Kalimat Simpleks dan Kompleks

Diposting pada
3.7/5 - (4 votes)

Kalimat Simpleks

Kalimat adalah serangkaian kata yang memiliki makna dan mengikuti suatu pola yang terdiri dari unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). Secara umum, kalimat simpleks sendiri diartikan sebagai suatu kalimat yang hanya terdiri dari satu predikat saja,

sehingga memiliki makna yang lebih simpel. Terkadang, kalimat simpleks disebut juga dengan kalimat tunggal, karena memiliki makna yang lebih sederhana.

Untuk memahami apa itu kalimat simpleks, silakan perhatikan contoh kalimat simpleks dan pola atau strukturnya berikut ini. Kucing itu memakan ikan asin di rumahku. Pada contoh kalimat di atas, kita dapat melihat adanya satu buah predikat atau kata kerja saja. Dalam kalimat tersebut, predikatnya adalah kata makan.

Nah, coba pahami lagi beberapa contoh kalimat simpleks di bawah ini dan perhatikan jumlah kata kerja masing-masing kalimatnya.

  • Andi sedang membaca buku di kamarnya.
  • Budi memancing di sungai bersama ayahnya.
  • Citra memukul lonceng dengan sangat keras.
  • Danu tidur saat di dalam kelas.
  • Eki menonton film horor di bioskop malam ini.
  • Fahri membakar semua sampah di belakang rumahnya.
  • Gilang memotret panorama alam dengan kamera DSLR-nya.
  • Heru menyeberang dengan hati-hati di jalan raya.
  • Ikbal membuat kerajinan tangan dari kertas koran.
  • Jaki memakai baju baru saat hari raya Idul Adha.

Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang memiliki subjek dan predikat (predikatif).

Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.

Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:

  • Ada beragam jenis topeng di museum ini.

               P                   S                             K

  • Kelelawar merupakan hewan unik.

                 S                 P                Pel

  • Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.

                S                     P           O                 K

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua  macam,  yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat.

Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat.

Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat.

Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).

Contoh Kalimat Kompleks Kalimat kompleks adalah kebalikan dari kalimat simpleks. Kalimat kompleks adalah suatu kalimat yang memiliki lebih dari 1 predikat (kata kerja saja).

Terkadang, kalimat kompleks disebut juga kalimat majemuk. Selain memiliki 2 atau lebih predikat, ciri kalimat kompleks lainnya adalah adanya kata penghubung atau konjugasi yang menghubungkan struktur kalimat.

Coba perhatikan contoh kalimat kompleks di bawah ini untuk memudahkan pemahaman Anda tentang apakah itu kalimat kompleks. Andi sedang mengerjakan tugas, sedangkan Ita malah tertidur pulas. Pada kalimat di atas, terdapat 2 buah predikat (kata kerja) yaitu mengerjakan dan tertidur.

Selain itu, terdapat pula kata konjugasi yaitu kata “sedangkan”. Nah, inilah yang dimaksud dengan kalimat kompleks. Berdasarkan tingkat kesetaraan antara 2 kalimatnya, suatu kalimat kompleks dibedakan kembali menjadi 2 yaitu, kalimat kompleks hipotatik dan kalimat kompleks paratatik.

a. Kalimat Kompleks Parataktik

Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat kompleks yang memiliki 2 struktur kalimat dengan kedudukan (tingkat) makna yang setara. Kalimat kompleks parataktik juga sering disebut kalimat majemuk setara.

Ciri-cirinya adalah adanya kata konjugasi (penghubung) : dan, lalu, kemudian, bahkan, setelah, sebelum, ketika, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat kompleks parataktik untuk dapat Anda pahami! Andi sedang membaca buku di kamarnya ketika ibu memasak.

  • Budi memancing di sungai bersama ayahnya dan mereka pulang hingga larut malam.
  • Citra memukul lonceng dengan sangat keras dan membuat semua orang kaget.
  • Danu tidur saat di dalam kelas dan kami membangunkannya.
  • Eki menonton film horor di bioskop malam ini ketika kami mengerjakan tugas.
  • Fahri membakar semua sampah di belakang rumahnya ketika kami datang.
  • Gilang memotret panorama alam dengan kamera DSLR-nya lalu ia mencetak potretnya dengan printer.
  • Heru menyeberang dengan hati-hati di jalan raya lalu memanggil sebuah taksi.
  • Ikbal telah membuat kerajinan tangan dari kertas koran sebelum guru kami memberinya tugas.
  • Jaki memakai baju baru saat hari raya Idul Adha kemudian memamerkannya pada kami.

b. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat kompleks yang memiliki 2 struktur kalimat dengan kedudukan makna yang bertingkat. Kalimat kompleks hipoktatik sering juga disebut kalimat majemuk bertingkat.

Ciri-cirinya adalah adanya kata konjugasi (penghubung) : seperti, agar, supaya, andaikan, apabila, jika, seandainya, daripada, ibarat, seperti, lakasna,oleh karena itu, sehinggapadahal, faktanya, dengan, bahkan, yang,dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat kompleks hipoktatik untuk dapat Anda pahami!

  • Andi sedang membaca buku di kamarnya yang telah dicat.
  • Budi memancing di sungai bersama ayahnya dengan membawa banyak bekal.
  • Citra memukul lonceng dengan sangat keras padahal ibu guru masih duduk di kelas.
  • Danu tidur saat di dalam kelas, oleh karena itu ia dibangunkan dan dihukum.
  • Eki menonton film horor di bioskop malam ini, sehingga ia tidak bisa mengerjakan tugasnya.
  • Fahri membakar semua sampah di belakang rumahnya bila ibunya sudah menyuruhnya.
  • Gilang memotret panorama alam dengan kamera DSLR-nya agar hobinya tersalurkan.
  • Heru menyeberang dengan hati-hati di jalan raya supaya tidak ditabrak kendaraan yang lewat.
  • Ikbal membuat kerajinan tangan dari kertas koran sejak ia suka membuka youtube.
  • Jaki memakai baju baru saat hari raya Idul Adha apabila diijinkan ibunya.

Lihat Juga;