Passing Grade Politeknik Negeri Sriwijaya

Diposting pada
Rate this post

Passing Grade Politeknik Negeri Sriwijaya 2023

Baca Juga; Passing Grade Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

saintek

Baca Juga; Passing Grade Politeknik Negeri Padang

JURUSAN PASSING GRADE
PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN 29,23
TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN 28,44
TEKNIK ELEKTRO 30.98
TEKNIK TELEKOMUNIKASI 29,87
TEKNIK ENERGI 29,33
TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI 28,73
TEKNOLOGI INFORMATIKA MULTIMEDIA DIGITAL 29,22
PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN PSDKU OKU 27
TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN PSDKU SIAK 27
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN 27

Baca Juga; Passing Grade Politeknik Negeri Bengkalis

SOSHUM

JURUSAN PASSING GRADE
MANAJEMEN INFORMATIKA 30,98
MANAJEMEN INFORMATIKA KAMPUS BANYUASIN 27
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 27
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK KAMPUS BANYUASIN 27
USAHA PERJALANAN WISATA 27
MANAJEMEN BISNIS 27
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PSDKU OKU 27
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PSDKU SIAK 27

Baca Juga; Passing Grade Politeknik Negeri Batam

Profil Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di Kota Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.

Baca Juga; Passing Grade Politeknik Negeri Medan

Politeknik Negeri Sriwijaya, dahulunya bernama Politeknik Universitas Sriwijaya secara resmi dibuka pada tanggal 20 September 1982.

Pada fase pertama Politeknik hanya mempunyai 2 (dua) Jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin dengan daya tampung maksimum 576 orang mahasiswa dan dengan sarana pendidikan, staf pengajar dan kurikulum yang dirakit secara nasional dan terpusat di Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik PEDC Bandung.

Pada fase kedua pada tahun 1986, Politeknik membuka Jurusan Tata Niaga dengan dua konsentrasi, Akuntansi dan Administrasi. Kemudian pada tahun 1987 Politeknik membuka prodi

baru untuk bidang rekayasa: Program studi elektro, elektronika, telekomunikasi, dan teknik kimia industri.

Pada tahun 1992 Jurusan Tata Niaga dipecah Menjadi dua jurusan yaitu Jurusan Akuntasi dan Jurusan Administrasi NIaga.

Tenaga ahli yang membantu pengembangan bidang rekayasa berasal Swiss Contact, sementara ahli untuk bidang tata niaga berasal dari Australia.

Latar Belakang

Sebagai Pilot Plant dari Politeknik telah dilahirkan Politeknik Mekanik Swiss ITB Sekarang Polman, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung pada tahun 1976. Produk dari Politeknik ini sangat menggembirakan karena alumninya terpakai pada industri-industri.

Keberhasilan ini diusulkan dengan perencanaan pengadaan pendidikan Politeknik pada berbagai daerah di Indonesia.

Dengan bantuan Bank Dunia ke VII telah dilakukan proyek fase pertama dengan kredit No.869 IND yang mencakup:

a. Sebuah pusat pengembangan Pendidikan Politeknik yang berkedudukan di Bandung.

b. 6 (enam) buah Politeknik, masing-masing di USU Universitas Sumatra Utara, UNSRI Universitas Sriwijaya, UI Universitas Indonesia, ITB Institut Teknologi Bandung, UNDIP Universitas Diponegoro dan UNIBRAW Universitas Brawijaya.

c. Pekerjaan fisik dimulai tahun 1981/ 1982 dan telah dapat dipakai pada tahun akademik 1982/1983 pada keenam politeknik diatas.

Dengan telah mempersiapkan proyeksi ke depan tentang kebutuhan tamatan Politeknik untuk pembangunan, telah dimulai juga proyek perluasan Politeknik fase kedua dengan bantuan Bank Dunia ke VIII dengan loan 2290-IND meliputi:

Perluasan pusat pengembangan Pendidikan Politeknik di Bandung.
Perluasan 6 (enam) Politeknik fase pertama.

Pengadaan 11 (sebelas) Politeknik pada:

UNSYIAH (Universitas Syiah Kuala) UNAND (Universitas Andalas) UNHAS (Universitas

Hasanuddin) ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) UNTAN (Universitas Tanjungpura)

UNLAM (Universitas Lambung Mangkurat) UNMUL (Universitas Mulawarman) UNSRAT (

Universitas Sam Ratulangi) UNPATTI (Universitas Pattimura) UNCEN (Universitas Cendrawasih) UNUD ([Universitas Udayana)

Sejarah

Pada fase kedua tahun 1987 Politeknik memperluas bidang keteknikan dan melahirkan bidang Tata Niaga.

Bidang keteknikan yang dikembangkan adalah Jurusan Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi dan Teknik Kimia Industri sedangkan bidang tata Niaga terdiri atas Jurusan/Program studi Akuntansi Kesekretariatan telah dimulai tahun akademik 1986.

Kemudian tahun1992 Jurusan Tata Niaga berkembang menjadi dua jurusan yaitu Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga.

Tenaga ahli bidang keteknikan adalah dari Swiss Contact sedangkan Tata Niaga dari Australia

Pada tahun 2002/2003 dikembangkan dua jurusan baru yaitu Teknik Komputer dan Manajemen Informatika, yang pendiriannya ditetapkan melalui surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.2800/D/T/2001.

Pada tahun akademik 2002/2003 banyak pengembangan-pengembangan pendidikan yang dilaksanakan oleh Politeknik di antaranya dengan dibukanya program Diploma III

Politeknik Negeri telah mempunyai Program Diploma IV Perancangan Jalan dan Jembatan yang telah dibuka sejak tahun 2002 dan pada tahun 2009 telah membuka Program Diploma IV baru pada jurusan Teknik Kimia dengan nama Program Studi Teknik Energi.

Politeknik Negeri Sriwijaya saat ini berkerjasama dengan Departemen Kimpraswil membuka kelas kerjasama Program Diploma III dan Diploma IV Konsentrasi Perancangan jalan dan Jembatan (PJJ),

dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan membuka kelas kerjasama Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Konsentrasi Pembangkit Tenaga Listrik, dengan ConocoPhillips membuka kelas kerjasama pada Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia,

dan untuk tahun akademik 2011/2012 polsri bekerjasama dengan JOB Pertamina Talisman Jambi Merang untuk membuka kelas kerjasama pada Jurusan Teknik Kimia.

Selain itu Polsri juga telah memasuki tahun ketiga bekerjasama dengan PT PLN (Persero) dengan membuka kelas kerjasama bagi calon karyawan PT PLN (Persero) pada Jurusan Teknik Elektro denga program Studi Teknik Listrik

Politeknik Negeri Sriwijaya sampai dengan tahun akademik 2011/2012 memiliki tiga belas program studi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 4241 orang. Mulai tahun akademik 2012/2013

Politeknik Negeri Sriwijaya bekerjasama dengan pemerintah daerah membuka kelas kerjasama luar domisili

dan pada tahun 2012 ini juga Polsri satu di antara tiga Politeknik di Indonesia sebagai pilot project program pendidikan rekognisi pembelajaran lampau (RPL).