Alfatehah ilaa hadlroti nabbiyi musthofa sayyyidina rosulillahi shollallahu ‘alahi wassalam wa aalihi wa ash ha bihi wa azwaa jihi wa dzurriyyaatihi wa ahli baytihi wa mau walah.
Khususon ilaa ruhi Habib Umar bin Abdurrohman Al Athos Shohibirrotib qutbil anfas Wa Syaih ‘ali bin ‘Abdullah baaros.
Alfatehah : (Baca Surat Alfatehah)
A’udzubillahis sami il ‘alim minasysyaithonirrojim (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Syethan yang terkutuk)
Lau angsalna haa dzal qur’aan ‘alaa jabalil laro aitahu khosyiam mutashoddi’am min khosy yatillah watilkal amtsaalu nadlribuhaa linnaasi la’allakum ya tafakkarun.
(Andaikata Kami turunkan Qur’an ini di atas gunung, niscaya kamu akan melihatnya tunduk dan terpecah-pecah kerena sangat takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia, agar supaya mereka berpikir)
Huwallaahulladzi Laa ilaaha illa huwa ‘aalimul ghoibi wasy syahadah. Huwarrohmaanurrohim
(Dialah Allah, yang tiada Tuhan kecuali Dia. Yang Maha Mengetahui yang samar dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang)
(Dialah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia Raja yang Maha suci,yang maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan, yang Maha memelihara, Yang maha Perkasa, Yang maha kuasa. Yang memiliki segala keagungan)
(Maha suci Allah dari segala apa yang mereka sekutukan. Dialah yang menciptkan,Yang mengadakan, Yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang bagus. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan dibumi, dan Dialah yang Maha Perkasa dan Maha bijaksana.)
A’udzubillahis sami il ‘alim minasysyaithonirrojim (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Syethan yang terkutuk)
A’udzu bikalimatillaahittammati ming syarrimaakholaq (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Yang sempurna dari kejelekan sesuatu yang diciptakan.)
(Wahai yang Maha Pengasih dengan Makhluk-Nya wahai yang mengetahui dengan makhluk-Nya wahai yang maha waspada dengan makhluk-Nya, kasihanilah kami wahai yang Maha Pengasih, wahai yang Maha Mengetahui wahai yang maha waspada)
(Wahai Allah berilah rahmat atas Junjungan kami Muhammad, Yaa Allah limpahkan rahmat kepadanya dan sejahtera)
Astaghfirullah (Baca 11 kali)
(Aku mohon ampun kepada Allah)
Taa ibuu na Ilallaah ( Baca 3 kali)
(Semoga aku termasuk golongan orang-orang yang bertobat kepada Allah)
Yaa Allah biha Yaa Allah biha Yaa Allah bihusnil Khotimah (Baca 3 kali)
(Wahai Allah dengan kalimatMu, Wahai Allah dengan kalimatMu,Wahai Allah dengan kebaikan di akhir hayat)
Yaa Kariim (Baca 1 kali)
Ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal mashiir, Laa yukallifullahu nafsan Illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, Robbana Laa tu –‘aakhidzna in nasiinaa au akh thoknaa Robbana waala tahmil ‘alaina ishrong kamaa hamaltahu ‘alal lasdzina ming qoblina Robbana walaa tuhammillnaa maa laa thoqotolanaa bih Wa’fu ‘annaa waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fangsurnaa ‘alal qaumil kaafiriin. (Baca 1 kali)
(Aku mohon ampunan-Mu wahai Tuhan kami, dan kepada-Mu lah tempat kembali. Tiada memaksa Allah kepada seseorang kecuali kadar kemampuanya, baginya apa yang dikerjakan,dan baginya siksa sesuatu dikerjakan/dilakukan Wahai Tuhan kami janganlah Engkau siksa aku bila mana aku lupa atau aku salah.
Wahai Tuhan kami janganlah Engkau bebankan pada kami beban yang berat sebagimana Engkau bebankan pada orang-orang sebelum kami, Wahai Tuhan kami janganlah Engkau pikulkan pada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya, maafkanlah kami dan ampunilah kami dan Rahmatilah kami, Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.)
DZIKIR TAUHID
F Afdhaludzdzikri fa’lam annahu…
(Ketahuilah.dzikir yang lebih utama adalah…………
Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)
Laa ilaa ha illallah ( Baca 5 kali)
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah)
Alahu ( Baca 25 kali)
(Allah)
Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)
Al Fatihah Illa hadhroti sayyidina Muhammad rosulillah Shollallahu ‘alaihi wasallam. Wa aalihi wa ash ha bihi wa azwajihi wadzurriyyaatihi wa ahlul baitihi waman walah.
Bi annallaaha yu’lii darajaathim fil jannati wa yangfa’unaa bi asraarihim wayaj’alunaamin hizbihim wayarzuqunaa mahabbatahum wayatawafaanaa ‘alaa millatihim wayahsyurunaa fii zumrathim . ( Al Fatihah). Atsaabakumullah
Al Fatihah Illa ruhi sayyidinal muhajir illallah Ahmad bin ‘I sa annaqiib wa sayyidnaa alfaqih muqoddam Muhammad bin ‘alii baa ‘Alawii wa ushuulihi wafuruu’ihim Wadzawil huquuqi ‘alaihim ajma’iin.Annallaha yaghfiru lahum wayarhamuhum wayu’lii darajaatihim fil jannati wayanfa’unaa bi asraarihim wa anwaarihim wa’uluumihim wanafakhaatihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah (Al Fatihah). Atsaabakumullah.
Al Fatihah Illa ruhi sayyidinal wa habibiina wabarookatinaa waqud watinaa wa mursyidina Al Habib ‘Umar Bin Abdurrohmann Al Athos Shohibirrotib qutbil angwas wa Syaih ‘Ali Bin Abdullah Baaros, wa ushulihi wafuruu’ihim wadzawil huquuqi ‘alaihim ajmaniin. Tsuma ilaa ruuhi Al Habib Husain Bin Umar Al Athos, wal Habib Abdullah wa Hasan Al Athos wal Habib ‘Ali Bin Hasan Al Athos, maulal masyhadu wa shohibil qirtoos wal Habib ‘Umar Bin ‘Ali Al Athos wal Habib Abu Bakar bin Abdullah Al Athos wa shohibil ijazah Al Habib Muhammad bin Hadun Bin ‘Umar Al Athos. Wa ushuulihim wa furuu’ihim wa dzawil huquuqi ‘alaihim ajmain. Annalloha yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.
Al Fatihah illa arwahii jami’il Auliya-i wa syuhadaa-i wash Sholihiin wal ammatirrosyidin min masyariqil ardhi ila maghoribiha, khususon ila arwahi jami’il auliyaa-i tis ‘atu al masyhuri fil Indonesia bi auliyaa-i songo rodhiyallahu ‘anhum Wa ilaa arwahi anaa’ina wa ummahaa tinaa wajadaa dinaa wajadaa tinaa wa ajdaadinaa wa ma syaa yikhina wamu’alliminaa wadzawil khuquqi ‘alaina ajma’in wa jamii’il mu’miniina wal mu’minat wal muslimina wal muslimat. Annalloha yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.
Al Fatihah bil qobuuli watami kulla suulin wamakmuuli wa shjolaahi syaani dzohiron wa batinan fiddiin waddunya wal akhirooh daafi’atan likulli syarrrin jaalibatan likulli khairin lana wali ahbaa binaa waliwa lidiina wali ‘aulaadinaa wa masyaayihina fiddiini ma’al luthfi wal ‘aafiyah wa ‘alaa niati Annalloha yunaw wirru quluu banaa waqowaa libanaa ma’attuqqo wal huda wal ‘afaf wal mauti ‘alaa dinil ISLAM wal IMAN bila mihnatin walaa imtihanin bihaqqi sayyidi waladi’ adani walikullli niatin sholihatin wa ila hadrotin nabiyyil mustofa Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wassalam wa mau walah. Al Fatihah.
Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul Babil Wishol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua Juz pertama : “Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar. Ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan nur-nur, manfaat yang besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos mengatakan sepengetahuan kami Al-Habib Umar tidak ada sesuatu yang di tinggalkannya berupa bekas peninggalan (seperti kitab atau masjid terkecuali Ratib ini) maka dengan jelas Ratib ini diintisabkan kepada pribadinya langsung.
As-Sayyid Al-Imam Isa bin Muhammad Al-Habsyi berkata: “Bahwa sering kami mendengar Al-Habib Umar dalam pembicaraan-pembicaraanya selalu menyebutkan kelebihan dan kebesaran Ratib ini dan beliau mengtakan banyak orang yang datang kepadanya mengeluhkan tentang kesempitan penghidupan mereka, maka mereka disuruhnya membaca dengan zikir Tauhid sesudahnya Ratib, mereka pun mengamalkannya dan Allah Ta’ala lepaskan semua kesulitan mereka, dengan berkat beliau dan Ratibnya”.
As-Sayid Isa pun mengatakan bahwa ada orang dipercayai mengabarinya bahwa dia mendengar dari Syeikh Ali bin Abdullah Ba-ross (beliau adalah murid terdekat merangkap Khodam Habib Umar) berkata: “Saya melihat sebuah kitab tertulis disitu bahwa barang siapa yang merutinkan membaca Ratib ini diharapkan akan terampuni semua dosa-dosanya”.
Ada pula jama’ah dari Al-Mukhtamadun (yang dipercaya) mereka mengkisahkan apa yang mereka ketahui mengenai apa yang terjadi atas diri As-Sayid Alwy bin Alwy bin Abdullah ibn Al-Musawwa, yaitu pada tahun terakhir hayatnya beliau berziarah ke kota Tarim, Sayid Alwy jatuh sakit, sakit yang membawa kepada ajalnya, sehingga nyaris terjadi pada saat itu juga, melihat keadaan itu maka Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad berkata kepadanya: “Wahai Sayid Alwy, ketahuilah bahwa ajalmu telah tiba saatnya dan tidak diragukan lagi”.
Maka dijawab oleh Sayid Alwy : “Wahai Habib Abdullah do’akan saya agar saya dapat penundaan umur sehingga saya bisa sampai kerumah saya dikota Amed dan berkesempatan melihat anak-anak saya dan berkumpul bersama keluarga saya”. Dijawab oleh Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad : “Engkau perbanyaklah mengucapkan apa yang diucapkan oleh Al-Habib Umar Al-Atthos dalam Ratibnya yaitu :
Ucapkanlah terus sampai engkau tiba ditempatmu”. Maka mulai saat itu juga Sayid Alwy mengulang-ulangi ucapan itu dan beliau berkata : “ Saat itu juga saya mendapat kesembuhan dan bertolak pulang dari Tarim sambil mengulang-ulangi disepanjang perjalanan, sampai saya tiba di kota Amed dengan selamat, beliau sempat tinggal bersama keluarganya selama dua bulan terhitung dari waktu tibanya di rumahnya, setelah itu wafat ke rohmatulloh di rumahnya
Kapan Waktu Membaca Ratib al-Attas
Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan.
Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum shalat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi SAW.