Sandi Abjad AZ
Daftar Isi Artikel
Sandi Abjad AZ merupakan salah satu sandi Abjad yang memiliki kunci bahwa huruf A sama dengan huruf Z atau huruf A dapat digantikan dengan huruf Z dan berlaku untuk huruf – huruf berikutnya. Berikut adalah kunci Sandi Abjad AZ.
Untuk lebih memahami Sandi Abjad AZ, perhatikan contoh berikut.
Kunci: Azizah adalah anak Ibu Zulaikhah.
Soal: T F W V K H V W R Z
Untuk memecahkan sandi tersebut, maka perlu kita rancang Sandi Abjad AZ seperti pada contoh sebelumnya, sehingga diperoleh pesan rahasia sebagai berikut.
Jawab: GUDEP SEDIA
Sandi abjad/sandi balik
Sandi abjad menggunakan kunci berikut ini (kunci = AZ atau ZA):
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Z Y X W V U T S R Q P O N M L K J I H G F E D C B A
Penggunaan sandi ini adalah huruf A diganti dengan Z, huruf B diganti dengan Y, dan seterusnya. Contoh: GUDEP akan ditulis menjadi TFWVK.
Sejarah Pramuka
Berbicara mengenai gerakan pramuka tidak akan lepas dari pada sejarah pendiri dari gerakan kepanduan itu sendiri. Lort Robert Sthephenson Smyth Boden Powell Of Gilwell yang pertama kali memperkenalkan gerakan kepanduan. Dia adalah seorang tentara Inggris, lahir di London tanggal 22 Februari tahun 1857.
Sejak dibentuknya organisasi kepanduan oleh Boden Powell di Inggris, banyak sekali negara-negara lain yang mendirikan organisasi kepanduan di negaranya masing-masing seperti di negara Netherland, Amerika Serikat pada tahun 1910. Dan sampai saat ini organisasi kepanduan sudah berkembang dilebih dari 140 negara di seluruh dunia termasuk salah satunya adalah Indonesia.
Di Indonesia sendiri sejarah gerakan pramuka tidak terlepas dari gagasan Boden Powell yang cepat menyebar melalui buku Scouting For Boys hingga Hindia-Belanda (Indonesia) yang saat itu sebagai jajahan Belanda. Berdirilah organisasi kepanduan yang merupakan cabang dari gerakan kepanduan dari negara Belanda yang
kemudian berkembang dan mandiri dengan nama Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV). Melihat dan memperhatikan gerakan kepanduan tersebut,maka tokoh-tokoh kebangsaan berniat mendirikan
Pavinders untuk anak bangsa dan kemudian berdirilah JPO (Javanese Padvinders Organisatie) disusul dengan Taruna Kembang, Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi Hizbul Wathan atau HW.2
Selain JPO dan Hizbul Wathan ada juga organisasi kepanduan lainnya seperti Nationale Padvinderij yang didirikan oleh Budi Utomopada tahun 1921. Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” pada tahun 1920 yang kemudian pada tahun 1926 diganti menjadi Syarikat IslamAfedeling Pandu (SIAP),
Nationale Islamitische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) pada tahun 1926 dan Jong Indonesich Padvinderij Organisatie (INPO) gabungan dari NPO dan JIPO pada tahun 1928.3
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo dan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan semangat baru gerakan kepanduan untuk lebih maju. Para pemuda lebih giat dalam orgamisasi kepanduan.
Melihat hal tersebut, pemerintah Belanda tidak tinggal diam. Mereka melarang istilah Padvinderi/ij dalam kepanduan bangsa Indonesia. KH. Agus Salim, Pendiri Syarikat Islam, mengganti istilah
Padvinder/ij menjadi pandi atau kepanduan yang merupakan usulan pada Kongres SIAP tahun 1928 di Banjar Negara, Banyumas, Jawa Tengah. Mulai saat itulah gerakankepanduan dibentuk.4
Pada masa Perang Dunia II, bala tentara jepang mengadakan penyerangan dan memaksa Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan dilarang berdiri.
Baca Juga; Partnership
Hal ini disebabkan karena pramuka merupakan organisasi yang menjunjung tinggi nilai persatuan, dan itu pasti sangat mengkhawatirkan pihak Jepang. Sebagai gantinya, jepang mendirikan Seinendan, Keibidan dan PETA.5
Sebulan setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja untuk mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia seluruh bangsa Indonesia.
Kongres tersebut dilaksanakan di Surakarta pada tanggal 27-29 Desember 1945 dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.6
Ketika Belanda menyerang kembali Indonesia pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang telah dikuasai Belanda. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan
Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia ikut serta dalam masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta.
Setelah para pejuang Indonesia berhasil menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, Pandu Rakyat Indonesia kembali mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.7
Baca Juga;