Sinopsis Novel Bidadari-bidadari Surga Mengandung Cerita yang Sangat Inspiratif
Novel kali ini diperuntukkan untuk para wanita. Karena mengusung cerita perjuangan seorang kakak perempuan terhadap kesuksesan ke empat adiknya. Ceritanya sangat menyedihkan dan juga memberi motivasi kepada para wanita.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Si Anak Pintar
Novel berjudul Bidadari-bidadari surga ini hasil karya dari penulis berbakat Tere Liye. Salah satu hasil karyanya ini mendapat tanggapan positif dari banyak orang. Mereka menyukai jalan cerita yang disuguhkan dan pesan moral yang disampaikan untuk para pembaca.
Alur ceritanya tidak bertele-tele sehingga pembaca mudah untuk mencernanya. Novel ini juga diangkat menjadi film layar lebar dan ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia. Filmnya pun sangat diminati oleh para pecinta film.
Dan pasalnya, cerita dari novel Bidadari-bidadari Surga merupakan sebuah kisah nyata. Karena novel inilah kita diberitahu untuk selalu bersyukur dengan apapun keadaan yang diberikan oleh sang Pencipta.
Sinopsis novel Bidadari-bidadari Surga yang mengandung banyak motivasi perjuangan
Daftar Isi Artikel
Sinopsis
Lihat Juga; Sinopsis novel Sang Penandai
Novel ini bercerita tentang sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh kakak perempuan bernama Laisa kepada ke empat adiknya bernama Ikanuri, Yashinta, Dalimunte dan Wibisana. Laisa hidup bersama ibu bernama Lainuri dan juga adik-adiknya tersebut di Lembah Lahambay.
Ayahnya telah meninggal dikarenakan suatu musibah. Ia dicabik-cabik oleh binatang buas ketika sedang mencari kumbang di dalam Hutan. Namun sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat berpesan kepada Laisa untuk senantiasa menjaga dan melindungi ibu beserta adik-adiknya.
Sejak hari itu, Laisa menyadari bahwa ia harus menjadi kepala keluarga menggantikan ayahnya. Laisa selalu membantu ibunya untuk mencari uang demi kebutuhan sehari-hari. Ia selalu bangun pagi buta untuk mengolah gula aren.
Tak hanya itu, Laisa juga membuat anyaman dari rotan. Anyaman tersebut biasanya akan dijual dipasar atau hanya memenuhi pesanan pelanggan. Semua pekerjaan ia jalani, sebab ia berfikir bahwa jika ia tidak bekerja maka tidak ada makan untuk hari ini.
Lihat Juga; Sinopsis Novel About Love
Terkadang adik-adiknya pun juga akan membantu Laisa dan ibu dalam bekerja. Tetapi karena usia mereka masih kecil sehingga harus tetap dipantau. Dan jika ada yang bermalas-malasan maka Laisa akan menegurnya.
Namun, Laisa tidak memperbolehkan adik-adiknya untuk terlalu lama membantu pekerjaannya. Mereka harus tetap fokus terhadap tugas-tugas sekolah. Karena sekolah harus tetap diutamakan sebab melihat pengorbanan yang telah dilakukan.
Laisa merupakan sosok kakak yang tegas dan cukup pemarah. Karenanya, keempat adiknya sangat menghormatinya. Mereka juga tidak pernah melawan bahkan membentak Laisa.
Pada saat ia masih duduk di bangku kelas empat SD, salah satu adiknya bernama Dalimunte akan memasuki sekolah. Karena keterbatasan ekonomi keluarga, Laisa pun berlapang dada untuk berhenti agar Dalimunte dapat bersekolah seperti anak-anak seusianya.
Dia pun memiliki pendapat bahwa anak perempuan tidak diharuskan sekolah. Berbeda dengan Dalimunte, ia harus menikmati bagaimana rasanya bersekolah dan bertemu dengan teman sebayanya. Semenjak kecil, memang kehidupan mereka dapat dikatakan penuh perjuangan.
Dalimunte merupakan anak kedua. Ia sangat rajin dan memiliki hati yang baik. Ia juga termasuk anak yang pintar. Ketika dirumah, ia sering membuat mainannya sendiri dan bahkan tak jarang membuatkan untuk adik-adiknya juga.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Earth
Pada suatu saat, ia memiliki ide membuat kincir angin untuk desanya. Awalnya keinginan Dalimunte diragukan oleh warga setempat dikarenakan usianya yang masih kecil.
Mendengar ide dari adiknya, Laisa pun mendukung penuh dan membantu adiknya untuk meyakinkan warga setempat.
Dan akhirnya warga setuju dan bergotong royong untuk membuat kincir angin tersebut. Beberapa hari kemudian, kincir angin pun selesai dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan adik laisa bernama Ikanuri dan Wibinasa masih berusia sangat muda. Mereka tidak serajin kedua kakaknya.
Mereka juga tak jarang ditegur dan dimarahi oleh Laisa karena melakukan hal-hal yang kurang tepat. Meskipun begitu, mereka tetap menghargai dan berusaha tidak mempersulit Laisa karena telah bekerja keras untuk mereka.
Berbeda dengan adik bungsu bernama Yashinta, ia adalah anak yang rajin dan cerdas. Dan tibalah waktu dimana Yashinta masuk sekolah dasar. Namun keinginan masuk sekolah tersebut sempat diurungkan dikarenakan kegagalan percobaan kebun buah stroberi.
Karena hal inilah nantinya akan menjadi biaya untuk sehari-sehari dan biaya sekolah adik-adik Laisa. Tetapi selang waktu yang lama, kebun stroberi pun akhirnya berbuah.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Si Anak Pelangi
Buah-buahnya memiliki kualitas yang bagus dan akan dikirim dengan harga yang cukup mahal. Karena hal tersebut, adik-adik Laisa dapat bersekolah terutama Yashinta.
Pengorbanan Laisa untuk keluarganya sudah tidak dapat diragukan lagi. Hingga pada suatu waktu, Laisa pernah menyelamatkan Wibisana dan Ikanuri dari serangan hewan buas di hutan. Ia menggantikan adik-adiknya dalam menghadapi harimau.
Namun nasib baik masih menyertai Laisa. Karena ketika ia tepat berada didepan harimau, hewan tersebut tidak jadi menerkamnya dan pergi meninggalkan Laisa.
Masih banyak lagi pengorbanan Laisa untuk keempat adiknya. Ia sudah mengalami banyak hal suka dan duka. Ia juga tidak pernah sekalipun mengeluh dengan apa yang menimpanya dan keluarga.
Beberapa tahun berlalu, kini adik-adik Laisa sukses dengan karirnya dan tiba saatnya mereka untuk menikah dengan kekasihnya. Namun mereka belum melangsungkan pernikahan dikarenakan enggan untuk mendahului Laisa.
Laisa sangat bangga karena adik-adiknya sudah sukses dan mendapatkan kekasih yang akan menjaganya kelak. Sehingga ia melupakan kebahagiaannya sendiri demi keempat adiknya.
Kesuksesan mereka pun tidak didapatkan dengan instan. Banyak doa dan usaha yang diselipkan agar mendapatkan posisi seperti sekarang.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Si Anak Pemberani
Karena perjuangan tersebut dapat membuat Yashinta menempuh pendidikan S2 di Belanda. Dalimunte juga sudah menjadi Profesor dan mengajar di salah satu kampus ternama.
Disebabkan keadaan Laisa yang semakin hari semakin parah, ia hanya dapat terbujur kaku di tempat tidur. Ia menginap penyakit kanker stadium empat. Penyakitnya dirahasiakan dari adik-adiknya karena takut jika mereka merasa khawatir.
Selama ini hanya ibunya yang tahu tentang penyakit Laisa. Karena semakin parahnya penyakit tersebut, terpaksa ibunya menghubungi Dalimunte, Yashinta, Ikanuri, dan Wibisana untuk pulang ke rumah.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Pukat
Sesampainya di rumah, mereka terkejut melihat keadaan kakaknya yang tidak berdaya. Yashinta pulang bersama dengan kekasihnya yang hendak menikah dengannya.
Disisa hidupnya, Laisa hanya berpesan kepada Yashinta untuk segera melangsungkan pernikahan tanpa harus memikirkan keadaaannya. Karena permintaan dari kakaknya akhirnya Yashinta pun melangsungkan pernikahan didepan Laisa.
Dan setelah mengucap ijab qabul, Laisa pun meninggal dan merasa lega telah melihat adiknya bahagia bersama lelaki pujaan hatinya. Isak tangis terjadi karena telah kehilangan sosok yang sangat berjasa bagi kesuksesan mereka.
Banyak hal yang ingin diberikan adik-adik kepada Laisa, namun mereka belum sempat memberikannya. Bahkan mereka masih ingin melihat kakaknya bahagia bertemu dengan lelaki pujaan hatinya. Meskipun begitu, mereka tetap bersama dan saling menyayangi.
Itulah sinopsis novel Bidadari-bidadari Surga karangan dari Tere Liye yang sangat inspiratif. Tentu saja ceritanya mengandung kesedihan yang mendalam. Namun, Anda akan mendapatkan banyak pesan-pesan yang disajikan pada ceritanya.
Lihat Juga; Sinopsis Novel “Negeri Para Bedebah”