Sinopsis Novel Buku Besar Peminum Kopi

Diposting pada
Rate this post

Sinopsis Novel Buku Besar Peminum Kopi

Sebelum membaca novel ini, pembaca akan disuguhkan sebuah kata pengantar yang memberitahukann bahwa novel ini adalah edisi asli novel Maryamah Karpov. Dipadukan juga dengan kisah cinta dari novel yang berjudul “Padang Bulan” serta novel “Cinta di Dalam Gelas”.

Menceritakan tentang dua tokoh dalam latar yang berbeda tetapi memiliki hubungan dalam sebuah cerita. Novel ini dikemas dengan sebaik mungkin dengan tata bahasa yang mudah dimengerti.

Sehingga menjadikan para pembaca berasa mengalami cerita itu sendiri. Di novel ini juga memberikan motivasi dan pembelajaran baru dalam kehidupan.

Berikut sinopsis novel Buku Besar Peminum Kopi yang sebaiknya Anda ketahui sebelum memulai membaca bukunya.

Sinopsis

Lihat Juga; Sinopsis Novel Mozaik-Mozaik Terindah

Berawal dari keluarga Zam-zami yang merasa bahagdia meskipun memiliki kehidupan yang sederhana. Zam-zami merupakan seorang kepala keluarga yang memimpikan untuk memberikan hadiah kepada anak-anaknya. Tidak terkecuali kepada istrinya yang bernama Syalimah.

Zam-zami memberikan hadiah kepada Syalimah berupa sepeda. Sepeda ini dimaksudkan agar dapat digunakan Syalimah untuk berkendara bersama ketiga anak-anaknya. Salah satu anak dari Zam-zami bernama Nong Maryamah.

Tak lama setelah Zam-zami memberikan hadiah yang diinginkan Syalimah, dia pun mengalami kecelakaan ketika sedang bekerja.  Dia tertimbun tanah longsor ketika sedang menjadi kuli pendulang timah.

Karena kecelakaan itu, nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi. Dia harus meninggalkan istri dan ketiga anaknya sendirian. Hingga akhirnya dengan berat hati Nong selaku anak sulung harus menggantikan peran ayahnya sebagai kepala keluarga.

Dia juga menggantikan ayahnya dalam pekerjaan sebagai pendulang timah dan menjadi sejarah baru di desa Ketumbi karena menjadi perempuan pertama yang melakukan pekerjaan tersebut.

Disebabkan krisis ekonomi yang dilaluinya sehingga mengharuskan Nong mengubur dalam cita-citanya menjadi seorang guru. Padahal dia sangat mengidolakan seorang guru dari Pematang Siantar bernama Bu Nizam. Karena beliau lah Nong berkeinginan untuk menjadi seorang guru yang akan mengabdi di daerah terpencil.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Ayah dan Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata

Perjalanan dari hidup Nong pun sangat berat. Pekerjaan yang dia lakukan pun sebenarnya tidak cocok untuk seorang perempuan, karena membutuhkan tenaga laki-laki untuk melakukannya. Namun Nong melakukannya dengan ikhlas dan semangat.

Dia pun berharap mendapatkan sedikit timah agar dapat dijual kemudian ditukar dengan beras untuk makan sehari-hari bersama ibu dan adik-adiknya.

Pada kisah lainnya menceritakan perjalanan atau perjuangan seorang pemuda bernama Ikaludin. Dia merupakan seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar magister.

Ikal merupakan pemuda yang sangat pintar. Berkat kepintarannya tersebut dia dapat Menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Inggris.

Setelah lulus, Ikal pun memutuskan untuk kembali ke tanah air. Namun ketika sudah sampai di tanah kelahirannya, dia tidak langsung mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan pada saat itu Indonesdia sedang mengalami krisis ekonomi, terutama di kota Jakarta.

Lihat Juga; Resensi Novel Mariposa

Tapi nasib baik pun masih berpihak kepada Ikal karena dia sempat ditawari wawancara di salah satu perusahaan di Jakarta. Perusahaan tersebut menjanjikan pekerjaan kepada Ikal ketika krisis ekonomi sudah berakhir. Karena janji perusahaan tersebut lah Ikal pun memiliki sebuah harapan dan tetap tinggal di Jakarta.

Karena tidak kunjung ada kabar dari perusahaan tersebut, Ikal pun memutuskan untuk kembali ke keluarganya di kota Belitung. Setelah sampai di Belitung, dia terpaksa harus bekerja di warung kopi milik pamannya. Itupun dikarenakan keinginan dari ibu Ikal.

Hal ini dikarenakan bahwa orang tua Ikal tidak menginginkannya untuk meneruskan pekerjaan ayahnya dahulu. Pekerjaan tersebut yaitu sebagai pendulang timah. Orang tuanya berpikir bahwa pendidikan yang telah ditempuh oleh Ikal tidak sesuai dengan pekerjaan tersebut.

Tak lama setelah bekerja di warung kopi, kisah persahabatan antara Ikaludin dan Nong Maryamah pun bermula. Di warung kopi inilah, kisah-kisah lain juga terjadi.

Lihat Juga; Resensi Novel Hujan

Cerita dari persahabatan kedua tokoh ini bermula karena pria bernama Matarom. Matarom adalah suami dari Nong Maryamah. Iya juga dikenal sebagai pecatur ulung di desa Ketumbi.

Setiap acara kemerdekaan, desa tersebut mengadakan pertandingan catur. Biasanya diikuti oleh peserta laki-laki dari berbagai desa. Dan Nong Maryamah menjadi sejarah baru dalam dunia percaturan di desa Ketumbi. Pasalnya hanya dialah peserta satu-satunya perempuan yang mengikuti perlombaan tersebut.

Perlombaan kali ini merupakan sarana yang digunakan untuk membalas sakit hatinya terhadap Matarom. Dia juga bermaksud untuk menjuarai pertandingan kali ini agar dapat mematahkan deskriminasi terhadap perempuan. Dia ingin mematahkan anggapan bahwa “perempuan tidak bisa mengungguli laki-laki” pada pertandian tersebut.

Nong berhasil menang berkat bantuan dari Ikal beserta teman-temannya yang pernah menempuh pendidikan ketika di Inggris. Nong berlatih bersama mereka untuk menyusun strategi yang akan digunakan pada pertandingan catur nantinya.

Pencapaian Nong ini seketika menjadikan nama baiknya kembali. Karena sebelum itu dia sering direndahkan karena dianggap nekat bertarung tanpa bekal dan pengalaman. Tetapi fakta bahwa dia menjadi Grand Master perempuan pertama di desanya dan membuat para lelaki hanya terdiam.

Lihat Juga; Resensi Novel Bumi Manusia

Di sisi lain pada cerita Ikal, kisah cinta pertamanya sejak SD dulu pun terjadi tepat di warung kopi tempat dia bekerja. Wanita yang menjadi cinta pertama Ikal bernama Aling. Kemudian pada suatu hari, Ikal ditawari pekerjaan di Jakarta namun dia menolaknya. Dia beralasan ingin mendampingi Nong dalam pertandingan catur sampai menjadi juara.

Karena hal itulah Aling tidak setuju dengan sikap Ikal. Meskipun hal tersebut berdampak terhadap sikap Aling, Ikal tetap bersikeras untuk membantu Nong dalam mencapai tujuannya. Hingga akhirnya kabar baik pun terjadi kepada Ikal. Karena dia berhasil menghubungi Bu Indi selaku orang yang menawarkan pekerjaan di Jakarta waktu lalu.

Tak lama setelah itu, Ikal berhasil mendapatkan jawaban bahwa dia masih memiliki minat untuk bekerja di perusahaan tersebut. Ikal juga sanggup datang langsung ke Jakarta untuk menemui bu Indi. Karena mendapatkan kesempatan emas, dia pun langsung bergegas merapikan barang-barangnya kemudian pergi menuju kota Jakarta.

Dan perpisahan pun terjadi, lalu Ikal berjanji kepada Aling bahwa dia akan kembali pulang tiga bulan lagi untuk menemuinya. Dia juga berpamitan kepada orang tuanya, pamannya dan tidak lupa kepada Nong. Ikal juga memberikan kenang-kenangan berupa alat peninggi badan kepada pamannya. Ini juga termasuk tanda terima kasih sebagai kesempatan untuk bekerja pada warung paman L.

Lihat Juga; Resensi Novel Dear Nathan

Setelah tiga bulan berlalu Ikal akhirnya pulang dan bertemu dengan Nong.  Dia bernostalgia dan menikmati suasana yang ada pada kampung halamannya.

Itulah sinopsis novel Buku Besar Peminum Kopi. Bacalah bukunya jika ingin mengetahui secara lebih jelas kisah persahabatan antara Nong Maryamah dan Ikaludin.  Novel ini juga dapat menjadi pilihan untuk menemani waktu santai Anda. Juga layak dikaji dan menjadi salah satu koleksi bagi penikmat sastra.

Lihat Juga; Resensi Novel Dilan 1990