Sinopsis Novel Dia Adalah Kakakku

Diposting pada
4/5 - (5 votes)

Sinopsis Novel Dia Adalah Kakakku

Sinopsis Novel dia adalah Kakakku menjadi salah satu hal yang banyak dicari oleh para penggemar  buku karya Tere Liye. Pasalnya, karya ini termasuk salah satu buku best seller yang pernah ditulis oleh Tere Liye.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Sepotong Hati yang Baru

Buku yang diterbitkan pada tahun 2018 lalu ini memang dikenal sebagai salah satu buku dengan kisah inspiratif yang begitu menawan. Sehingga banyak orang yang meneteskan air mata ketika membaca kisah penuh perjuangan di dalam buku ini.

Sebelum membahas secara lebih lanjut, buku berjudul Dia adalah kakakku ini merupakan bentuk wajah baru dari novel yang berjudul Bidadari-bidadari Surga. Meski disajikan dalam bentuk judul baru, namun kisah di dalamnya tetap mampu membuat para pembaca terhanyut dalam kisah yang penuh perjuangan.

Sinopsis Novel Dia Adalah Kakakku Karya Penulis Tere Liye

Lihat Juga; Sinopsis Novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah

Novel Dia Adalah Kakakku menceritakan tentang perjalanan kehidupan sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kerja keras dan sifat pantang menyerah. Perlu diketahui bahwa keluarga tersebut terdiri dari 5 orang anak dan juga 1 orang ibu. Anak-anak tersebut sudah menjadi yatim karena memang ayahnya sudah meninggal sejak lama.

Malang ayah mereka harus meninggal karena dicabik-cabik oleh binatang buas berupa harimau penunggu gunung yang ada di kawasan dekat mereka tinggal. Sebagai keluarga sederhana, mereka hidup di lembah yang jauh dari hiruk-pikuk sentuhan modernisasi perkotaan.

Seperti warga lembah pedesaan pada umumnya, mata pencaharian pokok keluarga tersebut adalah sebagai petani. Namun mengingat bahwa letak desa mereka yang berada di bukit jadi pertanian yang digunakan pun hanya mengandalkan air hujan saja. Sehingga komoditas pertanian yang umum digarap adalah padi, jagung, dan lain sebagainya.

Sebelum ayah tercinta mereka meninggal, beliau memberikan wasiat kepada anak sulungnya yang bernama Laisa. Wasiat tersebut adalah agar Laisa menjaga adik-adiknya hingga sang ayah pulang dari aktivitas mencari kumbang di Gunung. Namun takdir pun berkata lain karena ayah mereka harus berpulang akibat serangan binatang buas yang berada di gunung tersebut.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Sunset Bersama Rosie

Berkat wasiat yang diberikan oleh mendiang sang ayah tersebutlah Laisa selalu berupaya untuk menjaga dan melindungi adik-adik tercintanya. Terlebih ibunya pun sudah beranjak tua sehingga Laisa-lah yang akan berperan mengambil tanggung jawab pada keluarga.

Dikisahkan pada saat Laisa duduk dibangku sekolah dasar kelas empat, adiknya yang nomor dua bernama Dalimunte pun akan memasuki jenjang sekolah dasar. Namun ibunya yang sering disebut dengan sebutan Mamak tidak memiliki uang untuk membiayai sekolah Dalimunte.

Pada akhirnya, Laisa pun mengorbankan sekolahnya demi adiknya tercinta, Dalimunte. Ia ingin mengurus ladang agar bisa membantu perkonomian keluarga dan juga adik-adiknya. Meski Mamak sebenarnya tidak setuju dengan keputusan Laisa, namun karena Laisa bersikeras dengan keputusan tersebut pun pada akhirnya Mamak menyetujui.

Laisa berpikir bahwa sebagai perempuan, ia tidak perlu sekolah tinggi-tinggi dan Dalimunte adalah laki-laki yang patut untuk menempuh Pendidikan sebaik mungkin. Terlebih Dalimunte adalah seorang anak laki-laki sehingga penting baginya untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Selamat Tinggal

Dalimunte adalah sosok anak laki-laki yang sangat baik dan juga begitu ringan tangan. Meski usianya masih kecil, namun ia kerap membantu mamak dan juga Kak Laisa untuk bekerja mengurus ladang yang mereka miliki. Selain itu, Dalimunte juga terkenal sebagai anak yang rajin beribadah dan sering pergi beribadah di surau dekat kampung mereka.

Dali, panggilan Dalimunte juga dikenal sebagai anak yang cerdas dan kreatif. Berkat kreativitas yang dimiliki, Dalimunte kerap membuatkan mainan-mainan unik untuk adik-adiknya yang masih kecil.

Berkat kreativitas dan kecerdasan yang dimiliki, Dalimunte pun bahkan pernah berpikir untuk membuat kincir agar membantu pengairan di ladang. Namun mengingat usianya yang masih belia, banyak warga desa yang skeptis dan tidak percaya lada ide gila Dalimunte tersebut.

Laisa yang selalu yakin pada kemampuan dan pengetahuan Dalimunte pun mencoba meyakinkan pada warga desa untuk menerima ide Dalimunte tersebut. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya para warga desa pun setuju dengan pembuatan kincir tersebut. Setelah bergotong royong, akhirnya kincir itupun berhasil dibangun dan bisa membantu mengairi ladang-ladang para penduduk desa.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Ikanuri dan Wibisana adalah adik Laisa yang ketiga dan keempat. Perbedaan umur mereka hanya satu tahun dan paras keduanya pun terbilang sangat mirip. Kedua anak kecil ini sangat jauh selai bila dibandingkan dengan Dalimunte yang rajin. Ikanuri dan Wibisana cenderung lebih suka bermain-main dan bahkan berbuat onar.

Sedangkan adik terakhir Kak Laisa adalah Yashinta. Gadis kecil berparas cantik nan manis ini menjadi adik yang sangat patuh kepada Kak Laisa. Perjuangan Kak Laisa untuk menghidupi keluarga dan adik-adiknya begitu luar biasa. Bahkan ia pernah membuat kebun Strawberry untuk menggantikan tanaman padi atau tanaman musiman yang selama ini mereka tanam.

Seiring berputarnya roda kehidupan, keadaan adik-adik kak Laisa pun mulai berubah. Kini lembah tempat mereka tinggal semakin banyak dipenuhi oleh kebun Strawberry karena banyak penduduk desa yang mulai mengikuti jejak kak Laisa menjadi petani Strawberry. Secara usia, kak Laisa kini sudah berusia 35 tahun lebih namun tetap belum menikah.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Si Anak Spesial

Sebagai anak yang cerdas, Dalimunte pun sudah berhasil meraih gelar Professor dan kini menjadi peneliti handal. Ia bahkan sudah memiliki istri dari keturunan Cina yang bernama Cie Hui. Sedangkan Ikanuri dan Wibisana juga sukses dengan bengkel besar mereka di Kabupaten. Selain itu, keduanya juga sudah memiliki istri cantik seperti halnya dengan Dalimunte.

Si bungsu bernama Yashinta yang dari kecil dikenal berparas manis pun kini sudah beranjak dewasa. Ia bahkan mendapatkan beasiswa keluar negeri dengan mengambil jurusan ilmu alam. Sebenarnya, baik Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, maupun Yashinta enggan menikah sebelum kak Laisa menikah karena mereka tidak mau ‘melintasi’ orang yang sudah berjasa dalam hidup mereka.

Namun Kak Laisa selalu berupaya meyakinkan adik-adiknya bahwa tidak masalah jika mereka harus menikah lebih dulu. Waktu pun terus berlalu meninggalkan momen-momen panjang dalam kehidupan.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Sepotong Hati yang Baru

Rupanya, Allah memiliki rencana-Nya sendiri kepada Kak Laisa dan keluarga kecil yang dulunya hidup di lembah tersebut. Selama ini kak Laisa menderita kanker dan ia merahasiakan kondisinya tersebut pada adik-adiknya agar tidak mematahkan semangat perjuangan mereka. Kak Laisa hanya bercerita kepada mamak tentang penyakitnya dan ia pun kerap berobat tanpa sepengetahuan adik-adiknya.

Ketika kondisi kak Laisa semakin parah yakni sudah Stadium IV, mamak pun mengirimkan SMS kepada anak-anaknya agar pulang. Satu persatu adik Kak Laisa pun pulang dan langsung menuju ke desa di lembah tempat mereka menghabiskan masa kecilnya.

Satu persatu adik Kak Laisa mendapati bahwa kakak sulung tercinta mereka sedang dalam kondisi terbaring lemah dengan peralatan medis menempel di badannya. Si bungsu Yashinta menjadi adik terakhir yang sampai ke rumah bersama dengan Goughsky.

Lihat Juga; Sinopsis Novel SI ANAK BADAI

Seketika itu juga, Kak Laisa meminta agar Yashinta dan Goughsky segera melakukan pernikahan. Dan setelah keduanya mengucapkan akad pernikahan, Kak Laisa pun menghembuskan napas terakhirnya dalam kondisi tersenyum.

Itulah sinopsis Novel dia adalah Kakakku karya Tere Liye yang cukup mengharu biru. Novel yang penuh dengan perjuangan ini bisa menjadi salah satu rekomendasi menarik untuk dibaca saat senggang.

Lihat Juga; Sinopsis Novel Harga Sebuah Percaya