Andrea Hirata kerap hadir dengan karya-karya yang banyak diminati orang. Salah satunya novel guru Aini yang merupakan prekuel dari novel orang-orang biasa. Novel ini menceritakan tentang sosok guru Desi yang memiliki kecerdasan serta idealisme yang tinggi muridnya, Aini.
Iya pun memiliki fisik yang tangguh dan tetap semangat mengabdi kepada negara meskipun ditempatkan di pulau terpencil. Di dalam novel ini disuguhkan berbagai kejadian dengan moralitas yang tinggi. Dengan imajinasi imajinasi yang mengagungkan yang mampu menyentuh para pembaca.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Buku Besar Peminum Kopi
Mengenal Ndrea Hirata
Sinopsis
Novel ini bermula dari kisah tokoh utamanya yaitu Desi yang merupakan siswa SMA cantik dan jenius dalam matematika. Iya berkeinginan untuk menjadi seorang guru sehingga impian tersebut menjadikannya seorang yang idealis.
Guru Desi memiliki minat yang tinggi untuk dapat menjadi seorang guru matematika. Tak mudah untuk mewujudkan cita-citanya, ia harus melawan banyak rintangan dan tetap berusaha memupuk semangatnya agar tidak surut. Dengan jiwa idealis yang tinggi maka Desi pun bertekad kuat untuk dapat mengabdi pada negara dan mencerdaskan anak-anak bangsa.
Kejeniusannya di luar nalar sehingga menjadi siswa dengan kecerdasan yang tinggi di grup kabupatennya. Yang berniat untuk melanjutkan studi ke guruan nya di sekolah tinggi dari dinas pemerintah dengan program beasiswa.
Setiap mahasiswa yang lulus maka akan langsung dilantik menjadi seorang pegawai negeri sipil lalu ditugaskan mengajar tersebar di pelosok nusantara. Usahanya untuk menjadi seorang guru sempat membuat ragu dan bimbang karena pendapat dari ibu kandung dan ibu guru kesayangannya yaitu Bu Marlis.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Mozaik-Mozaik Terindah
Mereka berpendapat bahwa nasib seorang guru matematika tidak seindah angan-angan Desi. Namun Desi tetap bertekad kuat untuk tetap mewujudkan cita-citanya. Ia menolak tawaran menjadi pewaris pedagang beras sang ayah, tawaran menjadi model hingga pacarnya yang tidak ingin Desi kuliah keguruan karena terlalu jauh.
Meskipun semuanya ia tolak Desi tidak takut justru semakin kuat untuk mengambil keputusan dan menjalani resiko apapun. Satu persatu proses ia jalani hingga tiba saat kelulusan Desi dan kawan satu angkatannya harus bersiap mendengarkan pengumuman lokasi tempat mengabdi sebagai guru matematika.
Desi adalah satu-satunya mahasiswa yang tidak gugup dan siap ditempatkan di manapun. Nasibnya cukup beruntung karena ia mendapatkan lokasi yang tidak terpelosok. Sedangkan temannya Salamah ditempatkan di lokasi yang nama dusunnya pun baru didengar saat itu karena amat terpelosok yaitu dusun Ketumbi.
Lihat Juga; Sinopsis Novel Ayah dan Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata
Melihat temannya bersedih maka Desi pun menghiburnya dan menawarkan diri dengan menukar lokasi pengabdian di mana Desi siap mengajar di pelosok. Setelah bersiap menuju tempat pengabdian sang ayah membelikan Desi sepatu sport bergaris merah untuk Desi.
Penjualnya yakin bahwa sepatu tersebut akan awet. Ayah Desi memang sangat mendukung penuh impian Desi dan bersemangat memberikan yang terbaik.
Setibanya di daerah ketombi Desi ditempatkan di rumah dinas bersama rekan sejawat bernama Laila. Semua kagum dengan Desi yang mengajar penuh dedikasi serta jenius. Namun sayang Desi tak kunjung menemukan murid jenius sesuai impiannya. Desi masuk satu kelas dan menemukan satu murid yaitu Debut yang kemudian diajak untuk belajar privat di rumah dinas.
Lihat Juga; Resensi Novel Bumi Manusia
Namun sayang siswa tersebut tidak memiliki semangat yang tinggi. Iya tak bersemangat untuk belajar matematika dan pada akhirnya memilih untuk pura-pura bodoh dan menyembunyikan kejeniusannya. Hal tersebut tentunya membuat Desi terpukul dan kecewa karena kesempatan untuk lebih sukses tidak dapat terwujud.
Guru Desi pun menjelma menjadi guru yang lebih keras karena berusaha bangkit dan masih mencari yang ia inginkan. Iya bertekad mencari pengganti debut Awaluddin dan sepatu dari ayahnya pun diniatkan untuk diganti jika sudah menemukan murid pilihannya.
Lama-kelamaan sepatu indah tersebut berubah menjadi sepatu yang membuat dia sering menjadi bahan candaan. Semakin hari semakin lusuh dan tidak layak untuk dipakai. Namun tekad guru Desi tetap kuat karena rasa kecewa yang mendalam pada debut yang sudah menyia-nyiakan gurunya.
Lihat Juga; Resensi Novel Dear Nathan
Dari sudut pandang lain ada 1 gadis SMA yang dari kecil sangat memusuhi pelajaran matematika. Hasil ulangannya sering mendapatkan nilai 0 dan 1. Gadis bernama Aini ini kerap dinilai tidak punya masa depan karena sejak lama menjauhi matematika. Seketika ia akan merasa pusing dan sakit di bagian perut jika gurunya sengaja mendekatkan ini dengan matematika.
Kejadian tersebut terus berulang hingga ini mendapatkan hukuman dari gurunya yaitu berdiri di sudut kelas. Ini tidak sendiri ia memiliki teman yang juga sama yaitu sa’diah dan Enun. Mereka merupakan tiga orang yang benar-benar membenci matematika dan menjalani hari-harinya dengan kegiatan yang tidak berfaedah.
Lihat Juga; Resensi Novel Dilan 1990
Suatu hari ini mengalami kejadian yang membuatnya bertolak dari dunia trio aljabarnya. Ayah ini mengalami sakit keras dan ia hanya seorang penjual mainan anak di pasar. Ini tidak mampu membiayai pengobatan ayahnya dan juga penyakit ayahnya merupakan salah satu penyakit langka yang obatnya belum ditemukan.
Aini dan ibunya Dina sangat terpukul dan keadaan yang sulit ini menuntut mereka untuk mencari nafkah agar dapat merawat Syafrudin, sang ayah. Ini pun bertekad agar bisa menjadi seorang dokter di masa depan dan mulai belajar matematika. Iya tahu bahwa menjadi seorang dokter salah satunya harus menguasai pelajaran matematika.
Meskipun tergerak untuk berubah tentunya ia belum menemukan ide bagaimana cara belajar dari ahli matematika. Dan ia pun bertemu dengan guru Desi. Sayangnya guru yang jenius dan terkenal killer ini ini harus lebih sering ia temui agar perjuangannya untuk menjadi seorang dokter dapat dimulai.
Lihat Juga; Resensi Novel Negeri 5 Menara
Setelah banyak yang ia hadapi untuk bergabung dengan Bu Desi, ini harus belajar mulai dari matematika dasar dan belum mampu mengerjakan soal-soalnya. Hal ini tentunya membuat guru Desi merasa putus asa karena hingga Minggu kelima tak kunjung ada perubahan pada kemampuan matematika Aini.
Namun guru Desi tetap bertekad ingin mewujudkan keinginannya agar Aini memahami matematika. Perlahan dengan kesabaran Bu Desi mulai menemukan kebahagiaan pada angin. Ini mulai mampu menyelesaikan soal matematika dan guru Desi pun semakin yakin Aini bisa menjadi mahasiswa kedokteran.
Bu guru Desi pun mulai mengganti sepatu lamanya sesuai dengan janji yang ia buat karena merasa sudah menemukan murid impian. Setelah lulus Aini memberanikan diri merantau agar dapat meraih cita-citanya sebagai seorang dokter. Namun pada akhirnya Aini harus mengubur harapannya menjadi seorang dokter karena keterbatasan biaya.
Lihat Juga; Resensi Novel Anak Semua Bangsa
Sinopsis novel guru Aini memberikan pelajaran untuk tidak menyerah dan melanjutkan tekad agar harapan terwujud. Bukan hanya itu guru Desi juga mengajarkan ketulusan dalam mendidik siswanya.
Seluruh cerita pada novel ini memberikan gambaran yang membuat pembaca merasakan semangat dari guru Desi dan juga tekad dari Aini. Meskipun pada akhirnya cita-cita ini belum terwujud namun perjuangannya tentu saja akan diingat dan cukup bermakna.
Lihat Juga; Resensi Novel 5 Cm