Gelar Sarjana Pertanian

Diposting pada
5/5 - (11 votes)

Gelar Sarjana Pertanian

Sarjana Pertanian (S.P.) adalah Gelar Sarjana di bidang Pertanian. Gelar ini diberikan kepada mahasiswa fakultas pertanian tingkat strata 1 (S-1) pada suatu perguruan tinggi yang telah menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan program studi/jurusan masing-masing pada bidang pertanian (Agriculture).
Pada program akademik internasional, Sarjana Pertanian biasa disebut dengan Bachelor of Science in Agriculture, biasa disingkat dengan B.Sc.(Agr.), B.S.A., B.Sc.(Ag.), atau B.Sc. (Hons.) Ag., dan program studi Arsitektur Lanskap mendapatkan gelar Bachelor of Landscape Architecture (BLArch).

gelar-sarjana-pertanian


Ilmu-ilmu Pertanian Sebagai Ilmu Empirik

Budidaya tanaman dan pemeliharaan hewan berasal dari pengalaman
Pengalaman dihimpun menjadi ilmu terapan (caranya dapat diterangkan dengan ilmu dasar)


  • Pengetahuan Tentang Alam – Biologi, Kimmia, Fisika

Ilmu pertanian yang berkaitan dengan perilaku manusia diterangkan oleh ilmu ekonomi dan ilmu sosial.


  • Tanaman Pertanian

Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain
Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk tujuan apapun, sehingga mempunyai makna yang berguna secara ekonomi maupun kehidupan manusia


  • Pengertian Pertanian

Salah satu sektor perekonomia adalah pertanian yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia
tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat mengasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung


  • Perkembangan Pertanian

Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi masyarakatnya,

  • Primitif, masih dengan sistem berburu untuk mengumpulkan hasil hutan
  • Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya, didapatkannya api berpengaruh terhadap perkembangan pertanian
  • Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas tanaman dan hewan,dimulai dari penjinakan, seleksi sampai ke adaptasi

  • Sistem pertanian di Indonesia

Berdasarkan tingkat efisiensi yang diterapkan, ada beberapa sistem :

  1. Sistem ladang: belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit, produktivitasnya tergantung humus awal
  2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering, pengelolaannya masih rendah, terdapat tanaman campuran,baik tahunan maupun musiman
  3. Sistem sawah : teknik budidaya tinggi, sistem pengelolaan yang sudah baik ( tanah, air dan tanaman ), stabilitas kesuburan lebih baik
  4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju

Sejarah Pertanian

  1. Kegiatan pertanian ( budidaya tanaman dan atau ternak ) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan
  2. Pertanian telah dikenal manusia sejak zaman kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum
  3. Pertanian pertama kali berkembang dari kebudayaan didaerah “bulan sabit yang subur” di Timur tengah yang meliputi sungai Tigris dan Eufrat terus ke barat hingga Suriah dan Yordania sekarang
    Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno
  4. Pengetahuan tentang pertanian kuno dimanapun tidak lebih banyak daripada di Mesir
    Teknologi pengolahan tanah dapat dilacak lewat perbaikan cangkul, bajak, arit

Arti Penting Pertanian

pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang sangat vital.
Hal ini disebabkan karena :

  1. sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh suatu negara
  2. tekanan demografis yang besar dinegara berkembang sering disertai dengan meningkatnya pendapatan yang menyebabkan kebutuhan juga meningkat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kekurangannya harus diimpor, yang berarti mengurangi foreign exchange yang dibutuhkan untuk input pembangunan.
  3. sektor pertanian harus dapat menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi ke sektor-sekktor lain terutama industri. Biasanya berwujud modal, tenaga kerja dan bahan mentah.
  4. sektor pertanian merupakan basis dari hubungan-hubungan pasar yang penting yang dapat menciptakan spread effect dalam proses pembangunan.
  5. sektor ini dapat juga menciptakan forward dan backward linkage yang bila disertai dengan kondisi yang tepat dapat memberi sumbangan yang besar untuk pembangunan

khusus Indonesia

  1. memiliki luas lahan dan agro klimat yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian
  2. dikenal sebagai penghasil beragam produk pertanian yang sangat dibutuhkan dan laku di pasar dunia
  3. sumbangan pertanian terhadap serapan tenaga kerja, pendapatan nasional dan devisa juga masih cukup tinggi
  4. salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan pertanian adalah tercapainya peningkatan pendapatan masyarakat yang hidup di pedesaan. Tapi kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan pembangungan pertanian tidak selalu dapat menciptakan perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja terutama bagi angkatan kerja baru di pedesaan.

Sejarah Perkembangan

Dalam sejarah perkembangan bangsa-bangsa di dunia, selalu terjadi dilema dalam penentuan prioritas pembangunan, memilih pertanian atau industri.
Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan pertanian di negara-negara dunia ketiga (less developing country / ldc’s ) telah menunjukkan kontribusi yang sangat penting karena :

  1. sebagian besar penduduk ldc’s masih menggantungkan penghidupan pada sektor pertanian
  2. ldc’s yang umumnya tergolong negara berpenghasilan sedang atau rendah itu masih menghadapi masalah pangan
  3. kelangkaan pangan akan berakibat selain menganggu stabilitas ekonomi, dapat juga dijadikan sebagai komoditas politik
  4. ketidak mampuan negara-negara ldc’s untuk mengejar dan bersaing dengan negara maju,  karena : kelangkaan modal untuk investasi maupun riset berakibat pada ketidak efisienan teknologi yang diterapkan
    adanya kebijakan proteksi dari negara maju berupa : kebijakan tarif dan bea masuk, pembatasan jumlah kuota impor, adanya kerjasama ekonomi dan perdagangan antar negara maju
    sektor pertanian ternyata memiliki ketegaran yang tinggi menghadapi gejolak perekonomian dunia dibanding dengan sektor yang lain

sektor pertanian memiliki forward dan backward linkage dengan sektor industri terutama pada tahap awal pembangunan industri, yaitu sebagai penyedia bahan mentah atau bahan baku, dan pemasok tenaga kerja yang murah

dukungan pembangunan pertanian terhadap pembangunan industri

  1. akibat langsung dari keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produksi (pangan,bahan mentah,bahan baku industri) dan peningkatan pendapatan masyarakat (petani)
  2. peningkatan produksi pangan, bahan mentah dan bahan baku secara bersama-sama akan meningkatkan nilai ekspor dan menekan nilai impor, yang akhirnya akan menambah devisa negara yang sangat di butuhkan untuk membeli barang-barang modal dari luar negeri
  3. kenaikan pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh keberhasilan pembangunan pertanian akan membawa akibat lanjutan, yaitu : meningkatnya tabungan masyarakat, meningkatnya
    investasi, konsumsi rumah tangga, konsumsi input pertanian (sarana
  4. Produksi, peralatan dan mesin pertanian) yang secara bersama-sama akan meningkatkan konsumsi produk industri dalam negeri
  5. semakin bertambahnya cadangan devisa, modal pembangunan yang berasal dari tabungan masyarakat, akan semakin mendorong pembangunan industri yang didukung oleh tersedianya bahan mentah, bahan baku dan tenaga kerja yang murah
  6. pertumbuhan pembangunan industri akan dapat diharapkan untuk meningkatkan jumlah dan mutu produk industri dalam negeri serta menurunnya harga produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri
  7. jumlah produksi dalam negeri yang terus meningkat mutunya dan murah harga jualnya akan memperkuat daya saing di pasar domestik maupun internasional