Pendahuluan
Daftar Isi Artikel
Hubungan antar manusia disebut sosiologi sebagai hubungan atau hubungan. Asosiasi tersebut meneliti norma, nilai, dan perilaku individu atau kelompok masyarakat. Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat diserap oleh individu / kelompok dan kemudian menjadi bagian dari kepribadian (individu atau kelompok). Manusia ditentukan sebagai makhluk pribadi dan pada saat yang sama sebagai makhluk sosial. Orang-orang, sebagai makhluk pribadi, berusaha memuaskan semua kebutuhan mereka untuk bertahan hidup.
Orang tidak mampu bekerja untuk diri mereka sendiri, mereka membutuhkan orang lain. Karena itu, sebagai makhluk sosial, manusia harus berhubungan dengan orang lain. Dalam masyarakat, makhluk pribadi dan sosial selalu didasarkan pada aturan. Aturan-aturan ini dibuat dan disepakati bersama untuk mencapai kedamaian dan kenyamanan hidup bersama dengan orang lain. Aturan digunakan sebagai ukuran, tolok ukur, asumsi dan kepercayaan tentang sesuatu yang baik, buruk, masuk akal, asing, dll.
Nilai sosial
-
Memahami nilai-nilai sosial
Anda tentu pernah mendengar orang berkata, “Orang ini baik, benda itu berharga, benda itu berharga.” Sesuatu yang dikatakan bernilai, bernilai, atau bagus jika bermanfaat bagi orang lain. Ketika kita ingin membahas nilai-nilai, kita mulai dengan pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana suatu negara dapat terjadi. Misalnya, mengapa orang siap mati hanya untuk membela suku mereka atau memperjuangkan tanah air mereka? Jawabannya mengacu pada sifat keinginan mulia yang dicari oleh orang atau komunitas.
Nilai-nilai sosial dalam sosiologi bersifat abstrak karena tidak dapat dikenali oleh indera. Nilai hanya bisa ditangkap oleh objek atau perilaku yang mengandung nilai itu sendiri. Nilai mengacu pada pertimbangan suatu tindakan, objek, cara untuk membuat keputusan apakah sesuatu nilai benar (memiliki nilai kebenaran), indah (nilai estetika / keindahan) dan religius (nilai ilahi). Definisi nilai sosial adalah penghargaan yang dibuat oleh masyarakat untuk sesuatu yang dianggap baik, mulia, sesuai dan fungsional bagi masyarakat.
Kegiatan yang membantu orang lain dianggap pantas dan bermanfaat, dan kegiatan ini diterima sebagai sesuatu yang berharga atau berharga. Berikut ini adalah pendapat beberapa sosiolog tentang nilai-nilai sosial.
- Prof. Dr. Notonegoro membagi nilainya menjadi tiga jenis sebagai berikut.
1) nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi unsur fisik / fisik manusia.
2) tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan atau kegiatan.
3) Nilai spiritual
Nilai spiritual adalah semua yang berguna untuk interior (spiritual) manusia. Nilai-nilai spiritual manusia dibagi menjadi empat jenis:
- a) Nilai kebenaran adalah nilai yang didasarkan pada unsur-unsur akal manusia.
- b) nilai keindahan adalah nilai yang berasal dari perasaan manusia (nilai estetika);
- c) Nilai-nilai moral (kebaikan) adalah nilai-nilai yang muncul dari unsur kehendak atau kehendak (niat dan etika);
- d) nilai agama adalah nilai ilahi tertinggi yang absolut dan abadi.
- Robert M. Z. Lawang
Menurut M. Z. Lawang, nilai adalah deskripsi dari apa yang diinginkan, pantas dan berharga, dan apa yang mempengaruhi perilaku sosial orang dengan nilai ini.
- hutan
Menurut Woods, nilai-nilai sosial adalah pedoman jangka panjang yang menentukan perilaku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
- C. Kluckhohn
Menurut Kluckhohn, semua nilai budaya meliputi:
1) nilai-nilai tentang sifat kehidupan manusia;
2) nilai-nilai dalam kaitannya dengan sifat pekerjaan manusia;
3) nilai-nilai tentang sifat posisi manusia dalam ruang dan waktu;
4) nilai-nilai yang terkait dengan sifat hubungan manusia dengan alam;
5) Nilai-nilai yang terkait dengan sifat hubungan interpersonal.
- Walter G. Everett
Menurut Walter G. Everett, nilai-nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut.
1) Nilai ekonomi (nilai ekonomi), nilai-nilai yang terkait dengan sistem ekonomi. Ini berarti bahwa nilai-nilai ini mengikuti harga pasar.
2) Nilai rekreasi, yaitu nilai-nilai permainan rekreasi, sehingga memberikan kontribusi bagi kesejahteraan hidup dan memberikan kesegaran fisik dan mental.
3) Nilai-nilai asosiasi, nilai-nilai yang mencakup berbagai bentuk persatuan manusia dan persahabatan dalam kehidupan keluarga hingga tingkat internasional.
4) Nilai fisik adalah nilai yang berkaitan dengan keadaan fisik seseorang.
5) Karakter yang mencakup semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, menolong, cinta kebenaran, dan kesediaan untuk mengendalikan diri sendiri
Karakteristik nilai sosial
Nilai sosial memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Merupakan hasil interaksi sosial antar warga.
- Bukan bawaan, tetapi lahir dari orang lain. Misalnya, seorang anak dapat menerima nilai menghargai waktu karena orang tua mengajar disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan anak.
- Dibentuk oleh proses pembelajaran (sosialisasi). Sebagai contoh: Nilai penghargaan dari persahabatan dipelajari dari anak-anak ketika berhadapan dengan teman-teman sekolah.
- Merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan manusia dan kepuasan sosial.
- Bervariasi di antara berbagai budaya.
Sebagai contoh, di negara-negara barat ini sangat dihargai pada saat itu, membuat penundaan sulit ditoleransi. Sebaliknya, keterlambatan di Indonesia masih dapat ditelusuri dalam periode waktu tertentu.
- Dapat memengaruhi perkembangan pribadi secara positif dan negatif.
- Memiliki pengaruh yang berbeda di masyarakat.
- Cenderung berhubungan satu sama lain untuk membentuk pola dan sistem sosial.
- Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat. Misalnya, nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi, melahirkan orang yang egois dan tidak peduli dengan orang lain. Nilai-nilai yang memprioritaskan kepentingan bersama akan membuat individu lebih sensitif secara sosial.
Macam-Macam Nilai Sosial
Nilai sosial berdasarkan karakteristik sosial dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai dominan dan nilai yang mengakar dalam.
-
Nilai dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan apakah ada nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
1) Banyaknya orang yang memiliki nilai ini. Sebagai contoh: Hampir semua orang ingin bergerak ke arah perbaikan di semua bidang kehidupan, seperti politik, hukum, ekonomi dan urusan sosial.
2) Durasi nilai digunakan. Sebagai contoh, dari awal hingga hari ini, kota Solo dan Yogyakarta selalu memiliki tradisi terpisah untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. yang terjadi di Lapangan Istana dan di sekitar Masjid Agung.
3) Bisnis tinggi atau rendah yang memaksakan nilai-nilai ini Sebagai contoh, melakukan ziarah adalah salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh umat Islam. Itulah sebabnya umat Islam selalu berusaha mempraktikkannya.
4) Gengsi / kebanggaan orang yang menggunakan nilai-nilai dalam masyarakat.
Misalnya, memiliki mobil mewah dan versi terbaru dapat memberikan kebanggaan / gengsi.
-
Nilai yang mengakar dalam
Nilai-nilai yang mengakar kuat adalah nilai-nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan. Seseorang sering melakukannya tanpa proses pemikiran atau pemikiran lebih lanjut. Biasanya nilai ini telah disosialisasikan karena seseorang masih kecil. Jika tidak, dia akan merasa malu dan bahkan merasa sangat bersalah.
Contoh: Seorang guru melihat bahwa seorang siswa yang tidak lulus ujian akhir memiliki perasaan bahwa ia belum dididik
Fungsi Nilai Sosial
Nilai untuk manusia berfungsi sebagai dasar, alasan atau motivasi untuk semua perilaku dan tindakan mereka. Nilai-nilai mencerminkan kualitas keputusan tindakan dan perspektif hidup seseorang atau masyarakat. Interaksi sosial membutuhkan pertimbangan nilai-nilai dalam memperoleh hak dan memenuhi tugas. Dengan demikian, nilai-nilai mengandung standar normatif dalam perilaku individu dan dalam masyarakat. Fungsi nilai sosial adalah sebagai berikut.
- Sebagai instrumen untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi sosial. Misalnya, kelompok ekonomi kaya (kelas atas), kelompok ekonomi menengah (kelas menengah) dan kelompok masyarakat bawah (kelas bawah).
- Menginstruksikan orang untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat (berperilaku sesuai).
- Dapat memotivasi atau mendorong orang untuk bermanifestasi dalam perilaku seperti yang diharapkan dari peran mereka dalam mencapai tujuan.
- Sebagai instrumen solidaritas atau sebagai dorongan untuk bekerja bersama untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai sendiri.
- Pengawas, hambatan, dorongan dan tekanan bagi individu untuk selalu berbuat baik.
demikianlah artikel dari dosenmipa.com mengenai Pengertian Nilai Sosial, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.