Pengertian Yaumul Mahsyar
Daftar Isi Artikel
Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya semua umat manusia setelah dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat untuk menunggu pengadilan yang adil dari Allah SWT. Semua umat manusia akan dibangkitkan dari kubur kemudian akan dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas, yaitu “Padang Mahsyar”. Semua manusia tanpa kecuali akan dikumpulkan untuk menjalani pengadilan Allah, sehingga setiap manusia akan mempertanggungjawabkan masing-masing amal perbuatan selama hidup di dunia.
Penjelasan Keadaan di Yaumul Mahsyar
- Dipercepat pembicaraan dan dipermudah memasuki Surga,
- Ditambah timbangan pahalanya supaya lebih berat daripada dosa,
- Dimasukkan ke Surga tanpa hisab.
- Remaja yang hatinya tertambat di dalam masjid
- Pemimpin yang adil
- Orang yang ikhlas dalam sedekah
- Dua manusia yang saling mencintai, bertemu, dan berpisah karena Allah
- Seseorang yang menggunakan masa mudanya (remaja) untuk beribadah pada Allah
- Muslim yang bangun ditengah malam, berdoa sampai meneteskan air mata
- Seorang laki-laki yang ketika diajak berzina dia berkata “Sesungguhnya aku takut pada Allah” .
Baca Juga : Yaumul Jaza Adalah
Dalil Tentang Yaumul Mahsyar
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”
Keadaan Manusia di Yaumul Mahsyar
Setiap manusia di padang mahsyar akan berhadapan langsung dengan Allah swt. dan juga akan berhadapan dengan Al-kitab, mizan, shirot, dan haudh(telaga). Selain itu juga di ajukan pula saksi-saksi yang dapat di andalkan dan di tanggung kejujuran dan kebenarannya yang terdiri dari anggota-anggota badannya sendiri, seperti lidah, mata, telinga, kulit, tangan, dan kaki, yang semuanya itu akan berbicara sendiri-sendiri menurut fungsinya masing-masing kepada Allah swt.
dimana pada saat itu mulut-mulut manusia telah di tutup rapat dan di segel. Sehingga segala amal perbuatan manusia yang telah di lakukan, baik berupa amal baik dan buruk, besar dan kecil, dosa dan kesalahan serta kejahatan, yang terang-terangan maupun yang rahasia, yang Nampak dan yang tersembunyi, yang di sengaja atau tidak, semuanya akan di bongkar dan di perlihatkan di padang mahsyar. Semuanya akan di adili dengan seadil-adilnya, yang baik dibalas dengan (pahala), sebaliknya yang buruk dengan(siksa), walaupun perbuatan itu seberat debu.
Menurut faham Ahli Sunnah Wal Jama’ah, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Rasulallah saw. Kemudian manusia manusia lainnya. Keadaan mereka akan tergantung dari amalan yang telah mereka kerjakan di semasa hidupnya, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya, tidak ada saudara, tidak ada harta yang bermanfaat, tidak ada dokter, tidak ada presiden, dan tidak ada yang berkuasa. Hanya Allah lah yang menguasai di hari itu ”MALIKI YAUMIDDIN”. Semuanya tidak ada yang di fikirkan kecuali apa yang akan menjadi nasibnya masing-masing yang berkenaan dengan amal perbuatannya di dunia.
Barang siapa yang berbuat baik dan berjalan di jalan yang di ridhai Allah, maka ia akan selamat dan masuk surga Allah dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Namun bila kehidupan dunia selalu diisi dengan keburukan dan perbuatan maksiat, ia akan tergelincir ke dalam neraka, dan mendapat siksa Allah yang amat pedih
Manusia di Giring ke Padang Mahsyar
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d z, Rasulullah n bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ. قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
Artinya :
“Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorang pun.”
Bagaimanakah cara manusia ke Padang Mahsyar ? Untuk menjelaskan perkara ini, Allah berfirman pada ayat 86, Surah Mariam; ayat 102, Surah Taha dan ayat 97, Surah al-Isra’. Ayat itu maksudnya menyatakan bahawa cara manusia ke Padang Mahsyar ada tiga bagian:
Baca Juga : Naudzubillah Min Dzalik Artinya
- Orang yang pergi dengan berkenderaan yaitu orang bertakwa.
- Orang yang berjalan kaki dan keadaan muka mereka biru keruh, karena hati masing-masing sebak dengan kedukaan, yaitu orang yang mati dalam keadaan berdosa.
- Orang yang berjalan dengan mukanya, sambil matanya tidak dapat melihat sesuatu yang disukainya. Lidahnya tidak dapat menuturkan hujah atau alasan yang boleh diterima daripadanya dan telinganya tidak dapat mendengar perkara yang menyenangkan hatinya.