Al Aziz Artinya

Diposting pada
4.7/5 - (64 votes)

Pengerian Al Aziz

Nama Allah, Al-’Aziiz: ( العزيز ) dibaca Al ‘Aziz termasuk Al-Asma`ul Husna, terdapat dalam firman-Nya:

Surat Al-Baqarah ayat 129:

إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Hadits Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalm diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَفَاةً عُرَاةً غُرْلاً كَمَا خُلِقُوا…. فَأَقُوْلُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ: إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Manusia dikumpulkan di Hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan sebagaimana dahulu mereka diciptakan.Maka aku mengatakan seperti yang dikatakan seorang hamba yang shalih: Jika engkau siksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu dan jika Engkau ampuni mereka, sesungguhnya Engkau adalah Al-Aziz (Maha Perkasa) dan Maha Bijaksana. (Shahih, HR. At-Tirmidzi dalam Kitab Shifatul Qiyamah Bab Ma Ja`a fi Sya`nil Hasyr no. 2423. Asy-Syaikh Nashiruddin Al-Albani mengatakan: Shahih)

Makna Kata Al Aiziz

Nama Allah, Al ‘Aziizu berasal dari ‘azza ya’uzzu yang berarti mengalahkan. Namun juga dapat berasal dari kata ‘azza ya’izzu yang bermakna tidak ada duanya, sangat susah diraih, atau dapat juga berasal dari ‘azza ya’azzu yang berarti menguatkan sehingga tidak terbendung. Kata Al Aziz sendiri sering diberi makna yang Maha Perkasa atau yang Maha Mulia. Sedang kata izzat sering dimaknai kemuliaan, keperkasaan atau kekuatan.

Al-’Izzah ( yang berasal dari kata عَزَّ-يَعِزًُّ artinya mengalahkan dan memaksa.

Contoh penggunaan kata itu dengan makna tersebut:
إِنَّ هذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُوْنَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيْهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ
“Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Dia berkata: Serahkanlah kambingmu itu kepadaku, dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan. (Shad: 23)
Sehingga maknanya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Perkasa, memaksa dan mengalahkan musuh-musuh-Nya, sedang musuh-Nya tidak mampu mengalahkan dan memaksa-Nya. Makna inilah yang paling banyak penggunaannya.
Dari kata عَزَّ-يَعَزُّ artinya kuat.(Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin mengatakan:
“Sifat ‘izzah menunjukkan kesempurnaan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bahwa tiada yang menyerupainya dalam hal kuat/mulia kedudukan-Nya.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan:
Al-’Aziz artinya yang memiliki segala macam kemuliaan: kemuliaan kekuatan, kemuliaan kemenangan, dan kemuliaan pertahanan. Sehingga tidak seorangpun dari makhluk dapat mencelakai-Nya. Dan Ia mengalahkan dan menundukkan seluruh yang ada, sehingga tunduklah kepada-Nya seluruh makhluk karena kebesaran-Nya.

Sifat Al-Aziz Allah Swt

Huzur membacakan ayat 11 Surah Al Fatir (35:11) – yang terjemahnya sebagai berikut:

“Whoever desires honour, and let him know that all honour belongs to Allah. To Him ascend good works and righteous work helps them rise. And those who plot evils, for them is a severe punishment; and the plotting of such will perish.”

Baca Juga : As Salam Artinya

Huzur bersabda, salah satu sifat Allah adalah Al Aziz (Yang Maha Gagah Perkasa). Hal ini tercantum di dalam berbagai ayat Alqur’an sebanyak seratus kali dalam pembahasan yang berbeda-beda – dengan pengecualian satu dua ayat – sifat Al-Aziz ini senantiasa terkait dengan sifat Allah lainnya.

Imam Raghib menerangkan, arti kata Al-Aziz adalah Dia Wujud yang dominan; tidak dapat didominasi. Menafsirkan Surah 63: ayat 9, Imam Raghib bersabda, sesungguhnya kemuliaan Allah Taala, Rasul-Nya dan kaum mukminin adalah kemuliaan yang berlangsung lama. Dan menurut Surah 35: ayat 11, barangsiapa ingin memperoleh kemuliaan, mintalah kepada Allah Taala.

Menurut kamus lexicon, Aziz adalah salah satu sifat Allah – yang mengandung arti, Dzat yang musykil diakses; karena Maha Kuasa dan Gagah Perkasa.  Huzur bersabda, ringkasnya, Aziz adalah salah satu Asma-Nya, yang dikarenakan kesempurnaannya dan sifatnya yang sangat khusus, maka hanya dapat disandang oleh wujud Allah Swt saja.

Oleh karenanya, hanya dengan cara membina “Hablum-Minallah” sajalah manusia dapat memperoleh daya dan kekuatan yang sejati. Imam Razi menerangkan, risalah kenabian adalah derajat kerohanian tertinggi yang hanya dapat diperoleh dari Dia Dzat Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itulah Dia menyatakan di dalam Surah Sad ayat 10 (38:10) – untuk menjawab keberatan kaum kafirin – yakni, Dia-lah yang Maha Memiliki Segala Kekuatan untuk memberi karunia kepada makhluk ciptaan-Nya.

Huzur bersabda, kini keberatan yang sama itu diajukan pula terhadap Hadhrat Masih Mau’ud a.s.: Bagaimana mungkin berbagai wahyu dan risalah kenabian diberikan kepada wujud Mirza Ghulam Ahmad. Pertanyaan ini diajukan oleh seorang wanita Kristen di Germany, betapa mungkin seorang manusia biasa di daerah terpencil Provinsi Punjab India, mendakwakan diri sebagai Al-Masih Yang Dijanjikan ? Huzur menjawab, justru pertanyaanya itu sudah langsung terjawab dengan sendirinya.

Anda bertanya saat ini di Germany; yakni hal ini menunjukkan, pesan tabligh kebenaran beliau kini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Jemaat Ahmadiyah sekarang telah berada di lebih 190 negara. Ada juga yang mengajukan keberatan, bagaimana mungkin seorang non-Arab dapat memperoleh status kenabian.

Bagaimana mungkin seorang Punjabi dapat menjadi Al-Masih Yang Dijanjikan. Mereka mengajukan keberatan ini berdasarkan bunyi Hadithnya belaka; tidak memahami hikmah tafsirnya dengan mendalam.

Huzur bersabda, kondisi khas yang telah terjadi pada semua rasul Allah terdahulu itu, pada zaman kini pun terjadi pula pada seorang pecinta dan hamba sejati Rasulullah Saw. Yakni, Allah Taala sendiri yang menyatakan bahwa Dia Maha Perkasa, Maha Pemberi Karunia, Pemilik Segala Sesuatu; tak ada yang menyamai-Nya.

Huzur berdoa, semoga Allah memberikan pengertian pesan kebenaran ini kepada kaum Muslimin pada umumnya. Yakni, sebagaimana tercantum di dalam Alquran Surah 58: ayat 22, Dia pun menyatakan bahwa, manakala Karunia-Nya telah diberikan kepada seorang hamba-Nya yang sejati, maka segala bantuan-Nya pun ikut menyertainya.

Menerangkan maksud dan tujuan missi para rasul Tuhan, Huzur bersabda, dalam hal bukti keberhasilan missi mereka, cukuplah memadai berbagai bukti kemenangan missi mereka ketika mereka masih hidup.

Baca Juga : Al Quddus Artinya

Membacakan berbagai ringkasan sumber rujukan otentik [para waliullah terdahulu], Huzur bersabda, yang dimaksud dengan istilah Jihad sebagaimana yang mereka tulis, tidaklah sama dengan yang kini mereka lakukan, yakni Jihad dengan kekerasan. Inilah mengapa sebabnya kaum Muslimin sekarang ini tidak mendapat kemuliaan. Karena niatnya sudah tidak benar, maka konsekwensi yang mereka terima pun tidak positif.

Sedangkan Jamaah Imam Mahdi a.s. ini, yang melaksanakan Jihadnya dengan pena, dengan bukti-bukti dan akidah yang kuat, hasilnya adalah, berbagai macam bangsa dari seluruh peloksok dunia cepat menerima pesan tabligh ini. Karena sesungguhnya, Allah Taala telah mengkhabar gaibkan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bahwa beliau akan memperoleh keunggulan, apapun rintangannya.

Menerangkan Alquran Surah 58: ayat 22, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, Allah Telah menetapkan, “kataballhu laa aghlibanna anna wa rasulih”, bahwa pada akhirnya Dia dan rasul-Nya lah yang senantiasa memperoleh kemenangan.

Bca Juga : Yaumul Qiyamah

Dan beliau Hadhrat Masih Mau’ud a.s. adalah rasul yang tidak membawa shariat. Beliau hanyalah seorang abdi dan perwujudan sejati dari Rasulullah Muhammad Saw. Beliau bersabda, ayat ini telah terbukti kebenarannya oleh para nabi dan rasul terdahulu; sejak Nabi Adam a.s. hingga Rasulullah Saw; begitu pun kepada beliau [Hadhrat Masih Mau’ud a.s.].