Al – Wadud bermaksud Maha Pencinta
Daftar Isi Artikel
DIA mencintai hamba hamba yang baik, dan paling layak untuk dicintai. Allah dalam cinta NYA yang tidak berbatas dan mutlak terhadap hamba hamba NYA telah memberi mereka kemampuan. Tetapi yang terpenting adalah kemampuan untuk mencintai NYA.
Baca Juga ; Al Wasi Artinya
Allah juga memberikan kemungkinan untuk menerima dan mencapai keberanran yang berada diatas pemahaman akal biasa. AL Wadud adalah satu satunya tujuan bagi hati yang mencari cinta ALlah, tatapi cinta hanya mungkin jika yang mencitai mengenal sang kekasih, keindahan serta kesempurnaan NYA.
Orang biasanya tidak memerlukan pendidikan tinggi untuk dapat dan dengan mudah mencintai harta, kesehatan, keluarga dan lain sebagainya. Tetapi untuk mencintai ALlah setidak tidaknya kita membutuhkan akal dan petunjuk agar kita menyadari bahwa semua yang secara alamiah kita cintai adalah milik dan karunia Allah, bahwa semua itu hanyalah tanda dari perhatian dan cinta NYA kepada kita.
Semua yang kita cintai itu fana, seperti diri kita sendiri. Namun yang kekal adalah jiwa kita. Jiwa adalah karunia terbesar bagi kita dari sang Pemilik Jiwa. Kesadaran akan pemberian jiwa yang amat berharga yang merupakan anugrah terbesar dari segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini.
Jika Allah mencintai Hamba NYA tentu DIA akan memberikan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa cinta kepada NYA.
Baca Juga : Al Mujib Artinya
Hamba Al Wadud di kalangan manusia adalah orang yang mencintai orang lain seperti cintanya kepada dirinya sendiri. Ali r. a. berkata ” Jika engkau ingin dicintai Tuhanmu, dekatilah orang yang menolakmu, bersikaplah pemurah kepada orang yang kikir terhadap dirimu, maafkala orang orang yang menyakitimu “
Kekasih Allah bersabda ” Tidaklah seorang mukmin memandang wajah sesama mukmin dnegan perasaan cina, kecuali hal itu lebih baik dibandingkan dnegan shalat di masjidku sepanjang tahun “. “Orang yang beriman yang saling mencintai laksana tubuh, jika salah satu bagiannya sakita, maka seluruh tubuh pun akan merasa sakit.”
ABD AL WADUD adalah orang yang cintanya kepada ALlah dan kepada orang orang yang mencintai ALlah telah sempurna, dan ALlah juga akan mencintainya.
Jika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan memanggil malaikat Jibril dan berkata “Aku mencintai hamba KU ini, cintailah dia”. Kemudian Jibril akan berseru kepada langit dan kepada seluruh alam semesta menyeru seisi alam untuk mencintai hamba Allah tersebut.
Firman Allah dalam sebuah Ayat Qudsi ” Tidaklah seorang hamba Ku mendekati Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari pada apa yang KU wajibkan atasnya, dan tidaklah seorang hamba KU terus mendekati KU dengan pekerjaan pekerjaan yang disunatkan kecuali aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi telinganya, matanya dan tangan serta kakinya
Baca Juga : Ar Raqib Artinya
Pengaruh positif dan manfaat mengimani nama Allah al-Waduud
Masing-masing dari nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna memiliki bentuk penghambaan diri yang khusus dan unsur penyempurna ketakwaan serta keimanan dalam hati seorang hamba, oleh karena itu, orang yang paling sempurna dalam penghambaan diri dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala adalah orang yang paling sempurna pemahamannya terhadap nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna.
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Orang yang paling sempurna dalam penghambaan diri (kepada Allah ‘Azza wa Jalla) adalah orang yang menghambakan diri (kepada-Nya) dengan (memahami kandungan) semua nama dan sifat-Nya yang (bisa) diketahui oleh manusia”
Baca Juga : Al Karim Artinya
Tidak terkecuali dalam hal ini nama Allah Subhanahu wa Ta’ala al-Waduud , memahami kandungan nama ini dengan benar merupakan sebab utama untuk meraih mahabbatullah (kecintaan kepada Allah
Ta’ala ) dan menjadikan-Nya lebih dicintai dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Karena dengan memahami kandungan nama ini, seorang hamba akan mempersaksikan bahwa Allah Ta’ala sungguh memudahkan bagi hamba-hamba-Nya berbagai sebab dan sarana agar mereka bisa mencapai mahabbatullah (kecintaan kepada Allah Ta’ala), yang ini merupakan sumber kebaikan dan kebahagiaan hakiki bagi hati dan jiwa manusia.
Sebab-sebab tersebut di antaranya: dengan Allah memperkenalkan diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, ini merupakan sebab yang paling besar dan utama.
Demikian pula dengan limpahan berbagai macam nikmat, karunia dan kebaikan dari-Nya kepada-hamba-Nya, yang ini tentu akan menggerakkan hati mereka untuk mencintai-Nya, karena jiwa manusia secara fitrah akan mencintai pihak yang berbuat banyak kebaikan untuk dirinya.
Baca Juga : Al Jalil Artinya
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di menjelaskan faidah penting ini dalam ucapan beliau: “ al-Waduud berarti bahwa Allah mengajak hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya dengan (memperkenalkan kepada mereka) sifat-sifat-Nya yang maha indah, berbagai karunia-Nya yang sangat luas, kelembutan-Nya yang tersembunyi dan bemacam-macam nikmat-Nya yang tampak maupun tidak. Maka Dialah al-Waduud yang berarti al-waaddu (yang mencintai) dan (juga) berarti al-mauduud (yang dicintai).
Dialah yang mencintai para wali dan hamba yang dipilih-Nya, dan merekapun mencintai-Nya, maka Dialah yang mencintai mereka dan menjadikan dalam hati mereka kecintaan kepada-Nya. Lalu ketika mereka mencintai-Nya Diapun mencintai (membalas cinta) mereka dengan kecintaan lain (yang lebih sempurna) sebagai balasan (kebaikan) atas kecintaan (tulus) mereka (kepada-Nya).
Maka karunia/kebaikan semua kembali kepada-Nya, karena Dialah yang memudahkan segala sebab untuk menjadikan hamba-hamba-Nya cinta kepada-Nya, Dialah yang mengajak dan menarik hati mereka untuk mencintai-Nya.
Dialah yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya dengan menyebutkan (dalam al-Qur’an) sifat-sifat-Nya yang maha luas, agung dan indah, yang ini semua akan menarik hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang lurus. Karena sesungguhnya hati dan jiwa yang bersih secara fitrah akan mencintai (sifat-sifat) kesempurnaan.
Dan Allah ‘Azza wa Jalla memiliki (sifat-sifat) kesempurnaan yang lengkap dan tidak terbatas. Masing-masing sifat tersebut memiliki keistimewaan dalam (menyempurnakan) penghambaan diri (seorang hamba) dan menarik hati (hamba-hamba-Nya) untuk (mencintai)-Nya.
Kemudian Dia mengajak hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya dengan berbagai macam nikmat dan karunia-Nya yang agung, yang dengan itu Allah menciptakan, menghidupkan, memperbaiki keadaan dan menyempurnakan semua urusan mereka.
Baca Juga : Al Hasib Artinya
Bahkan dengan itu Allah menyempurnakan (pemenuhan) kebutuhan-kebutuhan pokok, memudahkan urusan-urusan, menghilangkan semua kesulitan dan kesusahan, menetapkan hukum-hukum syariat dan memudahkan mereka menjalankannya, serta menunjukkan jalan yang lurus kepada mereka…
Maka semua yang ada di dunia dari hal-hal yang dicintai oleh hati dan jiwa manusia, yang lahir maupun batin, adalah (bersumber) dari kebaikan dan kedermawanan-Nya, untuk mengajak hamba-hamba-Nya agar mencintai-Nya.
Sungguh hati manusia secara fitrah akan mencintai pihak yang (selalu) berbuat baik kepadanya. Maka kebaikan apa yang lebih agung dari kebaikan (yang Allah ‘Azza wa Jalla limpahkan kepada hamba-hamba-Nya)? Kebaikan ini tidak sanggup untuk dihitung jenis dan macamnya, apalagi satuan-satuannya. Padahal setiap nikmat (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ) mengharuskan bagi hamba untuk hati mereka dipenuhi dengan kecintaan, rasa syukur, pujian dan sanjungan kepada-Nya”
Baca Juga : Al Mumit Artinya