Pidato Singkat Islami

Diposting pada
3.7/5 - (30 votes)

Pidato Singkat Islami

Muslim Sejati Dan Hijrah Yang Sebenarnya

Bismillahirrohmaanirrohiem. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Menjadi seorang muslim sejati dan arti hijrah yang sebenarnya di zaman sekarang ini merupakan bahasan pada uraian pidato kuliah singkat di bawah ini.

Sebelum masuk pada penjelasan tentang muslim sejati dan hijrah saat ini atas segala nikmat kesempatan yang berbahagia ini marilar kita bersama-sama memanjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas limpahan rahmat-Nyah, sehingga kita ditakdirkan oleh bisa bertemu muka perlu mengikuti kuliah tujuh menit tanpa ada halangansuatu apapun.

Selanjutnya shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw., karena dengan ajarannya kita bisa membedakan yang haq dan yang bathil berkhat hidayah Allah swt. Beliau telah menjadi utusan Alloh SWT menyampaikan risalah melalui Al-Qur’an dan Sunnah.

Sebagai orang Islam haruslah berupaya sesungguhnya untuk menjadi muslim sempurna, karena dengan muslim yang baik, maka hablun minallah wahablun minanasi benar-benar bisa terjalin dengan sebenarnya, yakni yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan upaya yang sangat baik itu, maka kita akan meraih menjadi orang yang sempurna Islamnya. Kesempurnaan sebagai manusia ditandai dengan kenyamanan dan ketenangan dalam menghadapi problematika kehidupan yang penuh rintangan serta tantangan.

Seseorang dikatakan atau disebut Islamnya sempurna, cirinya apabila dalam hidup ini senantiasa menyelamatkan orang sesama muslim lainya, baik dari gangguan lidahnya, maupun tangannya. Untuk itu dalam pergaulan sehari-hari ita harus mampu untuk menjaga lisan jangan sampai berkata-kata yang bisa menyakiti hati orang lain. Dan juga jangan sampai tangan kita menyakiti orang lain.

Disebut juga yang sempurna islamnya, bila dalam kehidupan ini senantiasa meninggalkan pekerjaan jahat, dan beralih kepada kebajikan, dan inilah dinamakan hijrah yang sebenernya. Dalam hal ini nabi saw bersabda:

اَلْمسْلِِمُ مَنْ سَلِمَ اْلْمُسْلِمُ نَ لسَا نِهِ وَيَدِ هِ وَاْلمُهَا جِرُمَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ

artinya: orang yang sempurna islamnya, ialah orang yang menyelamatkan orang islam lainnya dari gangguan lidahnya dan tangannya, dan orang yang berhijrah sebenarnya itu ialah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah swt.

Allah berfirman, “Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100).

Lalu makna hijrah seperti apa yang dapat kita terapkan di era sekarang ini? Kita dapat menyampaikan bahwa hijrah yang dilakukan dapat berupa pindah pekerjaan dari orientasi duniawi menjadi ukhrowi. Saat ini muncul gerakan pemuda hijrah di berbagai daerah dengan motivasi positif ingin hidup yang singkat ini bermakna dunia akhirat.

Hijrah makani (tempat) itu telah berlalu di masa Nabi. Sekarang mari menjadi pribadi yang selalu pindah dari kebiasaan buruk beralih menjadi muslim sejati yang berharap Ridho dan Maghfiroh Alloh SWT. Hijrah perbuatan inilah yang dapat kita lakukan di zaman sekarang ini. Pertolongan Alloh itu ada dan Dia hanya akan menolong kepada hambanya yang senantiasa merubah dirinya. Inilah makna hijrah yang sesungguhnya yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Kiranya cukup sampai di sini, mudah-mudahan membawa manfaat kepada kita semua. Wassalamu’alaikum waramatullahi wabarakaatuh.


Contoh Pidato part 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ

وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

Dewan juri yang kami hormati, serta para hadirin yang kami cintai. Dalam waktu yang singkat ini, perkenankan kami menyampaikan pidato yang berjudul: Membentuk Akhlak Mulia di Sekolah Muhammadiyah.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qalam ayat 4:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾

Dalam hadist riwayat Ahmad dan Bukhari Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

Di dalam Islam, akhlak menempati kedudukan yang tinggi nan mulia. Akhlak juga merupakan hasil nyata ibadah seorang muslim, karena itu seorang muslim dituntut untuk bisa berkakhlak mulia dimana pun dia berada. Akhlak dan ibadah ibarat dua sisi mata uang. Ketika ibadah seorang muslim baik, maka baik pula akhlaknya. Sebailknya, apabila kulitas ibadahnya buruk, maka buruk pula akhlaknya.

Dewasa ini, akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW perlahan ditinggalkan oleh umatnya. Betapa banyak umat muslim yang mudah iri hati, dengki, berdusta, kikir, pelit, malas, dan lain-lain. Seakan berakhlak mulia merupakan beban dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, padahal Allah SWT menjanjikan surga bagi setiap muslim yang berakhlak mulia, walaupun itu perbuatan sepele dan ringan, seperti menyingkirkan gangguan di jalan. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist riwayat Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيْقٍ، فَقَالَ: وَاللَّهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ الْمُسْلِمِيْنَ لَا يُؤْذِيْهِمْ، فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ.

Para hadirin yang kami hormati…

Salah satu upaya persyarikatan Muhammadiyah dalam membina akhlak adalah melalui pembangunan sekolah dan lembaga pendidikan yang lain. Disana para siswa yang belajar, tak hanya dibekali ilmu umum dan agama, tetapi juga dibiasakan agar berakhlak secara islami baik di sekolah maupun di rumah. Hal itu sebagaimana yang tercantum dalam janji pelajar Muhammadiyah.

Dalam janji tersebut, siswa diarahkan untuk senantiasa: 1) Berjuang menegakkan ajaran Islam, 2) Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, 3) Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, 4) Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi, 5) Rela berkorban dan menolong sesama, 6) Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa.

Tidak hanya itu. Ketika para siswa belajar kepanduan HW (Hizbul Wathan), mereka juga dintuntul mengamalkan Jannji Pandu HW. Adapun Isi Janji Pandu HW:

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: 1) Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air, 2) Menolong siapa saja semampu saya, 3) Setia menepati Undang-Undang Pandu HW.

Undang-Undang Pandu HW: 1) HW selamanya dapat dipercaya, 2) HW setia dan teguh hati, 3) HW siap menolong dan wajib berjasa, 4) HW cinta perdamaian dan persaudaraan, 5) HW sopan santun dan perwira, 6) HW menyayangi semua makhluk, 7) HW siap melaksanakan perintah dengan ikhlas, 8) HW sabar dan bermuka manis, 9) HW hemat dan cermat, 10) HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Rumusan akhlak mulia tersebut diambil dari Quran dan Sunnah yang menjadi pedoman bagi para siswa di sekolah Muhammadiyah untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam. Tak lupa pula, para guru senantiasa memberikan keteladanan agar rumusan-rumusan diatas selalu diamalkan dimana pun para siswa berada, sehingga mereka bisa menjadi generasi penerus agama, bangsa, dan negara.

Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan.

Nun wal qalami wama Yasthuruun.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato part 3

Yang terhormat para alim ulama
Yang terhormat para orator
Dan saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia. Segala puji hanya milik Allah, Tuhan   semata alam, kepada­Nya kita minta ampun, dan kepada-Nya pula kita minta pertolongan, dan  kami  berlindung kepada Allah dari segala  kejahatan dan kejelekan perbuatan kami. Barangsiapa yang di beri petunjuk oleh Allah, baginya tidak ada orang yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang  disesatkan oleh-Nya, tidak ada seorang pun yang  bisa memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwa tidak adaTuhan selain Allah. Dia tidak berserikat dan Dia adalah Esa. Dan  saya  bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan juga utusan-Nya, Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam-Nya atas beliau, para keluarga dan sahabat-sahabat beliau, juga semua  pengikutnya sampai hari kiamat. Selanjutnya terima kasih saya haturkan kepada  saudara pembawa   acara, yang telah memberi kesempatan kepada saya, unfuk berpidato di hadapan saudara sekalian.   Kali ini, temapidato saya adalah: “MUSLIM YANG BAIK”.
Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah !
Islam mengajarkan kepada kita  tentang keesaan Allah. Menyamakan Allah dengan yang lain adalah   suatu dosa yang besar, Allah adalah Ahad (Esa), tidak berbilang, Allah tidak bisa dipisah-pisahkan ke dalam banyak pribadi, karena akan bertentangan dengan sifat-Nya yaitu Wahdaniyah, Allah tidak beristri, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Begitu juga tidak ada yang menyamai-Nya dari  segi apapun. Sebagaimana di sebutkan dalam surat Al Ihlash:
“Dia tidak beranak dan tidak pula di beranakkan, dan ‘tidak ada siapapun yang setara dengan Dia”. (QS. Al Ihlash: 2-3).
Allah yang menciptakan segala yang ada di alam semesta ini, baik yang gaib contohnya malaikat, jin, setan, ruh, atau yang zhahir seperti gunung, kayu, batu dan segala yang ada di muka bumi ini, semuanya adalah ciptaan Allah. Oleh karena itu, kita sebagai orang Islam janganlah keliru  menyembah. Jangan menyembah kayu,  batu,  gunung, kuburan atau apa saja selain Allah.
Karena di dunia ini tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali hanya Allah semata. Tiada yang pantas dimintai  pertolongan  kecuali  hanya Allah, kepada-Nya  kita mengabdikan diri dan kepada-Nya kita minta  pertolongan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Fatihah, ayat 5:
“Hanya Engkaulah yang kami sembali dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah: 5).
Saudara seiman dan seperjuangan !
Islam seseorang tidak hanya cukup dilihat dari aktifitas luar saja, seperti pandai bahasa Arab, berpakaian serba bagus, pakai peci bagus, sarung bagus, busana muslim serba lux, tetapi orang Islam sejati adalah orang yang memproklamirkan diri dengan prinsip bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa  Nabi Muhammad ialah hamba dan utusan Allah, lalu ia beristiqamah dan memegang teguh  komitmen keimanannya.
Muslim yang  baik (saleh adalah selalu mentaati aturan yang ada dalam Islam, contohnya selalu mengamalkan lima pilar Islam yaitu : Syahadat,  shalat,  zakat, puasa dan haji bagi yang mampu,  di samping itu muslim yang baik selalu berkata  dan berperilaku yang benar, kapan dan di manapun  ia berada, tidak hanya terbatas di tempat yang suci seperti di masjid atau mushala.
Orang Islam yang baik akan merasa bahagia jika ada orang lain mendapat nikmat dan merasa sedih jika melihat orang lain dalam kesulitan, ia berbelas kasihan dan terdorong hatinya untuk ikut membantunya.  Dalam hal ini Allah menjelaskan dalam AI Qur’an:
“Muhammad adalah Rasul Allah. Dan mereka yang bersamanya keras terhadap orang kafir, dan kasih sayang antar mereka sendiri. Kamu (Muhammad) melihai mereka ruku’ dan sujud mengharapkan keutamaan dari Allah dan mengharap ridha-Nya.” (QS. AI Fath: 29).
Saudara sekalian yang berbahagia !
Haruslah  di pahami, bahwa Islam bukanlah agama kepercayaan yang diwarnai  oleh asketisme yaitu  mengerjakan sesuatu  hanya demi akhirat  saja, Islam juga bukan sekedar diam di masjid, tidak hanya shalat, zakat, puasa, dan haji, tetapi Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Apapun yang kita lakukan untuk meningkatkan kehidupan duniawi dan demi mendapat ridha dari Allah adalah termasuk katagori ibadah. Islam menganjurkan kehidupan yang yang produktif, aktif dalam kegiatan sosial yang kreatif, dan bukan mengasingkan diri dari komunitas masyarakat yang  hanya berhubungan dengan Allah semata. Konsep Islam selalu seimbang antara kebutuhan  duniawi  dan ukhrawi. Seperti yangdijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Qashas, ayat 88:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu (kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu (kenikmatan) duniawi, berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah berbuat  baik kepadamu.  Dan janganlah kamu  berbuat kerusakan di muka bumi ini sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashas: 77).
Ayat tersebut di kuatkan oleh sabda Nabi Muhammad saw:
“Bekerjalah untuk dunia kamu, seakan-akan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu, seakan-akan kamu besok akan mati.”
Maka dari itu bukanlah muslim yang baik jika hanya mengasingkan diri dan bersemedi dalam masjid, sebaliknya, juga bukan muslim yang benar jika di dunia ini hanya memburu kekayaan saja, tanpa menghiraukan kewajibannya  sebagai orang Islam demi kebahagiannya di akhirat kelak.
Hadirin yang berbahagia !
Tunjukkanlah identitas diri sebagai muslim, walaupun berada di suatu negara non muslim.  Seharusnya kita tetap menunjukkan identitas keislaman, walaupun kita bekerja di tengah tengah komunitas non muslim.
Wahai generasi muda Islam !
Sesungguhnya Allah telah memilihkan untuk kamu suatu agama yang lurus, karena itu janganlah  kamu mati kecuali tetap memegang akidah Islam. Demikian apa yang dapat saya sampaikan ada  kurang Iebihnya,  saya  minta  maaf yang sebesar-besarnya. Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq, wassalamu ‘alakium wr. wb.