Resensi Novel Dear Nathan

Diposting pada
4.1/5 - (171 votes)

Resensi Novel Dear Nathan

Kehadiran berbagai jenis genre novel di tanah air menunjukkan bahwa kreativitas anak bangsa di dunia sastra tidak diragukan lagi. Bahkan, tidak sedikit sering menjadi best seller dan difilmkan karena sangat menarik seperti halnya cerita pada resensi novel Dear Nathan di bawah ini.


Identitas Buku

Kategori Keterangan
Judul Dear Nathan
Penulis Erisca Febriani
ISBN 9786026940148
Format Paperback
Jumlah halaman 520 halaman
Tahun terbit 2016
Penerbit Best Media
Penyunting buku Maskur Priatna
Pemeriksa aksara Rahmia Mn.
Desain Sampul & Penata Isi Rumah Desain
Genre Romance, shcool life
Age range Remaja

Resensi Novel Dear Nathan

Baca Juga : Resensi Novel Perahu Kertas

Semenjak  berita Nathan menyukai seorang perempuan tersebar, membuat Dinda yang saat itu mengincarnya merasa tidak terima. Dinda kemudian menghampiri Salma dan mengancam agar menjauhi Nathan dan tidak mencari perhatian.

Salma mencoba melawan karena tidak setuju dengan pernyataan Dinda, namun ia justru mendapat sebuah tamparan di pipi. Nathan kemudian datang dan memberikan tatapan marah. Nathan mengatakan bahwa ia mencintai Salma dan memberikan ancaman kepada Dinda.

Akibat stress, Dinda menenangkan pikiran ke diskotik.  Mengetahui hal itu, Nathan kemudian menghampiri dan membujuknya pulang.

Dinda pun berkata bahwa selama ini menghabiskan uang berjuta-juta untuk perawatan dan lain-lain demi membuat Nathan jatuh cinta kepadanya.

Lalu, Nathan berkata bahwa takdir cewek itu tidak mengejar tapi dikejar. Nathan pun menegaskan agar Dinda melakukan perawatan bukan untuknya. Dinda sadar dan akhirnya menjadi diri sendiri. Ia pun meminta maaf kepada Salma.

Dahulu sebelum mendapat ancaman dari Dinda, Nathan telah mengungkapkan perasaan ke Salma namun belum mendapat jawaban. Suatu malam, Nathan mengajak Salma menikmati indahnya Monas. Salma sangat takjub dengan pengalaman pertamanya ini.

Nathan pun meminta kepastian jawaban yang ditunggunya selama ini. Salma pun berkata bahwa ia bersedia menjadi teman dekat Nathan.

Suatu hari, Nathan mengajak Salma ke tempat di mana Daniel yang merupakan saudara kembarnya meninggal. Keduanya adalah  sosok yang bertolak belakang. Daniel lebih pintar, pendiam, kalem dan membuat bangga ibunya. Berbeda dengan Nathan yang sering membuat masalah.

Daniel meninggal karena saat SMP diam-diam mengikuti Nathan yang sedang tawuran. Daniel tiba-tiba muncul ketika Nathan dikeroyok. Kakak kelasnya salah mengenali Daniel hingga perutnya tertusuk dan meninggal.

Ibunya semakin tidak karuan hingga menjadi gila karena kehilangan anak yang paling disayangi. Ibunya pun menyesal telah melahirkan Nathan karena di dalam ingatannya hanya ada Daniel semata.

Salma juga diajak mengunjungi ibunya di paviliun dan mengenalkannya sebagai kekasih Nathan. Dalam menjalani suatu hubungan pasti tidak lepas dari permasalahan. Hal yang sama juga terjadi pada Nathan dengan kepribadian gandanya.

Ketua OSIS yang suka dengan Salma membuat Nathan curiga jika Salma juga menyukainya. Nathan juga sedih meski ibunya telah mengingat dirinya, namun itu untuk pertama dan terakhir kali karena kini sudah meninggal.

Pada kondisi seperti ini, Nathan membutuhkan keberadaan Salma disisinya. Namun, yang terjadi Salma sibuk dengan acara di sekolah. Saat mengetahui ibu Nathan meninggal, Salma kemudian berkunjung, namun Nathan menyuruh pulang karena ia merasa dinomor duakan.

Keesokan harinya Salma ingin meminta maaf, namun Nathan justru ingin mengakhiri hubungan mereka. Diam-diam Nathan menatap Salma dari jarak jauh.

Ayahnya ingin menjual rumah yang penuh kenangan dengan Daniel dan ibunya. Nathan pun marah besar dan pergi dari rumah bahkan tidak masuk sekolah. Ia tinggal dan bekerja di rumah Deni teman lamanya.

Ayah Nathan meminta Salma mencarinya. Salma pun berhasil dan mencoba membujuknya pulang. Setelah memikirkannya, ia memutuskan pulang. Ayahnya memeluk dengan hangat dan satu sama lain saling memaafkan.

Saat kembali ke sekolah, Salma akan mewakili sekolah dalam lomba marching band. Salma tidak menemukan keberadaan Nathan dan menerima sepucuk surat.

Surat tersebut berisi pernyataan bahwa jika Nathan adalah pemilik hati Salma maka Tuhan memiliki banyak cara untuk membuat mereka dekat. Tetapi jika bukan Nathan pemiliknya maka Tuhan pun punya seribu cara menemukan Salma dengan orang lain.

Salma pun membalas dengan surat bahwa ia juga mencintai Nathan. Mereka berdua membolos untuk pergi mengelilingi Jakarta. Akhirnya, Salma menerima kembali Nathan sebagai teman dekatnya.


Kelebihan

Baca Juga : Resensi Novel Serena

  1. Setiap tokoh digambarkan memiliki karakter yang kuat.
  2. Jalan ceritanya bagus karena konflik yang dihadirkan tersusun secara berurutan dan setiap masalah mampu diselesaikan dengan baik.
  3. Cerita mengandung berbagai nilai kehidupan seperti makna dari sebuah persahabatan, pengorbanan dan memaafkan orang lain.

Kelemahan

  1. Ditemukan beberapa diksi yang kurang tepat dalam cerita.
  2. Masih dijumpai banyak typo dan narasi yang berbelit-belit.
  3. Terdapat beberapa perbedaan antara bentuk cetak dengan versi novel aslinya di wattpad. Contohnya adalah perubahan nama teman Salma dan cara Nathan berbicara dengan Salma juga berbeda karena memakai kata sapaan ‘saya-kamu’.

Baca Juga : Resensi Novel Laskar Pelangi

Contoh resensi novel Dear Nathan ini memberi sedikit gambaran cerita. Anda tetap dianjurkan untuk membaca versi lengkapnya agar mengetahui jalan cerita serta konflik-konflik yang ada secara detail.