Pengertian makromolekul
Daftar Isi Artikel
Makromolekul atau polimer adalah molekul besar, terdiri atas sejumlah satuan pembentuk. Satuan pembentuk disebut monomer. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (makromolekul atau polimer).
Penggolongan polimer
Macam polimer menurut terbentuknya
Berdasarkan struktur monomer pembentuk polimer, maka polimer dibedakan menjadi dua macam, yaitu polimer adisi dan polimer kondensasi.
- Polimer adisi
Polimer adisi dapat terbentuk apabila monomer rantai karbon berikatan rangkap (senyawa tak jenuh). Pada pembentukan ini, jumlah monomer yang bergabung membentuk polimer jumlah atom tetap.
Contoh polimer adisi
- Polimer kondensasi
Polimer kondensasi disusun oleh monomer yang mempunyai gugus fungsional. Pada pembentukannya melepaskan molekul air sehingga jumlah atom monomer tidak sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam polimer. Pada polimer kondensasi monomer pembentuknya homopolimer dan dapat juga kopolimer. Contoh:
Dimer ini terbentuk jika salah satu ujung dari gugus OH pada karboksilat berikatan dengan salah satu ujung dari atom H pada gugus amino membentuk air.
Pembentukan struktur polimer
1) Polimer alam Contoh: karbohidrat dan karet alam.
- a) Karbohidrat (1) Amilosa merupakan polimer dari D(+) glukosa dalam bentuk ikatan alfa (ᾀ). Strukturnya:
(2) Amilopektin merupakan polimer D(+) glukosa dalam bentuk ikatan alfa (ᾀ) dengan rantai bercabang. Strukturnya:
- b) Karet alam merupakan polimer dari 2-metil,1,3-butadiena (isoprena). Strukturnya:
2) Polimer sintetis
- a) Karet sintetis
Neoprena adalah polimer dari kloroprena. Strukturnya:
- b) Plastik sintetis Polimer plastik sintetis dibedakan menjadi dua macam, yaitu polimer secara adisi dan polimer secara kondensasi. (1) Polimer adisi Dasar reaksi adalah — C — C — (a) Politena adalah polimer dari etena. Strukturnya:
Sifat politena, yaitu titik lebur 105 °C, lunak dalam air panas, digunakan untuk film, tas plastik, botol plastik.
(b) Polivinil klorida (PVC) adalah polimer dari vinilklorida. Strukturnya:
Sifatnya: lebih tahan api daripada politena, lebih kuat dari politena, sebagai bahan pembungkus kabel, piringan hitam.
(c) Polipropilen adalah polimer dari propena. Strukturnya:
Sifatnya: kerapatan besar, digunakan untuk tali plastik, fiber, bahan perahu.
(d) Teflon adalah polimer dari tetrafluoro etena. Strukturnya:
tetrafluoro etena teflon Sifatnya: tahan panas, sangat stabil, gesekan kecil dan lentur, sangat keras, untuk salutan alat masak.
(e) Orlon (akrilan) adalah polimer dari akrilonitril. Strukturnya:
Sifatnya: kuat, bersifat fiber, digunakan untuk bahan serat tekstil.
(f) Polistiren adalah polimer dari stirena. Strukturnya:
Sifatnya: rapuh, kenyal, digunakan untuk pembungkus/isolasi.
(g) Perspex adalah polimer dari 2–metil propanoat. Strukturnya:
Sifatnya, transparan, digunakan untuk bahan gelas.
(2) Polimer kondensasi Polimer kondensasi adalah polimer yang menghasilkan/membebaskan air. Contoh:
(a) Bakelit adalah polimer dari fenol dengan formaldehida.
Sifatnya: jenis termoset, tahan guncangan, digunakan untuk kaca kendaraan perang/ kapal.
(b) Urea formaldehida adalah polimer dari urea dengan formaldehida. Strukturnya:
Sifatnya: jenis termoset, tahan guncangan, sebagai bahan kaca kendaraan perang/ kapal perang.
(c) Nilon 6.6 adalah polimer dari heksanadiol diklorida dengan 1,6 diamino heksana. Strukturnya:
Nilon 6.6 merupakan serat sintetis yang kuat, digunakan untuk bahan sandang.
(d) Dacron adalah poliester yang berasal dari dimetil tereftalat dengan etilen glikol. Strukturnya:
Dacron merupakan serat sintetis, digunakan untuk bahan sandang.
- c) Polimer turunan
(1) Karet vulkanisir Sifat karet alam kurang elastis dan mudah dioksidasi karena rantai karbon berikatan rangkap. Bila karet alam dipanaskan dengan sejumlah kecil belerang akan berubah sifatnya menjadi elastis dan stabil. Proses demikian disebut karet vulkanisir. Karet vulkanisir banyak digunakan untuk pembuatan ban kendaraan. Strukturnya:
(2) Selulosa xantat (rayon)
Selulosa xantat dibuat dari selulosa direaksikan dengan NaOH dan CS2. Untuk mendapatkan rayon digenerasi dengan larutan asam sulfat encer.
(3) Selulosa nitrat
(a) Mudah terbakar sehingga dipakai sebagai bahan peledak.
(b) Digunakan untuk pembuatan seluloid (film). Caranya, apabila selulosa nitrat dilarutkan dalam kamfer, maka terbentuk seluloid.
(4) Selulosa asetat Selulosa asetat dibuat dari selulosa + anhidrida asam asetat
Sifatnya, sukar terbakar, digunakan sebagai bahan pembuatan sisir, kancing, gagang kacamata, dan bahan pembungkus.
- d) Jenis plastic
(1) Termoplastik adalah jenis plastik yang lunak jika dipanaskan dan mengeras jika didinginkan tanpa mengalami perubahan kimiawi ketika pemanasan atau pendinginan tersebut. Maka plastik semacam ini dapat dipanaskan atau didinginkan berulang-ulang.
(2) Plastik
termoset adalah jenis plastik yang mengalami perubahan kimiawi jika dipanaskan berulang-ulang. Ketika dipanaskan yang kedua kali dan seterusnya, jika didinginkan maka tidak akan dapat mengeras lagi.
demikianlah artikel dari dosenmipa.com mengenai Contoh Polimer, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.