Pengertian Maf’ul Muthlaq
Daftar Isi Artikel
Dari pengertian maf’ul muthlaq itu member kepahaman bahwa :
1. Maf’ul muthlaq berupa kalimat isim
2. Maf’ul muthlaq bertujuan untuk penegasan, penjelas dari fi’il (baik jenis maupun jumlah pekerjaannya)
3. Dibaca nashob dan dinashobkan oleh amil. Adapun amil yang menashobkan maf’ul muthlaq yaitu :
- Fi’il taam yang mutashorrif: kata kerja sempurna yang dapat ditashrif (maksudnya bukan fi’il naqhis dan fi’il jamid )
ضَرَبْتُ كَلْبًا ضَرْبَتَيْنِ
Aku memukul Anjing dengan dua kali pukulan - Mashdar
عَحِبْتُ مِنْ ضَرْبِكَ ضَرْبًا شَدِيْدًا
Aku terkejut atas pukulanmu dengan pukulan yang keras - Isim sifat
أنَا ضَارِبُ زَيْدٍ ضرْبَ أبِيْهِ
Aku memukul Zaid seperti pukulan ayahnya
4. Maf’ul muthlaq tercipta dari mashdar yang adalah urutan ketiga dari tashrifnya fi’il.
Maf’ul Mutlaq ialah isim manshub yang dilafalkan untuk 3 keadaan:
- Untuk menegaskan sebuah perbuatan
- Untuk menyatakan bilangan perbuatan
- Untuk menyatakan jenis/sifat perbuatan
“ Aku sudah menghafal pelajaran tersebut dengan sangat hafal”
Kata حِفْظًا adalah isim yang dibaca nashob dengan fathah sebab isim mufrod, dan ia menjadi maf’ul mutlaq. Kata tersebut bertugas untuk menegaskan perbuatan. Jika kita perhatikan baik-baik bentuk katanya, maf’ul mutlaq adalah isim yang berasal dari lafad fi’ilnya, dalam ilmu shorof disebut isim mashdar. Sehingga untuk menciptakan maf’ul bih sebuah fi’il, dengan teknik mengganti fi’il itu menjadi isim mashdar.
حَفِظْتُ الدَّرْسَ حِفْظاً
(Saya menghapal latihan dengan sesungguhnya)
ضربْتُهٌ ضرباً شديداً
(Saya memukulnya dengan pukulan keras)
أكلْتُ أكْلاً كثيراً
(Saya makan dengan banyak)
ضَرَبْتُهُ ضَرْبَةً
“ Aku memukulnya dengan satu kali pukulan “
Kata ضَرْبَةً adalah isim manshub dengan fathah, sebab isim mufrod, sebagai maf’ul mutlaq. Pada kalimat ini, maf’ul mutlaq bermanfaat sebagai penjelas bilangan dari perbuatan. Jika anda belajar ilmu shorof, anda akan temukan format isim masdar yang lebih dari satu, laksana halnya pada misal di atas.
ضَرَبْتُ الكَلْبَ ثَلاَثَ ضَرَبَاتٍ
(Saya memukul anjing sejumlah tiga kali)
ضربْتُهُ ضربةً
(Saya memukulnya satu kali pukulan)
أكلْتُ أكلَةً
(Saya makan satu kali suap)c. Contoh untuk menyatakan jenis/sifat
مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barang siapa yang keluar dari ketaatan Seorang pemimpin sejengkal saja, lantas ia mati,maka matinya laksana kematian jahiliyah”.
Contoh lagi :
جَلَسْتُ جِلْسَةَ العُلَمآءِ
(Saya duduk seperti duduknya semua ulama) =
Macam-macam Maf’ul Muthlaq
قَتَلْتُهُ قَتْلاً saya benar-benar telah membunuh Zaid.
Lafadz قَتْلاً adalah masdar yang menjadi maf’ul muthlaq, lafadznya mirip dengan lafadz fi’ilnya yakni قَتَلَ , maka disebut masdar lafdzi.
Contoh :
جَلَسْتُ قُعُوْدًا saya duduk dengan sesungguhnya
قُمْتُ وُقُوْفًا saya berdiri dengan sesungguhnya
Masdar قُعُوْدًا yang menjadi maf’ul muthlaq, artinya sama dengan artinya fi’ilnya, lafadz جَلَسْتُ (maknanya duduk), tetapi tidak sama dalam lafadznya, begitu pun dengan lafadz وُقُوْفًا dengan قُمْتُ, oleh sebab itu disebut masdar maknawi.Baca Juga ; Maf’ul Ma’ah
Hukum Maf’ul Mutlaq
- Wajib dibaca nashob, misal : رأيتُهُ مُسرعاً إسراعاً عظيماً
- Wajib jatuh sesudah amilnya andai untuk menguatkan. Apabila untuk menyatakan jenis atau bilangannya maka boleh jatuh sesudah atau sebelumnya. Contoh : اجتهدتَ اجتهاداً حسَناً
- Amil Maf’ul Mutlaq boleh dibuang, andai maf’ul mutlaq tersebut menyatakan jenis atau bilangannya dan pun ada qorinah/hubungan yang mengindikasikan amil tersebut. Dalam artian menjadi jawaban dari suatu pertanyaan.
Contoh : اجتهاداً حسَناً
Kata “ اجتهاداً حسَناً “ ialah jawaban daripertanyaan “كيف اجتهدت
Kesimpulan
Berdasarkan ulasan yang sudah diuraikan diatas, maka dapat diputuskan bahwa Maf’ul Muthlaq ialah kalimat isim yang terbaca nashob yang berada pada urutan yang ketiga dari tashrifannya fi’il.
Maf’ul muthlaq merupakan untuk mengindikasikan 3 hal yakni :
1. Bagi menegaskan suatu tindakan ( ضربْتُ ضرباً شديداً)
2. Untuk menyatakan bilangan tindakan (ضَرَبْتُ الكَلْبَ ثَلاَثَ ضَرَبَاتٍ)
3. Untuk menyatakan jenis/sifat tindakan (جَلَسْتُ جِلْسَةَ العُلَمآءِ).
Macam-macam maf’ul muthlaq terdapat dua yakni : Masdar Lafdzi (قَتَلْتُهُ قَتْلاً ) (Yaitu bilamana lafadznya masdar sesuai dengan lafadznya fi’il) dan Masdar Maknawi (جَلَسْتُ قُعُوْدًا)( Yaitu bilamana masdar sesuai dengan artinya fi’il, tetapi tidak sesuai dalam lafadznya).
Hukum maf’ul muthlaq yakni :
1. Wajib dibaca nashob.
2. Wajib jatuh sesudah amilnya andai untuk menguatkan.
3. Amil Maf’ul Mutlaq boleh dibuang, andai maf’ul mutlaq tersebut menyatakan jenis atau bilangannya dan pun ada qorinah yang mengindikasikan amil tersebut.
Contoh Maf’ul Muthlaq
Contoh:
حَفِظْتُ الدَّرْسَ حِفْظًا
Aku telah hafal pelajaran ini dengan sebenarnya.
( حِفْظًا : Maf’ul mutlaq untuk penegasan fi’il, manshub dengan fathah)
يَجْمَعُ الفَلَّاحُ القُطْنَ جَمْعًا
Petani itu mengumpulkan kapas dengan sebenarnya.
(جَمْعًا : Maf’ul mutlaq untuk penegasan fi’il, manshub dengan fathah)
Baca Juga : Contoh Fail
سِرْتُ سَيرًا حَسَنًا
Aku berjalan dengan jalan yang baik.
(سَيرًا : Maf’ul mutlaq untuk menjelaskan jenis fi’il, manshub dengan fathah)
يُدَافِعُ الشَّعْبُ عَنْ حُرِّيَّتِهِ دِفَاعَ الْأَبْطَالِ
Rakyat membela kemerdekaannya sebagaimana pembelaan para pahlawan.
ضَرَبْتُهُ ثَلَاثَ ضَرَبَاتٍ
Aku memukulnya dengan tiga kali pukulan.
(ثَلَاثَ : Maf’ul mutlaq untuk menjelaskan jumlah fi’il, manshub dengan fathah)
- Terkadang maf’ul mutlaq digantikan oleh isim yang menunjukkan kepada mashdar, diantaranya:
a. Kita datangkan lafadz (( كُلُّ )) atau (( بَعْضُ )) yang diidhafahkan kepada mashdar.
Contoh:
أَحْتَرِمُهُ كُلَّ الاِحْتِرَامِ
Aku memuliakannya dengan segenap penghormatan.
(كُلُّ : Maf’ul mutlaq manshub dengan fathah – الاِحْتِرَامِ : Mudhaf ilaih majrur dengan kasrah)
أَتَرَدَّدُ عَلَيهِ بَعْضَ التَّرَدُّدِ
Aku meragukannya dengan sebagian keraguan.
( بَعْضُ : Maf’ul mutlaq manshub dengan fathah – التَّرَدُّدِ : Mudhaf ilaih majrur dengan kasrah)
b. Kita datangkan isim yang sinonim dengan mashdar.
Contoh:
دَفَعْتُهُ حَفْزًا
Aku menolaknya dengan sebenar-benarnya.
(حَفْزًا sinonim dengan mashdar دَفْعًا)
c. Kita datangkan sifat bagi mashdar tanpa menyebutkan mashdar.
Contoh:
تَتَطَوَّرُ الحَيَاةُ سَرِيعًا
Baca Juga : Fi’il Lazim
Hidup bergulir dengan cepat.
(Yaitu: تَتَطَوَّرُ الحَيَاةُ تَطَوُّرًا سَرِيعًا )
Maf’ul mutlaqnya (( تَطَوُّرًا )) dihapus dan digantikan oleh sifatnya (( سَرِيعًا )) dan ((سَرِيعًا )) dii’rab sebagai pengganti maf’ul mutlaq manshub dengan fathah.
d. Kita datangkan dengan isim isyarah sebelum mashdar.
Contoh:
أَكْرَمْتُهُ ذلِكَ الْإِكْرَامَ
Aku memuliakannya dengan penghormatan itu.
( ذلِكَ: Isim isyarah mabni pada posisi nashab, maf’ul mutlaq – الإِكْرَامَ: Badal bagi isim isyarah manshub dengan fathah)
e. Kira datangkan dengan lafadz yang menunjukkan kepada jumlah mashdar.
Contoh:
قَابَلْتُهُ عِدَّةَ مَرَّاتٍ
Aku menemuinya berkali-kali.
(عِدَّةَ : Pengganti maf’ul mutlaq manshub dengan fathah)
- Terkadang fi’il bagi maf’ul mutlaq dihapus.
Contoh:
شُكْرًا
Terima kasih.
Baca Juga ; Fi’il Amr
Asalnya:
أَشْكُرُكَ شُكْرًاقِيَامًا
Berdiri!
Asalnya:
قُومُوا قِيَامًاتَحِيَّةً طَيِّبَةً وَبَعْدُ
Penghormatan yang baik, kemudian…
Asalnya:
أُحَيِّيكُمْ تَحِيَّةً طَيِّبَةً
Aku menghormatikalian dengan penghormatan yang baik.
أَنْتَ ابْنِي حَقًّا
Engkau adalah anakku yang sebenarnya.
( حَقًّا: Maf’ul mutlaq bagi fi’il yang dihapus, tersiratnya: أَحُقُّهُ حَقًّا )
Baca Juga : Fi’il Mudhari
هذَا رَجُلٌ كَرِيمٌ جِدًّا
Ini adalah lelaki yang sangat mulia.
( جِدًّا: Maf’ul mutlaq bagi fi’il yang dihapus, tersiratnya: يَجِدُّ جِدًّا )
حَضَرَ الحَفْلَ جَمِيعُ العَامِلِينَ وَأَيَضًا المُديِرُ العَامُّ
Segenap pekerja menghadiri perayaan itu dan juga pemimpin umum.
( أَيَضًا: Maf’ul mutlaq bagi fi’il yang dihapus, tersiratnya: آضُّ أَيضًا )
يُكَافَأُ النَاجِحُونَ وَخُصُوصًا المُتَفَوِّقِينَ
Mereka yang berhasil diberi hadiah, khususnya yang mempunyai kelebihan.
( خُصُوصًا: Maf’ul mutlaq bagi fi’il yang dihapus, tersiratnya: أَخُصُّ – Adapun المُتَفَوِّقِينَ adalah maf’ul bih, manshub dengan ya’ karena jama’ mudzakkar salim)
سُبْحَانَ اللهِ
Maha suci Allah.
Baca Juga : Fiil Majhul