Ta’ Marbutah dan Ta’ Mabsuthah

Diposting pada
4.5/5 - (231 votes)

Pengertian Ta’ Marbutah

Ta’ marbuthah, disebut juga ta’ qashirah. Disebut marbuthah karena bentuknya yang tertutup seperti diikat. Disebut qashirah karena bentuknya pendek (lebih pendek dari ta’ maftuhah). Ta’ marbuthah adalah ta’yang ketika dibaca washal tetap bersuara ta’, tetapi ketika dibaca waqaf bersuara ha’. Ta’marbuthah hanyaberada dalamkalimat ism, dan selalu berada diakhir kalimat.

Baca Juga : Naibul Fa’il

Bentuk : ة

Ta marbuto itu huruf ta’ dalam Al Qur’an yang berbentuk bulat seperti ini ni,,, (ة) (Bahasa Arab: تاء مربوطة, huruf ta yang bulat) adalah varian dari huruf ta (ت) yang melambangkan fonem /t/ atau /h/. Pada aturan Bahasa Arab Standar Modern, ta marbuta dipakai pada akhir dari sebuah kata yang mengacu kepada kata-kata feminin atau bersifat kewanitaan (perempuan), sebagai contoh pada kata al-Baqarah (البقرة) yang berarti sapi betina. bukan sapi kewanitaan lho,,,,
Dalam alih aksara bahasa Indonesia, Ta marbuta disepadankan dengan T atau H, sebagai contoh kata (براكة) dialihaksarakan barakat dan barakah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi berkah atau berkat (Jawa).
Ta marbuta merupakan varian dari huruf ta, namun penulisannya memiliki perbedaan dan huruf ini tidak dijumpai pada awal kata, penulisan ta marbuta lebih mirip dengan huruf ha (ه) di akhir kata, namun jika berada di tengah kata, maka penulisannya sama seperti huruf ta normal. Sebagai contoh pada kata barakat (براكة), ta marbuta ditulis layaknya huruf ha, namun pada kata barakatuh (بركاته), ta marbuta tertulis layaknya huruf ta normal.
Baca Juga : Masdar

Definisi Ta’ Marbuthah

التّاءُ المربوطةُ: هيَ تاءٌ ترسمُ في آخرِ الاسمِ، وتُلفظُ
هاءً عندَ الوقوفِ عليها.

Ta’ marbuthah ialah ta’ yang di tulis di akhir isim, dan di baca ha’ yang apabila di baca waqaf (berhenti). Contoh : روضة- شجرة

Ta’ marbuthah dapat di ketahui dari berbagai macam tempat sebagai berikut;
Apabila ta’[ت] terdapat dalam isim mufrad yang menunjukkan mu’annats.
Contoh;  طَيِّبَةٌ

Terletak pada jama’ takstir yang apabila isim mufradnya tidak terdiri dari huruf ta’[ت].
Contoh ; قَضَّاةٌ jama’ takstir dari isim mufrad  قَاضٍ
Dan sebaliknya apabila ada jama’ takstir yang pada akhir isimmufradnya terdiri dari huruf ta’[ت], maka cara penulisan ta’ pada jama’ takstirnya harus di tulis ta’ maftuhah. Seperti contoh; بيوت  –  بيت

Ta’ marbuthah yang terletak pada dharaf lafadz ( ثمـّة) untuk membedakan antara lafadz (ثمـّـت) dalam huruf.
Contoh; ( ثمـّة) ثمة كبير بين العلم والجاهل
(ثمـّـت)

Terletak pada isim sifat mu’annats.
Contoh : جميلة, صغيرة⁶

Terletak pada isim ‘alam mu’annats.
Contoh : فاطمة, عائشة, خديجة.

Dan perlu kita ketahui bahwasanya apabila ada kalimat yang berakhiran dengan huruf ta’ marbuthah dan di masuki dhamir ghaib atau mukhathab, maka cara penulisan ta’ berubah menjadi ta’ maftuhah. ⁷
Contoh; شفـقة    di masuki ha’ dhamir ghaib menjadi شفـقـته
نظرة di masuki dhamir kafun mukhathab menjadi ,نظرتك

Baca Juga : Isim Mufrad

Cara Penulisan Ta’ Marbuthah

Posisi lepas atau sendiri;
Contoh: ألقاعدة , مفردة ,الهمزة

Posisi akhir;
Contoh: كتابة , ألقاعدة, مسلمة

Ta’ mabsuthah

Ta’ mabsuthah disebut juga sebagai ta’ maftuhah atau ta; thawilah. Disebut mabsuthah atau maftuhah karena bentuknya terbuka, dan disebut thawilah karena bentuknya yang panjang (lebih panjang dari ta’ marbuthah). Ta’ maftuhah adalah ta’ yang bersuara ta’ baik ketikadibacawashal maupun waqaf. Ta’ maftuhah tidak selalu diakhir seperti ta’ marbuthah, bisa diawal kalimat, ditengah, atau diakhir. Ta’ maftuhah tidak hanya berada dalamisim tetapi juga dalam fi’il.
Ta’ Maftuhah  ( التاء المفتوحة)

وهي تاء منقوطة بنقطتين، ترسم مفتوحة، وتبقى تاء في الوقف.

Ta’ maftuhah adalah ta’ yang di tandai dengan dua titik di atas yang di tulis secara terbuka, dan apabila di baca waqaf tetap di baca ta’.
مسلمات , حسنات
Ta’ maftuhah dapat di ketahui di berbagai macam tempat sebagai berikut;
Apabila terletak pada isim mufrad yang di akhiri dengan huruf ta’[ت], dan huruf sebelumnya berharkat selain fathah (sukun, dhammah, kasrah).

Contoh;   الوَقْتُ , البِنْتُ

Apabila terletak pada mashdar yang pada fi’ilnya tersebut terdiri dari  ta’[ت].
Contoh;   فَوْتًا  –   فَاتَ
سُكُوْتًا –  سَكَتَ

Baca Juga : Jumlah Mufidah 

Terletak pada dua penempatan, yaitu;

Apabila terletak pada fi’il madhi yang berakhiran dengan ta’[ت] dan sebelumnya berharkat sukun.
Contoh;  بَاتَ
Terletak pada fi’il mudhari’ yang berakhiran dengan huruf ta’[ت]dan sebelumnya berharkat. Contoh;  يَنْبِتُ

Terletak pada dua penempatan, yaitu;

  • Apabila ta’ yang berharkat sukun yang di sandarkan atau di gabungkan pada fi’il madhi dan sebelumnya        berharkat.
    Contoh;فَهِـمَـتْ
  • Apabila ta’ yang berharakat dan disambung dengan fi’il madhi yang sebelumnya sukun.
    Contoh;  أَدَيـْــتُ

Dan menurut perspektif ulama’ yang lain bahwasanya ta’ ta’nis al-sakin di akhir fi’il madhi harus di tulis ta’ maftuhah, قرأتْ  ,dan juga pada fi’il mudhari’ mutaharrik, تـقـرأ , تسافر.

Terletak pada dua penempatan, yaitu;

Terletak pada ta’nya jama’muannas al-salim .
Contoh;   الحَسَاتُ , السَيِّئَاتُ

Ta’ yang di serupakan (mulhaq) pada jama’ muannas al-salim.
Contoh;   أَوْلَاتٌ

Apabila terletak pada jama’ taksir yang pada mufradnya terdiri dari huruf ta’[ت].
Contoh;   بُيُوْتٌ  –  بَيْتٌ
أَقْوَاتٌ –  قُوَّت

Apabila ta’[ت] di gabungkan atau disambung dengan huruf sebagai berikut;
لا , ثم , رب , لعل

Contoh:     لَا –  لَاتَ
ثُمَّ –  ثُمَّتَ
رُبَّ – رُبَّتَ
لَعَلَّ– لَعَلَّتْ

Dan apabila ta’ ta’nis yang terletak pada akhir kalimat isim harus di tulis ta’ marbuthah, contoh; معلمة , إبنة

Baca Juga : Mubtada Khobar

Cara Penulisan Ta’ Maftuhah (التاء المفتوحة)

Posisi lepas atau sendirian;
contoh :   مسلمات , حسنات

Posisi awal
contoh :   تــقع , تــكتب ,

Posisi tengah
contoh  :   مكتبة

Posisi akhir
contoh :    ضربت ,  كانت

Baca Juga : Jamak Muannats Salim