Resensi Novel Laskar Pelangi

Diposting pada
4.6/5 - (95 votes)

Resensi Novel Laskar Pelangi

Ketika mendengar nama Andrea Hirata, hal pertama yang terbesit di pikiran seseorang adalah Laskar Pelangi. Novel ini sempat booming bahkan sampai dibuat sebuah film. Bagi Anda yang belum tau sama sekali isi ceritanya maka kehadiran resensi novel Laskar Pelangi ini sangat membantu.


Identitas Buku

Kategori Keterangan
Judul buku Laskar Pelangi
Penulis Andrea Hirata
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia
Genre Roman
Penerbit Bentang Pustaka, Yogyakarta
Tahun terbit 2005
Halaman xxxiv, 529 halaman
ISBN 979-3062-79-7

Resensi Novel Laskar Pelangi

Laskar Pelangi merupakan novel perdana Andrea Hirata yang bercerita mengenai kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan.

Namun, keterbatasan tidak membuat anak-anak putus asa, justru menjadi pendorong untuk melakukan hal yang lebih baik.

Sekolah Muhammadiyah di desa tersebut terancam dibubarkan karena saat itu muridnya hanya berjumlah 9 anak. Saat kepala sekolah akan berpidato, datang seorang ibu mendaftarkan anaknya sehingga sekolah tetap eksis.

Berawal dari sinilah cerita dimulai. Pertama-tama, pembagian tempat duduk di kelas. Lalu, anak-anak saling memperkenalkan diri. Masing-masing anak memiliki karakter dan tingkah yang khas. Mereka bernama Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani dan Harun.

Mereka adalah Laskar Pelangi. Julukan tersebut diberikan oleh Bu Muslimah karena mereka menyukai pelangi. Nama Laskar Pelangi ini pernah membuat nama sekolahnya menjadi harum.

Beberapa di antaranya adalah kejeniusan Lintang yang ingin mengalahkan seorang guru bernama Drs. Zulfikar dan akhirnya menang dalam lomba cerdas cermat. Kemudian, Mahar yang dipojokkan karena senang dengan okultisme ternyata berhasil memenangkan karnaval 17 Agustus.

Laskar Pelangi selalu melewati hari-hari yang menyenangkan, menangis dan tertawa bersama-sama. Cerita persahabatan sepuluh anak Laskar Pelangi berakhir sedih.

Ayah Lintang meninggal dunia sehingga membuat Einstein kecil itu harus mengalami putus sekolah. Kemudian, melangkah 12 tahun ke depan yang menceritakan Ikal pulang kampung usai berjuang di luar pulau.

Kisah-kisah pada novel dikemas dengan indah sehingga membuat pembaca terharu. Secara emosi, mampu merasakan semangat yang membara dari tokoh Laskar Pelangi.


Penokohan

Berikut merupakan watak atau karakter dari 10 tokoh utama dalam novel:

  • Ikal

Ikal adalah tokoh paling pintar. Ia memiliki minat di bidang sastra yang digambarkan dengan kegemarannya menulis puisi.  Ia mencintai A Ling yang merupakan sepupu A Kiong. Namun, hubungan mereka harus berakhir karena A Ling pergi ke Jakarta.

  • Lintang

Teman sebangku Ikal ini sangat jenius. Ia merupakan anak seorang nelayan miskin yang tidak mempunyai perahu namun harus menghidupi 14 jiwa. Minatnya untuk sekolah sangat besar. Hal ini ditunjukkan sejak pertama kali di sekolah dan selalu aktif di kelas.

Namun, sangat disayangkan cita-citanya untuk menjadi ahli matematika terpaksa ditepis. Lintang harus menggantikan peran ayahnya yang telah meninggal sebagai tulang punggung keluarga.

  • Sahara

Sahara menjadi satu-satunya anak gadis anggota Laskar Pelangi. Sifatnya keras kepala, patuh terhadap agama, memiliki pendirian kuat, pandai dan ramah.

  • Mahar

Mahar memiliki paras tampan, tubuhnya kurus dan berbakat di bidang seni. Saat dewasa, sempat menganggur karena ibunya sakit-sakitan.

Suatu hari nasib baik menghampirinya, salah seorang petinggi mengajaknya membuat dokumentasi permainan tradisional. Mahar juga berhasil meluncurkan novel persahabatan.

  • AKiong

A Kiong keturunan Tionghoa yang menjadikan Mahar sebagai suhunya. Meski buruk rupa, namun baik hati dan suka menolong.

  • Syahdan

Syahdan merupakan sosok yang tidak menonjol dan tidak pernah diperhatikan. Namun, ia mempunyai cita-cita menjadi aktor.

Berkat kerja kerasnya, ia berkesempatan menjadi aktor meskipun perannya kecil. Akhirnya, karena bosan ia memutuskan kursus komputer dan menjadi network designer.

  • Kucai

Kucai selalu dipercaya menjadi ketua kelas dalam setiap generasi sekolah. Akibat kurang gizi, ia mengalami rabun jauh dan penglihatannya melenceng. Sejak kecil mahir sebagai politikus dan saat dewasa menjadi ketua fraksi DPRD Belitung.

  • Borek

Borek adalah laki-laki yang ingin selalu tampil macho. Saat dewasa, ia bekerja sebagai kuli.

  • Trapani

Pria tampan ini baik hati dan pandai. Namun, karena terlalu bergantung dengan ibunya membuatnya tinggal di rumah sakit jiwa.

  • Harun

Harun mempunyai keterbelakangan mental sehingga memulai sekolahnya terlambat. Ia memiliki sifat jenaka.

Kelebihan

Buku berisi cerita persahabatan dan kesetiaan dalam berteman. Selain itu, juga menekankan arti penting pendidikan. Kisah yang diangkat pada novel sangat mengharukan, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik di dalamnya.

Kelemahan

Banyak digunakan nama-nama ilmiah yang tidak familiar bagi masyarakat sehingga pembaca menjadi kurang nyaman. Hal ini akan mempersulit pembaca dalam memahami isi cerita, apalagi glosarium tidak diletakkan pada halaman di mana kata itu berada.

Resensi novel Laskar Pelangi  ini dapat memberi gambaran singkat mengenai cerita yang disajikan. Salah satu poin penting yang ingin disampaikan penulis melalui novel tersebut adalah bahwasanya semua yang terjadi di dalam kehidupan manusia ini telah diatur oleh Tuhan.