Gerak lurus beraturan atau yang biasa disingkat GLB adalah salah satu materi dasar dalam fisika yang selalu muncul dalam pembahasan sekolah menengah. Konsep ini membahas pergerakan benda dalam lintasan lurus dengan kecepatan tetap tanpa percepatan. Di balik kesederhanaannya, topik ini menjadi pintu masuk untuk memahami konsep gerak yang lebih kompleks dalam fisika. Melalui contoh soal gerak lurus beraturan, siswa dapat mengasah logika, pemahaman rumus, serta cara menghubungkan teori dengan fenomena sehari-hari.
“Menurut saya, memahami gerak lurus beraturan bukan hanya tentang menghafal rumus, tetapi juga bagaimana kita melihat dunia sekitar dengan kacamata sains. Misalnya, saat kita berjalan di jalan lurus dengan langkah stabil, sebenarnya kita sedang mempraktikkan GLB dalam kehidupan nyata.”
Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus dan kecepatan konstan. Karena kecepatannya tetap, maka percepatan benda dalam GLB bernilai nol. Hal ini membuat perhitungan menjadi relatif mudah dibandingkan jenis gerak lainnya.
Dalam GLB, terdapat beberapa besaran pokok yang sering digunakan, yaitu jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v). Rumus dasar yang dipakai dalam GLB adalah:
s = v × t
Rumus sederhana ini menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai contoh soal yang akan dibahas.
Rumus Dasar dan Hubungannya dengan Kehidupan Sehari-hari
Selain memahami rumus, siswa juga perlu mengaitkan GLB dengan aktivitas sehari-hari. Contohnya, bus yang melaju di jalan tol dengan kecepatan konstan atau kereta api yang berjalan stabil di rel lurus adalah bentuk nyata dari GLB.
Rumus Utama dalam GLB
- Kecepatan rata-rata (v)
v = s / t
Digunakan untuk mengetahui kecepatan jika jarak dan waktu diketahui. - Jarak tempuh (s)
s = v × t
Digunakan untuk menghitung jarak yang ditempuh benda dalam waktu tertentu. - Waktu tempuh (t)
t = s / v
Digunakan untuk mengetahui lama perjalanan benda.
Besaran | Rumus | Keterangan | Contoh Soal Singkat | Jawaban |
---|---|---|---|---|
Kecepatan (v) | v = s / t | Jarak dibagi waktu | Sebuah mobil menempuh 120 km dalam 2 jam. Berapa kecepatannya? | 60 km/jam |
Jarak (s) | s = v × t | Kecepatan dikali waktu | Kereta melaju 80 km/jam selama 3 jam. Berapa jarak yang ditempuh? | 240 km |
Waktu (t) | t = s / v | Jarak dibagi kecepatan | Seorang pejalan kaki berjalan 12 km dengan kecepatan 4 km/jam. Berapa lama ia berjalan? | 3 jam |
Contoh Soal Gerak Lurus Beraturan
Setelah memahami teori, mari kita lihat beberapa contoh soal yang sering muncul dalam ujian fisika.
Contoh Soal 1: Menghitung Jarak
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan konstan 60 km/jam selama 2 jam. Berapa jarak yang ditempuh mobil tersebut?
Penyelesaian:
Gunakan rumus s = v × t
s = 60 × 2 = 120 km
Jadi, jarak yang ditempuh mobil adalah 120 km.
Contoh Soal 2: Menghitung Waktu
Seorang pesepeda menempuh jarak 45 km dengan kecepatan konstan 15 km/jam. Berapa lama waktu yang diperlukan pesepeda?
Penyelesaian:
Gunakan rumus t = s / v
t = 45 / 15 = 3 jam
Maka waktu yang diperlukan pesepeda adalah 3 jam.
Contoh Soal 3: Menghitung Kecepatan
Kereta api menempuh jarak 200 km dalam waktu 4 jam. Berapa kecepatan kereta tersebut?
Penyelesaian:
Gunakan rumus v = s / t
v = 200 / 4 = 50 km/jam
Kecepatan kereta adalah 50 km/jam.
Contoh Soal 4: Menentukan Kecepatan
Seorang sopir bus menempuh jarak 150 km dalam waktu 3 jam. Berapakah kecepatan rata-rata bus tersebut?
Penyelesaian:
v = s / t
v = 150 / 3 = 50 km/jam
Kecepatan rata-rata bus adalah 50 km/jam.
Contoh Soal 5: Menghitung Waktu
Sebuah kapal motor bergerak dengan kecepatan 25 km/jam. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 100 km?
Penyelesaian:
t = s / v
t = 100 / 25 = 4 jam
Waktu yang diperlukan adalah 4 jam.
Contoh Soal 6: Menghitung Jarak
Seorang atlet lari menempuh lintasan dengan kecepatan tetap 10 km/jam selama 2,5 jam. Berapa jarak yang ditempuh?
Penyelesaian:
s = v × t
s = 10 × 2,5 = 25 km
Atlet tersebut menempuh jarak 25 km.
Contoh Soal 7: Menggabungkan Data
Sebuah mobil berangkat dari kota A ke kota B dengan kecepatan konstan 60 km/jam. Jika waktu tempuh perjalanan adalah 4 jam, berapa jarak kota A ke kota B?
Penyelesaian:
s = v × t
s = 60 × 4 = 240 km
Jarak antara kota A dan B adalah 240 km.
Soal Latihan untuk Dikerjakan Mandiri
Selain contoh soal di atas, berikut beberapa latihan mandiri yang bisa dijadikan bahan belajar:
- Sebuah kereta melaju dengan kecepatan 70 km/jam. Berapa jarak yang ditempuh dalam waktu 5 jam?
- Seorang pengendara sepeda motor menempuh jarak 180 km dalam waktu 3 jam. Tentukan kecepatan motor tersebut.
- Seorang siswa berjalan kaki sejauh 9 km dengan kecepatan 3 km/jam. Hitung berapa lama ia menempuh perjalanan tersebut.
- Kapal feri bergerak dengan kecepatan konstan 45 km/jam. Dalam 2,5 jam, berapa jarak yang sudah ditempuh kapal tersebut?
- Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Jika ia bergerak selama 7 jam, tentukan total jarak yang ditempuh.
“Bagi saya, latihan soal gerak lurus beraturan bisa menjadi semacam permainan logika. Dengan menguasai dasar-dasar ini, siswa tidak hanya siap menghadapi ujian tetapi juga belajar bagaimana berpikir terstruktur.”
Pentingnya Memahami GLB bagi Siswa
Gerak lurus beraturan bukan hanya sekadar materi dasar yang harus dikuasai, tetapi juga fondasi untuk memahami berbagai cabang ilmu fisika lainnya, seperti gerak lurus berubah beraturan (GLBB), hukum Newton, hingga konsep dinamika. Dengan menguasai GLB, siswa akan lebih mudah melanjutkan ke pembahasan yang lebih sulit.
“Saya berpendapat bahwa GLB adalah materi yang mengajarkan siswa cara berpikir runtut dan sistematis. Tidak ada jalan pintas selain memahami rumus dan rajin berlatih soal.”
Tips Menyelesaikan Soal Gerak Lurus Beraturan
Ada beberapa tips praktis yang bisa membantu siswa agar lebih cepat dan tepat dalam menyelesaikan soal GLB.
Membaca Soal dengan Teliti
Banyak siswa yang tergesa-gesa membaca soal sehingga salah memahami data. Padahal, detail kecil dalam soal dapat mengubah hasil akhir.
Mengingat Rumus Dasar
Rumus GLB sangat sederhana, sehingga sebaiknya dihafal dan dipahami penggunaannya.
Membuat Catatan Kecil
Saat belajar, buatlah catatan berupa peta konsep atau diagram alur. Hal ini akan memudahkan ketika mengerjakan soal.
Melatih dengan Variasi Soal
Jangan hanya terpaku pada satu jenis soal. Latihlah dengan berbagai variasi soal agar terbiasa dengan beragam model pertanyaan.