Akasara Swara
Daftar Isi Artikel
Aksara Swara mempunyai fungsi untuk menuliskan aksara vokal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, untuk mempertegas pelafalannya.
Tidak seperti aksara carakan, pada aksara Swara ini tidak dilengkapi dengan bentuk pasangan. Bentuk Aksara Swara bisa dilihat pada tabel disebelah kiri.Penulisan Aksara Swara, mempunyai aturan-aturan sebagai berikut:
- Aksara swara tidak bisa dijadikan sebagai aksara pasangan.
- Apabila aksara swara menemui sigegan (konsonan pada akhir suku kata sebelumnya), maka sigegan itu harus dimatikan dengan pangkon.
- Aksara swara bisa diberikan sandangan wignyan, layar, cecak, suku, wulu dan lainnya.
Untuk memperjelas aturan penulisan tersebut, contoh berikut dapat digunakan acuan dalam penggunaan Aksara Swara.
Kegunaan Aksara Swara
Aksara Swara sebagaimana aksara Murda mempunyai fungsi dan juga kegunaan tertentu. Aksara Swara dalam penulisan Hanacaraka dipakai untuk menuliskan aksara vokal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, guna mempertegas pelafalannya.
Bentuk Aksara Swara
- Aksara Swara tidak seperti aksara-aksara pada yang lain. Aksara ini tidak dilengkapi dengan bentuk pasangan
- Aksara swara tidak bisa dijadikan sebagai aksara pasangan.
- jika aksara swara menemui sigegan (konsonan pada akhir suku kata sebelumnya), maka sigegan itu harus dimatikan dengan pangkon.
- Aksara swara bisa diberikan sandangan wignyan, layar, suku, cecak, wulu dan lainnya.
Aksara Rekan
Perlu diakui, bentuk-bentuk huruf yang ada di dalam Hanacaraka tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam penulisan kata-kata dari manca negara.
Untuk itu dibuatlah aksara Rekan yang dalam perkembangannya lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa arab, dan juga berfungsi untuk menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing yang masih dipertahankan seperti pada aslinya.
Aksara Rekan dalam Hanacaraka ada 5 buah, yang kesemuanya mempunyai bentuk pasangan. Adapun bentuk aksara dan juga pasangan rekan itu digambarkan di sebelah kanan:
Dalam penulisannya, Aksara Rekan beserta pasangannya mempunyai aturan sebagai berikut :
- Aksara rekan dapat menjadi pasangan
- Aksara rekan dapat diberikan pasangan
- Aksara rekan juga dapat diberikan sandangan sebagaimana aksara-aksara yang ada dalam Hanacaraka.
Aksara swara dalam penulisannya digunakan saat menuliskan aksara vocal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, guna mempertegas pelafalannya.
Ananging aksara : Pa dicerek, dadi lelirune re, Nga dilelet, dadi lelirune le
Kalebu aksara swara, mulane banjur ana sing ngarani yen cacahe aksara swara ana pitu. Bab iku salaras karo kawruh sangkalan, tembung swara dianggep darbe watak wilangan pitu.
Aturan Penulisan Aksara Swara
- Aksara swara tidak bisa dijadikan sebagai aksara pasangan
- Bila aksara swara menemui sigegan (konsonan pada akhir suku kata sebelumnya), maka sigegan tersebut harus dimatikan dengan pangkon
- Aksara swara dapat diberi sandangan wignyan, layar, cecak, suku, wulu, dan lainnya
Tembung manca kang ora dicethakake, luwih-luwih tembung manca kang wis rumasuk basa Jawa nganti arang kang sumurup yen iku tembung manca, lumrahe katulis tanpa aksara swara. Tuladhane kayata tembung Sangsekerta “aksara” lumrahe mung katulis
Baca Juga : https://apkpro.id/rumus-lightroom-senja/
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Akasara Swara : Contoh, Gunane, Pengertian, Yaiku, Stranslite, Fungsi, Bacaan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.