Al Mudzil Artinya

Diposting pada
5/5 - (1 vote)

Al Mudzil Artinya

Pengertian Al Mudzil

Nama Allah, Al Mudzillu ( المذل ) dibaca Al Mudzill termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :

  • Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki.  di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali ‘Imran [3]: 26)

Baca Juga : Al Mu’izz Artinya

Makna Kata Al Mudzil

Nama Allah, Al Mudzillu bermakna Yang menyebabkan seseorang menjadi lemah, hina atau kalah.

Lafal Al-Mudzillu mempunyai arti atau mengandung makna bahwa Allah Subhanahu Wata’ala, adalah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya. Berakhlak dengan kedua ism ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dihinakan.

Al Mudzill secara bahasa berarti menimpakan kehinaan.

Alloh Al Mudzill, *artinya Alloh menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki menurut hikmah kebijaksanaan-Nya*. Misalnya,
Alloh menghinakan orang-orang musyrik, kafir, dan munafik karena kedurhakaan mereka.

Baca Juga : Ar Raafi Artinya

Alloh memiliki otoritas untuk memuliakan dan menghinakan hamba-Nya. *Seorang hamba dimuliakan karena amalnya, demikian juga hamba yang lain dihinakan karena perbuatannya*.
Alloh memuliakan dan menghinakan hamba-Nya atas dasar ilmu juga keadilan-Nya.
Alloh tidak pernah mendzalimi hamba-Nya, tetapi hamba itulah yang mendzalimi dirinya sendiri.

_”Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki.Di tangan Engkaulah.segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha.Kuasa atas segala sesuatu.”_
Q.S. Ali ‘Imran (3)/26

*Seorang muslim yang memahami Asma Alloh yang satu ini senantiasa waspada dan hati-hati, sebab bisa jadi kehormatan dan kemuliaan yang kini disandangnya menjadi batu ujian yang justru bisa membalikkan posisinya.*

Jika saat ini diberi amanah harta dan kekayaan, ia tidak bangga apalagi menyombongkan diri. Ia tetap tawadhu (rendah hati) sekalipun kekayaannya melimpah, anak buahnya banyak, dan orang lain memberi penghormatan karena kebaikan dan kedermawanannya. Ia sadar bahwa harta dan kekayaannya adalah amanah dan titipan Alloh agar ia mampu membagikan kesejahteraan kepada yang lain.

Baca Juga : Al Khaafidh Artinya

Ia menyadari bahwa dirinya hanyalah perantara untuk menyejahterakan kaum fakir dan miskin.

Seorang Muslim yang menyadari hakikat Asma Alloh, Al-Mudzil senantiasa hati-hati dalam menggunakan harta kekayaannya. Ia tidak semena-mena membelanjakannya, apalagi untuk kemaksiatan. *Sebaliknya, seluruh hartanya hanya dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menyantuni fakir miskin, keperluan dakwah dan jihad fi sabilillah.*

Pangkat dan jabatan tak jarang menjadikan manusia lupa diri. Dengan pakaian seragam militer, polisi, dokter, atau kepegawaian, kadang seseorang merasa terhormat.

Apalagi jika di pundaknya atau di dadanya terselip simbol-simbol tertentu.

*Tiba-tiba timbul dalam dirinya keinginan untuk dihormati dan dihargai. Ia merasa lebih dari yang lain. Hatinya merasa terkoyak bila ada orang yang tidak memedulikannya.*

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa orang-orang yang menjauhkan diri dari Alloh dan mengingkari ayat-ayat-Nya akan ditimpakan kehinaan.

Salah satu dari mereka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana diceritakan dalam Al Qur’an, _”Mereka diliputi *kehinaan* di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (dien) Alloh dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Alloh dan (selalu) diliputi kesengsaraan.”_
Q.S. Ali ‘Imran (3)/112

Baca Juga : Al Baasith Artinya

_”Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi *kehinaan*…”_
Q.S. Yunus (10)/27

Untuk lebih menghayati Asma Allah, Al-Mudzil, berikut ini kami kutipkan hadits qudsy dalam kitab Al-Ghazali. Allah berfirman,

“Wahai manusia! Wahai budak-budak uang! Aku menjadikan uang agar engkau dapat menikmati rizki-Ku, mengenakan pakaian-Ku, dan agar kalian semua bertasbih dan menyucikan diri-Ku.

Tetapi ternyata kalian mengambil kitab suci-Ku, lalu engkau letakkan di belakangmu dan engkau mengambil uang lalu engkau letakkan di atas kepalamu. Kau agung-agungkan rumahmu dan kau remehkan rumah-Ku. Sungguh engkau bukanlah manusia pilihan, bukan orang-orang yang merdeka.

Baca Juga ; Al Alim Artinya

Tapi engkau adalah para budak dunia. Sekumpulan manusia sepertimu laksana kuburan yang dibangun dengan tembok. Sepintas dari luar tampak cantik molek, tetapi di dalamnya jelek.

Begitu pula dengan sikapmu, sepintas kalian berbuat baik, simpatik, dan penuh kasih kepada orang lain dengan mulutmu yang manis dan perbuatanmu yang manis memikat, tetapi sesungguhnya hatimu keras dan kasar, serta budi pekertimu sangat nista. Wahai manusia! Bersihkan perbuatanmu dari noda, lalu mintalah kepada-Ku. Sungguh Aku memberi kepadamu lebih banyak lagi dari apa yang dimintakan para peminta.”

Baca Juga : Al Fattah Artinya