Pengertian Ilmun
Daftar Isi Artikel
‘Ilmun Sifat wajib Allah ke-9 yakni, Ilmun artinya mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun tidak tampak oleh umat manusia.
Allah SWT berfirman:
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari al-Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Rabbmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih”. (QS. Yunus: 61)
Baca Juga : Iradat Artinya
Ilmu ( ﻋﻠﻢ ) Maha Mengetahui.
Artinya, Allah itu Dzat yang Mengetahui. Allah mengetahui segala hal dan peristiwa, dengan tidak didahului oleh keraguan atau kesamaran.
Allah Maha Mengetahui karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu. Sedangkan manusia tahu bukan karena menciptakan, tapi sekedar melihat, mendengar, dan mengamati. Itu pun terbatas pengetahuannya sehingga manusia tetap saja tidak mampu menciptakan meski hanya seekor lalat. Firman Allah:
“ Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” (Q.s. Al- An’aam: 59)
Diantara sifat yang wajib bagi Dzat Yang Wajib Ada, adalah sifat “Ilmu”(Maha Mengetahui).
Yang dimaksud, ialah terbukanya tabir sesuatu bagi Dzat yang telah tetap sifat itu bagi- Nya, yakni yang menjadi sumber, pokok pangkal dari terbukanya tabir sesuatu itu.sebab sifat ilmu, termasuk sifat- sifat wujudiah yang menjadi sifat bagi Yang Wajib Ada.
Baca Juga : Qudrat Artinya
Segala sifat yang dipandang menjadi kesempurnaan bagi wujud, wajiblah ada pada dirinya. Maka karena itu teranglah, bahwa Dzat yang wajib Ada itu berilmu (‘Alim, Maha Mengetahui).
Kenyataan menunjukan, bahwa ilmu menjadi kesempurnaan bagi segala sesuatu yang mungkin wujud (ada). Dan diantara yang termasuk mungkin wujid itu ialah Dzat yang Memiliki Ilmu (‘Alim).
Maka sekiranya Yang Wajib Ada itu tidak ‘Alim (tidak berilmu), tentu akan terdapat dalam sesuatu yang mungkin ada itu, Dzat (substansi) yang lebih sempurna keadaannya dari pada Dzat Yang Wajib Ada. Sedang itu mustahil, sebagaimana yang telah kami terangkan.
Kemudian Dzat Yang Wajib Ada itulah yang menjadi pemberi ilmu dalam alam yang mungkin ini. Tenti tidak masuk akal sama sekali, bahwa Yang menjadi Sumber Ilmu tidak mempunyai ilmu.Firman Allah:
“ Katakanlah: Sekiranya lautan jadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu.” (Q.s. Al- Kahfi: 109)
Allah ber- Ilmu dengan arti mengetahui segalanya. Tidak ada satu kejadian atau masalah yang bagaimana kecil atau besarnya yang tidak diketahui oleh Allah. Allah tidak boleh dikatakan tidak tahu, bodoh dan lain- lain sebagainya.
Baca Juga : Wahdaniyah Artinya
Mari kita sama menengok sejurus ke alam semesta. Demikian hebat dan kokohnya, demikian cantik dan teraturnya ala mini dibikin oleh Allah.
Berlangit dan bermatahari, berbumi dan berbintang, masing- masing berjalan beredar dengan teratur, tidak pernah bearntuk dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Sungguh menunjukan hebatnay Ilmu Allah yang mengadakan dan mengatur itu semua.
Dengan ilmu yang setinggi dan sesempurna itulah Allah menciptakan segala benda dan alam ini seluruhnya.
Dan dengan ilmu yang sempurna dan setinggi itu pula lah Allah mengadakan peraturan bagi setiap alam yang diciptakan Allah itu. Dengan pengetahuan dan ilmu yang begitu tinggi dan sempurna, begitu pula lah Allah membuat aturan yang berupa perintah dan larangan bagi manusia.
Aturan atau perintah dan larangan Allah itu ialah agama, yang diturunkan Allah dengan perantara Nabi dan para Rasul- Nya, yang dari dulu sampai sekarang bernama Agama Islam.
Sadarlah kita hendaknya sesadar- sadarnya bahwa segala perintah dan larangan Allah yang tercantum dalam kitab- kitab Suci- Nya itu pasti baik untuk dipatuhi dan dijalankan oleh manusia.
Firman Allah:
“Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.s. An- Nisaa’: 176)
Berilmunya Allah itu adalah termasuk diantara hal- hal yang lazim bagi wujud- Nya, sebagaimana telah diketahui. Ilmu- Nya mengatasi segala macam ilmu, karena tinggi martabat wujud- Nya diatas segala yang maujud (ada). Maka teranglah pula, bahwa Ilmu- Nya itu meliputi segala sesuatu yang dapat dicapai oleh ilmu pengetahuan.
Baca Juga : Qiyamuhu Binafsihi Artinya
Berilmunya Allah adalah satu dari suatu kelaziman bagi wujud- Nya. Maka dari itu Ia tidak berkehendak kepada sesuatu selain kepada Dzat- Nya sendiri.
Ia adalah“azali”. Dzat yang wujudnya tidak berawal dan tidak juga berakhir (abadi), bebas tidak bisa dicapai dengan alat- alat (media- media) dan oleh ketajaman- ketajaman pikiran dan kegiatan- kegiatan otak. Jadi Ia berlainan dengan segala yang berilmu dari sesuatu alam yang mungkin.
Diantara dalil- dalil yang membuktikan tentang tetap adanya Ilmu Allah, ialah apa yang kita saksikan sendiri pada struktur (susunan) alam yang mungkin ini, berupa hokum- hokum dan kerapiannya, terletak segala sesuatu pada tempat yang semestinya, tetapnya masing- masing pada bidang yang diperlukan dalam wujud dan kekalnya.
Ini nyata jelas bagi mata orang yang suka memperhatikan apa yang ditunjukan oleh benda- benda alam, baik besar (makro), maupun yang kecil (mikro), tinggi maupun yang rendah.
Ilmu Allah Tidak Terbatas.
Allah SWT mempunyai ilmu yang tidak terbatas. Dia mengetahuai apa saja yang ada di langit dan di bumi, baik yang gaib maupun yang nyata. Firman Allah:
“ Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi..” (Q.s. Al- Hajj: 70)
“Dialah Allah, Yang tiada Tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Q.s. Al- Hasyr: 22)
Baca Juga : mukhalafatu lil hawaditsi artinya
Tidak ada satu pun yang tersembunyi bagi Allah SWT. Sebutir biji dalam gelap gulita bumi yang berlapis- lapis tetap diketahui oleh Allah SWT. Seperti Firman Allah dalam surat Al- An’aam, ayat 59.
Ilmu Allah memang maha luas, tiada terbatas. Dia mengetahui apa yang sudah dan akan terjadi.
Manusia, malaikat dan makhluk mana pun tidak akan bias menyelami lautan ilmu Allah SWT. Bahkan untuk mengetahui ciptaan Allah saja manusia tidak akan mampu. Seperti yang digambarkan dalam Firman Allah dalam surat Al- Kahfi ayat 109
Baca Juga : Al Muhshii Artinya