Isim Majrur atau Makhfudhati Asma
Daftar Isi Artikel
isim majrur adalah isim yang dijarkan atau berirab khafadh. kafadh adalah i’rab yang ditandai dengan kasrah dan pengantinya yaitu ya’ daan fathah. i’rab khafadh hanya berlaku untuk kalimah isim saha
Sebelum berlanjut ke isim-isim yang dijarkan atau dikhfadhkan, saya terlebih dahulu memaparkan tanda-tanda irab khafadh. Tanda i’rab khafadh ada 3, yaitu:
Baca Juga : Isim Ma’rifah
- Kasrah
Kasrah menjadi tanda irab khafadh pada tiga tempat, yaitu isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim.
- Isim Mufrad
Isim mufrad adalah kata yang menunjukkan makna satu. Contoh:
يَذْهَبُ أَحْمَدُ مِنَ الْبَيْتِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
- Jama’ Taksir
Jama’ taksir adalah isim yang menunjukkan makna banyak dengan mengubah bentuk mufradnya, baik dengan menambah huruf, mengurangi huruf, mengganti harakat atau gabungan dari ketiganya. Contoh:
اَلصَّوْمُ مِنْ أَرْكَانِ الْإِسْلَامِ
- Jama’ Muannats Salim
Jama’ muannats salim adalah isim yang menunjukkan makna banyak dengan cara ditambah alif dan ta’ di akhirnya. Contoh:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
- Fathah
i’rab khafadh ditandai dengan fathah pada isim ghair munsharif. Isim ghair munsharif adalah isim yang tidak bisa menerima tanwin dan tidak diawali alif lam (ال).
Contoh:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
- Ya’
Huruf ya’ menjadi tanda irab khafadh pada isim mutsana, jama’ mudzakkar salim dan isim lima.
- Isim mutsana
Isim tatsniyah adalah isim menunjukkan makna dua dengan cara ditambah alif dan nun ketika rafa’ serta ya’ dan nun ketika nashab dan jar. Contoh:
فِي الدَّارَيْنِ
- Jama Mudzakar Salim
Jama’ mudzakkar salim adalah isim yang menunjukkan makna banyak dengan ditambah wau dan nun ketika rafa’ serta ya’ dan nun ketika nashab dan jar. Contoh:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
- Isim Lima
مَرَرْتُ بِأَخِيْكَ
Makhfudhatil Asma’
Kalimah isim beri’rab khafadh dalam tiga kedudukan, yaitu didahului huruf jar, diidhafahkan dan menjadi isim tabi’. Artinya apabila isim berkedudukan dari salah tiga kedudukan tersebut disebut dengan isim majrur dan harus ditandai dengan salah satu tanda irab khafadh.
Baca Juga : Isim Nakirah
-
Didahului salah satu huruf jar
Huruf jar adalah huruf yang bisa merubah i’rab huruf setelahnya menjadi khafadh. Diantara huruf jar adalah (مِنْ), (إِلِى), (عَنْ), (عَلَى), (فِى), (رُبَّ), (ب), (ك), (ل), (مُذْ), (مُنْذُ), dll. Contoh:
مِنَ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ – عَلَى الْمَكْتَبِ – كَالْقَمَرِ – مُنْذُ يَوْمِ الْجُمْعَةِ
-
Idhafah
Mudhaf ilaih adalah isim yang kedua ketika diidhafahkan. Idhafah adalah:
ضَمُّ اسْمٍ إِلَى اسْمٍ بِقَصْدِ تَخْصِيْصِهِ أَوْ تَعْرِيْفِهِ
Mengumpulkan isim ke isim yang lain dengan maksud takhshish atau ta’rif. Contoh:
غُرْفَةُ النَّوْمِ
Artinya “kamar tidur”. Kata (غُرْفَةُ) pada contoh di atas termasuk mudhaf dan kata (النَّوْمِ) termasuk mudhaf ilaih. Seperti contoh di atas, mudhaf ilaih itu selalu majrur dengan ditandai oleh kasrah.
Tujuan dari idhafah ada dua:
- Takhshish
Artinya mengkhususkan, yaitu apabila mudhaf ilaihnya berupa isim nakirah. Contoh:
غُلاَمُ رَجُلٍ – ثَوْبُ خَاجٍ
- Ta’rif
Artinya mema’rifahkan, yaitu apabila mudhaf ilaihnya berupa isim ma’rifah. Contoh:
نَوْمُ اللَّيْلِ – غُرْفَةُ النَّوْمِ
-
Isim tawabi’
Isim yang mengikuti i’rab kata sebelumnya disebut tawabi’. Apabila kata sebelumnya beri’rab khafadh maka isim tawabai’ juga harus khafadh. Isim tawabai’ ada 4:
- Naat/shifat
كَتَبْتُ بِالقَلَمِ الْجَدِيْدِ
- Athaf
نَامَ مَحْمُوْدٌ مَعَ خَلِيْلٍ وَحَامِدٍ
- Taukid
اَلصَّلَاةُ وَاجِبٌ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ كُلِّهُمْ
- Badal
نَامَ مَحْمُوْدٌ مَعَ أخِيْكَ حَامِدٍ
ISIM MAJRUR
Isim yang terkena I’rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari:
1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: بِ (=dengan), لِ (=untuk), فِيْ (=di, dalam), عَلَى (=atas), إِلَى (=ke), مِنْ (=dari), كَـ (=bagai), حَتَّى (=hingga), وَ / تَـ untuk sumpah (=demi …).
Perhatikan contoh-contoh berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ = aku berlindung kepada Allah
أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ = aku shalat di masjid
وَالْعَصْرِ = demi masa!
الله / الْمَسْجِد/ الْعَصْر pada kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena didahului/dimasuki oleh Harf Jarr. Tanda Majrurnya adalah Kasrah.
2) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.
يَجْلِسُوْنَ أَمَامَ الْبَيْتِ = mereka duduk-duduk di depan rumah
أَقُوْمُ تَحْتَ الشَّجَرَةِ = aku berdiri di bawah pohon
Dalam contoh di atas, Isim الْبَيْتِ (=rumah) dan Isim الشَّجَرَةِ (=pohon) adalah Isim Majrur dengan tanda Kasrah karena terletak sesudah Zharaf أَمَامَ (=di depan) dan تَحْتَ (=di bawah). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut merupakan Mudhaf sedang Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf Ilaih.
3) Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:
Baca Juga : Isim Fa’il
رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah) –> رَسُوْلُ [Mudhaf], اللهِ [Mudhaf Ilaih]
أَهْلُ الْكِتَابِ (=ahlul kitab) –> أَهْلُ [Mudhaf], الْكِتَابِ [Mudhaf Ilaih]
Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu’, Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ = berkata Rasul Allah
أُحِبُّ رَسُوْلَ اللهِ = saya mencintai Rasul Allah
نُؤْمِنُ بِرَسُوْلِ اللهِ = kami beriman kepada Rasul Allah
Baca JUga : Isim Maf’ul
Dalam contoh-contoh di atas, Isim رَسُوْل merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa Marfu’ (contoh pertama), Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh ketiga). Adapun kata الله sebagai Mudhaf Ilaih selalu dalam bentuk Majrur.