√ Macam Macam Sudut : Pengertian, Jenis dan Contohnya

Diposting pada

Pada tingkat Sekolah Dasar, Anda telah mengenal pengertian sudut dan bagaimana cara menggunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut. Untuk sekedar mengingatkan kembali materi tersebut, coba Anda pelajari uraian berikut dengan baik.

Sebuah kantor pemasaran alat-alat elektronik berdiri di atas tanah berbentuk segitiga seperti Gambar 4.1 berikut.

Pada tiap sudutnya dipasangi lampu. Sandi yang bekerja sebagai cleaning service di kantor tersebut mendapat tugas mengganti semua lampunya. Ada berapakah lampu yang harus disediakan Sandi?


Sebelum menentukan jumlah lampu yang harus disediakan Sandi, terlebih dahulu Sandi harus mengetahui jumlah sudut yang terbentuk pada lahan kantornya itu, coba Anda perhatikan gambar lahan kantor dimana Sandi bekerja. Pada lahan tersebut, terdapat tiga buah sudut yaitu sudut A, B, dan C. Berarti jumlah lampu yang harus dibawa Sandi ada 3 buah.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapatkah Anda menyimpulkan pengertian dari sudut? Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda sering mendengar kata sudut, misalnya seperti dalam kalimat-kalimat berikut.

  • Anto duduk di sudut ruangan.
  • Gol tim nasional Indonesia bermula di tendangan sudut
  • Pak anwar disudutkan oleh kolegannya dalam rapat direksi

Setelah Anda membaca uraian tersebut, Anda menyimpulkan bahwa sudut dapat diartikan sebagai pojok. Dari segi bahasa,

konsep itu adalan benar, tetapi bagaimanakah definisi sudut dalam matematika? Untuk menjawabnya, perhatikanlah sinar garis OA dan OB berikut

Pada gambar tersebut terlihat dua buah sinar garis OA dan OB berhimpit di titik O. Daerah yang terbentuk di antara sinar garis OA dan OB disebut sudut. Ingat, walaupun sinar garis memiliki panjang yang tak hingga, jika pangkalnya berhimpit dengan pangkal sinar garis lain, pasti akan membentuk sudut.


Sudut yang terbentuk pada gambar tersebut, dapat diberi nama dengan tiga cara, yaitu sudut O disimbolkan dengan O, atau sudut BOA disimbolkan dengan BOA atau juga sudut AOB disimbolkan dengan AOB. Sinar garis OA dan sinar garis OB dinamakan kaki sudut. Titik O (titik pangkal) dinamakan titik sudut.

Berdasarkan uraian tersebut, sudut didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis yang mempunyai titik pangkal yang sama. Perhatikan sudut-sudut yang terbentuk pada perpotongan garis AC dan BD gambar berikut.

Garis AC dan garis BD yang berpotongan di titik O. Sudut yang terbentuk dari perpotongan dua garis tersebut terdiri atas 4 buah, yaitu AOB, BOC, COD, dan AOD. Dengan demikian, segitiga ABC pada Gambar 4.1. memiliki 3 buah sudut, yaitu:

  • A atau CAB atau BAC
  • B atau CBA atau ABC
  • C atau BCA atau ACB
  • Mengukur Besar Sudut

Besar sudut diukur menggunakan busur derajat. Hasil pengukurannya diperoleh suatu nilai yang dinyatakan dengan satuan derajat (˚). Nilai tersebut menyatakan ukuran besar daerah sudut.

  • Derajat

Derajat adalah nama satuan yang digunakan untuk menyatakan besar sudut. Satuan ini disebut juga satuan sudut sexagesimal, yaitu membagi keliling lingkaran menjadi 360 bagian yang sama. Setiap bagian disebut 1 derajat. Dengan demikian, satu putaran penuh besarnya adalah 360 derajat. Derajat dilambangkan dengan (°). Jika suatu sudut besarnya 360 derajat maka ditulis 360°

Oleh karena itu, diperoleh

Setiap derajat dibagi dalam 60 menit dan setiap menit dibagi menjadi 60 detik. Menit dilambangkan dengan (‘) dan detik dilambangkan dengan (”).

12 menit ditulis 12′

25 detik ditulis 25”

Hubungan antara derajat, menit, dan detik adalah sebagai berikut.

  • Radian

1 radian adalah ukuran sudut pusat sebuah lingkaran di mana panjang busur di depannya sudut pusat itu sama dengan jari-jari lingkaran

Jika panjang busur AB sama dengan panjang OB atau OA (jari-jari) maka besar AOB disebut 1 radian.

Panjang busur suatu lingkaran = 2 × r

2 × r disebut 2 radian.

2 radian = 360°

radian = 180°

sehingga diperoleh,

  • Sudut sebagai Arah Putar

Coba Anda perhatikan jarum penunjuk detik pada jam dinding. Jika Anda lihat, jarum penunjuk detik berada pada angka 12. Kemudian, jarum tersebut berputar kembali menuju angka 12. Berarti, jarum penunjuk detik telah berputar sebanyak 1 putaran penuh atau berputar sebesar 360°.

Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh bahwa satu putaran penuh besarnya adalah 360°. Oleh karena itu, dapat di analogikan

demikianlah atikel dari dosenmipa.com mengenai Macam Macam Sudut, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.