Puisi Bebas Terbaik

Diposting pada

Kumpulan Puisi Bebas Terbaik


  • Senyum

Senyum lah hai teman ku
Karena senym itu indan
Dengan senyuman mu,Hati akansejuk
Lebih indah senyum
Dari pada murung
Murung bagaikan termpurung
Senyum bagaikan ketenangan
Kalau begitu
Untk apa murung..?
Senyum lah slalu
Untuk semua orang..!!
Senyum akan membuat mu bahagia
Murung akan membuat mu murka
Senyum bagaikan Surga
Murka bagaikan Neraka


  • Kebahagiaan

Suara-Suara berisik
Ribut dan gaduh
Telah bertahun-tahun
Hal itu kami alami
Dulu mereka tak tahu apa-apa
Kini bisa membaca
Dulu mereka tak mengetahui apa-apa
Sekarang sudah mahir brhitung
Alangkah senang
Hati ku ini rasa nya
Sungguh tak terlupakan
Sungguh tak terabaikan
Dan rasa nya senang mengingat hal ini
Menghias kehiupan ini
Bahagia itu bukan hanya satu
Bahagia itu bukan hanya sementara
Bahagia itu lebih berharga
jika dapat membuat orang lain berbahagia.


  • Langit dan Bunga

karya :Elia l tobing

Kulihat langgit yang tak nampak
Menampakkan wajah nya yang tak ceriah
Kusaksikan pergumulan antara malaikat dan ibblis
Mata logika ku menjadi buta
Karena dinggin nya jiwa yang membekukan semua perasaan
Aku berdiri di atas tebing yang rapuh
Dan mencoba meraih bungga yang ada di taman
Ku genggam helaian bungga yang berisi embun
Yang dapat menghilangkan rasa dahaga ku
Namun bungga itu lenyap tertiup angin
Setelah ku berikan rasa kejujuran dan rasa pahit yang membuat nya terluka
Kcoba kembali mencari helaian bungga itu
Dan akan kurangkai agar nampak indah
Namun tak ku temui tempat sembunyi nya
Tinggal lah batang yang masih ku genggam
Walau sekali mengeluarkan duri yang sekali mebuat ku terluaka


  • Sebuah Tanda

DENGARKAN
ku bicara padamu…
“lihatlah malam begitu gelap”
lalu di mana bulan?,
kepergian adalah terang yang berganti remang,
tiada warna dan kemudian gelap…
ketika perlahan ku susun rasa percaya itu
tapi sekejap kau porandakan…
apakah tidak kau lihat malam tanpa bulan itu
sebagai “tanda seru” yang ku letakkan
di sebuah akhir kalimat yang ku pahat di hatimu yang membatu?


  • Mardhotillah

Untuk jiwa yang terseret gelombang lautan..
aku tenggelam dalam gelora atas nama cinta..
dan terus terbenam dalam seretan berjuta cahaya kasih sayang yang bertumpuk dari segala penjuru..
Aku terlena dalam gelimang cahaya kasih dan sayang-Mu,
yang terus ku kejar walau harus kutempuh jarak
melintas empat belas samudera
kerinduan ini akan terus ku kejar sampai ke liang lahat
kuburanku


  • Rindu

Ku yg dibui rasa bersalah ketika meninggalkanmu di kegelapan rindu yg kerontang..
engkau yg kemudian tenggelam dlm haru biru lautan teramat duka..
pucuk2 surat itu adlh tulisan tinta merah tangan kiri yg selalu ku abaikan..
kini ku bicara kpd sekuntum melati..
aku ingin pulang dan menjadi penawar rasa untuk kerontangnya rindu yg selama ini tlh ku pasung menjadi “bratawali” dipangkal lidah kehidupanmu..


  • Eksakta Cinta

Wajahmu adalah gravitasi….
Ketika hatiku terjebak di antara gaya dan gerak…
yang menyingkap tabir rahasia gejala berat cintaku padamu…
Aku tenggelam dalam lautan relativitas cinta…
Dalam kecepatan tahun cahaya angan-angan
ku genggam sekuntum mawar,
Menembus batinmu yang kokoh,
Melintas bulan dan bintang yang menjadi saksi klasik
Ketika panah asmarandana terus melesat dan mencari
Tuk berlabuh diantara ruh kasih sayangmu…..
Cintaku padamu,
Adalah ribuan tahun cahaya yang terus ku kejar
Ku berangkat dari hati yang digerakkan
Diantara sejuta angan-angan…
Tenggelam dalam lautan cahaya kasih sayangmu…
Ku ingin menari bersamamu…
Merangkai energi rindu diatas permadani beludru…


  • Pagi

Pagi adalah awal

Dimulai lagi bumi berputar

Saat surya mulai berpendar

Saat rembulan mulai samar

Dedaunan dibalut embun

Tetumbuhan mulai berayun

Serentak makhluk mulai terbangun

Setelah malam tertidur anggun

Saat pagi terbitnya mentari

Saat siklus harimu diulang lagi

Sambutlah pagi dengan berseri

Penuh semangat memulai hari