Dalam satuan listrik sering kali kita mendengar istilah ampere, watt dan volt. Mengenal satuan listrik tersebut sangatlah penting terlebih lagi kalau kita masih berada di kursi sekolah maupun di tingkat universitas khususnya untuk mereka yang mengambil jurusan elektronika.
Jika berafiliasi dengan kelistrikan, seringkali kita memikirkan pertanyaan menyerupai 1 ampere berapa watt ?, 1 watt berapa volt, 1 volt berapa ampere, 1 ampere berapa volt dan maupun sebaliknya. Untuk mengetahui hitungan satuan listrik tersebut kita harus paham terlebih dahulu rumus konversi watt ke ampere, konversi ampere ke watt, konversi volt ke watt dan sebaliknya.
Pentingnya mempelajari satuan listrik baik ampere, watt dan volt sendiri ialah untuk mempermudah kita dikala menciptakan rangkaian elektro maupun dikala kita hendak memperbaiki perangkat elektronik yang mempunyai satuan listrik berbeda.
Pernahkah kita berpikir bagaimana cara menghitung ampere 3 phase dalam rangkaian elektronika? atau berpikir besaran mcb 16 ampere berapa watt kalau dikonversi? Bagi orang yang sudah mendalami dunia kelistrikan dan elektro tentu sudah sangat hafal dan ahli dengan hal tersebut, namun bagaimana dengan teknisi pemula? tentu kita belum terlalu hafal rumus konversi watt ke ampere, konversi volt ke watt, volt ke watt dan sebaliknya.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung satuan listrik watt ampere dan volt lengkap beserta dengan contohnya. Namun sebelum kita menginjak pembahasan dan rumus konversi volt watt dan ampere terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari masing masing satuan listrik diatas.
Watt
Daftar Isi Artikel
Pengertian watt dalam listrik ialah satuan listrik yang dipakai untuk menyatakan suatu besaran daya (Power) dari komponen listrik. Banyak sekali peralatan yang komponennya memakai satuan watt dan sangat gampang kita jumpai penggunaannya dirumah menyerupai lampu, mesin cuci, setrika, pompa air dan lain sebagainya. Satuan watt sendiri ditemukan oleh penemu jenius asal skotlandia berjulukan James Watt sehingga satuan tersebut diberi nama sesuai dengan namanya (watt).
Satuan watt banyak dipakai untuk menyatakan berapakah daya listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan ataupun menyalakan sebuah peralatan listrik. Misalnya lampu 5 watt mempunyai besar daya listrik sebanyak 5 watt yang harus dibebankan biar bisa menyala. Dari sinilah ditemukan rumus konversi volt ke watt, ampere ke watt yang menciptakan perntanyaan 1 ampere berapa watt menjadi sangat normal.
Selain itu, satuan watt juga sanggup kita temukan pada aneka macam alat kelistrikan menyerupai genset, stabilizer, dan sebagainya. Kedua alat tersebut merupakan alat pembangkit listrik, maksutnya alat tersebut bisa menghasilkan listrik dan bukan memakai listrik.
Namun beban yang bisa ditampung oleh masing masing alat tersebut hanya terbatas. Misalnya genset 2000 watt hanya bisa menahan beban 2000 watt saja dan tidak lebih, begitu juga dengan stabilizer 1000 watt yang hanya bisa menampung pemakaian komponen listrik sebesar 1000 watt saja.
Ampere
Ampere merupakan salah satu satuan listrik yang dipakai untuk mengukur besaran arus listrik yang mengalir. Penggunaan satuan ampere ini sanggup dengan gampang kita temukan pada alat menyerupai stopkontak, MCB meteran rumah dan lain sebagianya yang bersifat mengalirkan arus listrik.
Satuan ampere juga bisa menyatakan berapa maksimal aliran arus listrik yang sanggup dialirkan oleh peralatan listrik. Ampere sendiri juga sering dikaitkan dan dikonversi dengan watt sehingga pertanyaan 1 ampere berata watt maupun 1 watt berapa amper sangatlah wajar.
Contoh penggunaan satuan listrik yang satu ini umumnya disandingkan dengan satuan listrik yang lainnya menyerupai didalam rumah terdapat MCB 16 ampere 900 watt yang artinya mcb tersebut bisa mengalirkan listrik sebanyak 16 ampere dan bisa menahan besarnya daya listrik sebanyak 900 watt.
Selain itu penggunaan ampere juga bisa ditemui pada setrika, mesin cuci, kulkas dan sebagainya. Lalu bagaimana cara menghitung ampere 3 phase atau bagaimana rumus konversi ampere ke watt atau ke volt? untuk memahaminya kita harus tau wacana satuan arus listrik selanjutnya yakni volt dan menemukan kekerabatan antara ketiga satuan listrik tersebut.
Volt
Volt sendiri merupakan besaran satuan listrik yang menyatakan besarnya tegangan listrik yang dibutuhkan atau dihasilkan oleh suatu alat elektronik. Dalam konteks penggunaannya volt sendiri sering kita temukan pada lampu berguru 100 volt, mesin basuh 200 volt, kulkas 220 volt, aki 12 volt dan sebagainya yang artinya perangkan tersebut memerlukan besaran volt sesuai dengan kebutuhannya masing masing. Sedangkan pada genset 660 volt, aki 12 volt, genset 220 volt 3 fase yang notabennya merupakan alat pembangkit listrik ialah besarnya tegangan listrik yang dihasilkan.
Hubungan antara watt ampere dan volt?
Jika kita penasaran korelasi ampere watt dan volt maka harusnya kita mempelajari volt terlebih dahulu alasannya ialah volt merupakan satuan yang dipakai oleh alat yang menghasilkan arus listrik, diikuti dengan ampere yang notabennya satuan yang dipakai untuk mengukur besaran aliran arus listrik dan yang terakhir ialah watt yakni besarnya daya yang dibutuhkan untuk menyalakan alat elektronik.
Teknik perhitungan ini juga sering disebut dengan gerak gaya listrik (GGL) yang sangat umum dijumpai dalam pelajaran fisika. Prinsipnya ialah listrik dihasilkan melalui gerak gaya listrik pada alat pembangkit listrik, Setelah itu listrik tersebut akan dialirkan menggunaan alat jepit yang biasa dilambangkan dengan V sehingga aliran arus listrik tersebut sanggup dihitung dengan satuan ampere.
Sedangkan daya listrik dipakai untuk mengetahui seberapa tahanan yang dibutuhkan untuk menyalakan alat listrik dengan memakai satuan watt.
Maka dari itu tidak jarang kita menemukan pertanyaan 1 ampere berapa watt, 1 watt berapa volt, satu volt berapa ampere, maupun rumus konversi volt ke watt, konversi 16 ampere berapa watt dan lain sebagainya alasannya ialah ketiga satuan listrik ini saling berhubungan. Prinsip ketiga satuan listrik tersebut kalau disandingkan dalam satu wadah yang sama ialah sebagai berikut:
Jika nilai resistan (Ohm) semakin besar, maka daya listrik (watt) yang dibutuhkan semakin kecil, serta semakin kecil pula arus listrik yang dibutuhkan (ampere), dengan besarnya tegangan listrik tetap (volt).
Jika nilai resistan (Ohm) semakin kecil, Maka daya listrik (watt) yang dibutuhkan akan semakin besar dan semakin besar juga aliran arus listrik (ampere) yang diperlukan, dengan besarnya tegangan (volt) tetap.
Jika tegangan listrik (volt) yang dipakai semakin besar, maka semakin kecil aliran arus listrik yang dihasilkan (ampere), dengan beban daya listrik (watt) yang sama.
Jika tegangan listrik (volt) yang dipakai semakin kecil, maka semakin besar aliran arus listrik yang dihasilkan (Ampere), dengan beban daya listrik (watt) yang sama.
Prinsip konversi volt ke watt, ampere ke watt, dan volt ke ampere maupun sebaliknya tersebut sanggup dituliskan dengan rumus satuan listrik. Dalam bab ini kita akan mempelajari cara menghitung satuan watt ampere dan volt sesuai dengan rumus diatas.
Rumus mencari ampere
kalau anda ingin melaksanakan konversi volt ke watt maupun ampere ke watt silahkan simak teladan hitungan dibawah ini. Didalam rumah terdapat alat listrik dengan nilai resistan (ohm) sebesar 100, kemudian alat listrik ini dialiri dialiri tegangan sebesar 220 volt, maka besarnya arus listrik yang mengalir adalah:
V = I x R
V : Volt (Tegangan listrik)
I : Ampere (Arus listrik)
R: Ohm (Resistan)
V = I x R
220 = I x 100
I = 220 volt : 100 ohm
I = 2.2 Ampere
Lalu apakah yang terjadi kalau kita memperbesar nilai resistensinya? untuk menandakan prinsip rumus hitung diatas kita akan mencoba menghitung kembali teladan diatas namun dengan resistensi yang diperbesar menjadi 200 ohm.
V = I x R
220 = I x 200
I = 220 volt : 200 ohm
I = 1.1 Ampere
Kesimpulannya ialah semakin kecil nilai resistan (ohm) maka semakin besar arus listrik yang mengalir dengan tegangan tetap. Sampai disni tentunya kita sudah mempunyai citra 1 ampere berapa watt serta rumus konversi volt ke watt bukan?
Rumus mencari watt
Cara menghitung watt atau besarnya daya listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan sebuah alat listrik kalau tegangan listriknya ialah 220 volt, dengan arus listrik sebesar 2.2 ampere?
Rumus watt, P = V x IP: Watt (Daya listrik)
V: Volt (Tegangan listrik)
I: Ampere (Arus listrik)
P = V x I
P = 220 x 2.2
P = 484 watt
Jika arusnya diperkecil tentunya hasil daya listriknya juga akan lebih kecil sama menyerupai prinsip pada paragraf diatas sebelumnya. Misalnya saja arus listriknya diperkecil menjadi 1.1 ampere maka rumus menghitung watt nya ialah sebagai berikut:
P = V x I
P = 220 x 1.1
P = 264 watt
Kesimpulannya ialah semakin besar watt atau daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan sebuah alat elektronik, maka semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan dengan tegangan tetap.
Lalu bagaimana kalau kita memperbesar atau memperkecil tegangan? apakah rumus hitungnya masih sama? Tentu saja rumus hitungnya sama melainkan hasil yang didapat akan berbeda sesuai dengan prinsip satuan listrik watt ampere dan volt pada paragraf sebelumnya. Untuk lebih jelasnya silahkan simak perhitungan dan rumus konversi dibawah ini:
P = V x I
484 watt = 380 volt x I
I = 484 watt : 280 volt
I = 1,27 Ampere
Namun perlu kita ingat bahwa dalam mengubah tegangan menyerupai diatas hanya dipakai dalam beberepa kasus saja menyerupai jaringan dari sumber pembangkit listrik menuju trafo. Setelah itu kita bisa menurunkannya sesuai besarnya tegangan listrik yang dibutuhkan sebelum dialirkan pada peralatan elektronik. Dari perhitungan diatas tentunya kita sudah bisa menghitung bukan 1 ampere berapa watt maupun sebaliknya atau kita bisa menghitung konversi volt ke watt. Jika masih belum paham maka akan aku jabarkan biar lebih gampang dipahami.
1 ampere berapa watt
untuk menghitung konversi ampere ke watt anda bisa memakai rumus P = V x I dengan klasifikasi sebagai berikut:
P = V x I
P = 220 volt x 1 Ampere
P = 220 watt
Kaprikornus kalau kita memakai alat listrik dengan tegangan 220 volt, maka 1 ampere sama dengan 220 watt. Jika kita memakai teganan yang lebih besar maupun lebih kecil risikonya akan berbeda, namun cara menghitungnya tetap sama, jadi 1 ampere berapa watt intinya tinggal diubahsuaikan saja dengan besarnya tegangan yang digunakan.
Pada dasarnya rumus yang dipakai dalam cara menghitung watt ampere dan volt diatas merupakan perhitungan sederhana saja alasannya ialah hanya bersifat sebagai contoh. Untuk perhitungan yang lebih kompleks menyerupai cara menghitung ampere 3 phase umumnya juga memakai cosphi sebagai besaran dengan rumus sebagai berikut:
P = V x I x Cosphi x akar 3
Itulah aneka macam rumus konversi volt ke watt, konversi volt berapa watt, dan sebaliknya. Pada dasarnya berguru elektro menyerupai satuan listrik sangatlah menyenangkan alasannya ialah bisa mengasah pengetahuan dan ketepatan dalam menghitung. Kaprikornus sesudah mengetahui cara menghitung watt volt dan ampere diatas kita tidak perlu lagi bertanya tanya 1 ampere berapa watt, 220 volt berapa watt, cara menghitung ampere 3 phase dan lain sebagainya.
Rumus Watt & Volt Ampere
Satuan Watt disebut daya dan untuk menghitung watt maka digunakan rumus daya yaitu :
Rumusnya adalah :
W= V x A
berarti Watt = Volt X Ampere
Maka dari itu fakta VA bukanlah watt karena VA adalah daya yang tersedia, sedangkan watt adalah daya yang digunakan, itulah sebabnya ada UPS 1200VA ternyata hanya mampu mengeluarkan 600Watt.
Beda VA dengan Watt :
VA dan Watt adalah satuan daya bedanya:
VA=VOLT X AMPERE
WATT=VOLT X AMPERE X COSQ
Jadi VA adalah daya semu, sedang WATT adalah daya nyata
1 horse power (hp)/ 1 PK = Berapa Kw ( kilowatt) Dan Berapa Ampere
Pada tabel Konversi satuan daya :
1 hp = 745,7 watt = 0,746 kW.
1 hp (Inggris) = 1,014 PK (Belanda)
NB:Kita di Indo sudah biasa menyamakan 1 hp = 1 PK.
Untuk single phase 220 V :
1 hp = 745,7 watt : 220 V = 3,39 Ampere.
Untuk 3 phase 380 V :
1 hp = 745,7 watt : (380×1,73) = 1,13 Amp.
Dengan catatan semua perhitungan dengan menganggap Cos phi nya = 1 (satu).
Demikian semoga bermanfaat.
MENGHITUNG PEMAKAIAN ARUS (I)
Jika diketahui daya listrik 3 phase sebesar 10500 watt, maka utk menghitung berapa besar arus dri daya tsb dpt dilakukan dgn menggunakan persamaan sbg :
P = i . v . V3(akar 3)
i = P : v . V3
I = 10500 : 380 . 1,732
I = 15,953 A.
Maka dgn demikian kita bsa menggunakan MCB 3 phasa sebesar 16 ampere.
Apa hubungannya : watt, volt dan amper?
Saya membutuhkan listrik untuk power dinamo 1000 watt ( kalau gak salah 1 PK ), agar tidak kebakar maka ingin saya kasih pembatas MCB, tapi harus MCB berapa amper ya? Terima kasih
Hubungannya P (watt) = I (ampere) x V (volt) x cos Phi
dimana cos Phi adalah power faktor dari motor listrik, harganya sekitar 0,8 ~ 0,9
Untuk motor listrik 1000 watt membutuhkan arus sekitar 5 ~ 5,6 Ampere pada tegangan 220 V (1 fasa). Bila menggunakan MCB sebenarnya cukup 6 A, tapi mungkin akan sering trip/ jatuh karena saat start motor listrik menarik arus 1,5 ~ 2 kali dari keadaan jalan dan berbeban penuh. Lebih baik menggunakan MCB 10 A
kalo motor ny 1000w maka arus nominal nya = 1000/220= 4,6a
kalo pasang mcb harus 2.5 kali dari arus nominal maka 2.5 x 4.6 = 11,36 amper
jadi kamu pake mcb yang 10 ampere
itu menurut PUIL(persyaratan umum instalasi listrik)[Achievement]