Fi’il Mudhari

Diposting pada
4.5/5 - (137 votes)

Fi’il Mudhari

Pengertian Fi’il Mudhari’

Fi’il mudhari’ secara bahasa adalah al-Musyabah, dinamakan demikian karena ia menyerupai isim fa’il dalam susunan huruf yang berharkat dan sukun seperti antara “يضرب  dan ضارب”, dan dalam makna dan penggunaannya.

Adapun secara istilah adalah:

Baca Juga : Fiil Majhul

الفعل المضارع هو ما دل على حدوث شئ في زمن التكلم أو بعده.

Fi’il Mudhari’ adalah fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan pada masa sekarang dan akan datang.Contoh:

ü الـْمُدَرِّسُ يـَتـَكـَلـَّمُ أمامَ الفَصْلِ = Guru sedang berbicara di depan kelas.

Kata “ يـَتـَكـَلـَّمُ  “ pada contoh di atas adalah fi’il mudhari’, karena ia menunjukkan terjadinya perbuatan (berbicara) pada masa sekarang.

Ketentuan Fi’il Mudhari’

Mudhari’ pasti berfungsi untuk masa sekarang jika disebelumnya ada “لام الابتداء  (lam Ibtida’), ما النافية  ( ma al-nafiyah ), atau  ليس  ( laisa) ”. Seperti “ إن الركيب لينظرك”, “ما أسمع كلامك”, “لست أسمع ما تقولُـــ”.

Jika didahului oleh “س (shin) atau سوف (saufa)” maka pasti menunjukkan masa akan datang. Seperti “ سأزورك” atau سوف أزورك” artinya saya akan mengunjungi kamu. Begitu juga jika didahului ‘amil nasb dan jazm kecuali “لــَمْ dan لـَمَّا”, seperti “ لـَنْ يَجُوْدَ البَخِيْلُ” artinya orang bakhil itu tidak akan sukses, “أريد أن أزورك و إن تزرني أكرمك” artinya saya ingin mengunjungimu dan jika kamu mengunjungi aku, aku akan memuliakanmu. Dan apabila didahului oleh huruf/adat توقيع  (tauki’) seperti “قد يبرأ المريض”, atau menunjukkan “طلب  (thalab)” seperti “يرحمك الله”.

Fi’il mudhari’ dibuat dari fi’il madhi dengan menambah salah satu huruf mudhara’ah, yaitu: hamzah, nun, ya’, dan ta’. Adapun hamzah adalah untuk mutakallim (orang pertama tunggal), nun untuk mutakallimin (orang pertama jama’), ta’ untuk semua mukhatab (orang kedua) kecuali orang kedua jama’ perempuan, dan ya’ untuk  semua ghaib (orang ketiga laki-laki) dan ghaibah jama’ (orang ketiga perempuan jama’).

Huruf mudhara’ah pada fi’il mudhari’ ma’lum dhammah pada ruba’I dan fath pada selainnya. Jika fi’il madhi tsulasi maka fa’nya disukunkan dan harakat ‘ainnya berlaku seperti pada wazan-wazan tsulasi mujarrad. Kalau fi’ilnya ghair tsulasi (bukan tiga huruf) dan di awalnya ta’ zaidah maka bentuk huruf sebelum akhir tidak berubah sedikitpun, seperti “يـَتـَقـَدَّم dan يـَتـَدَخْرَج”, kecuali dikasrahkan huruf sebelum akhir dan dihazabkan hamzah zaidah yang ada di awal jika ada. Seperti “ يـُبَايـِعُ, يـُكـْرِمُ, dan يـَنـْطَلـِقُ”.

Fi’il mudhari’ majhul dibuat dari mudhari’ ma’lum dengan didhammahkan huruf mudhara’ah dan difathkan huruf sebelum akhir, seperti “يـُكـْرَمُ , يـُدَخْرَجُ, dan يـُسْتـَغـْفـَرُ”. Hal itu baik secara lafaz, sebagaima contoh di atas, atau taqdir seperti “يـُقـَالُ ” karena asalnya adalah “يـُقـْوَل”.

Baca Juga : Jumlah Ismiyah

CIRI-CIRI Fi’il Mudhari

  1. Dapat dimasuki huruf sin, saufa, lan, an dan in.  (س, سوف, لن, أن, ان)

Seperti:

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى

dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي

berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ

Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya

  1. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf mudhara’ah.
  2. Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)

Seperti:

لَمْ يَقْرَأْ

  1. HURUF MUDHARI’AH

Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari. Terdapat 4 huruf mudhari. Yaitu seperti berikut ini:

  1. Hamzah (ء )

Huruf hamzah digunakan untuk orang pertama tunggal / dhomir ana (saya). Contoh:

أضرب

ADHRIBU = aku akan memukul

Baca Juga : Isim Mu’rob Dan Isim Mabni

  1. Nun (ن)

Huruf nun dipakai untuk orang pertama jamak / dhomir nahnu (kami). Contoh:

نــضرب

NADHRIBU = kami akan memukul

  1. Ya (ي)

Huruf ya’ dipakai untuk orang ketiga tunggal, dua atau jamak / dhomir dia atau mereka. Contoh:

يــضرب

YADHRIBU = dia (pr) akan memukul

يــضربان

YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul

يــضربون

YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul

يــضربن

YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul

  1. Ta (ت)

Huruf ta’ dipakai untuk orang kedua laki-laki atau perempuan, juga dipakai untuk orang ketiga perempuan tunggal dan dual. Contoh:

Baca Juga : Isim Maushul

تــضرب

TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul

تــضربا

TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul

تــضربون

TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul

تــضربين

TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul

تــضربن

Baca Juga ; Isim Ghoiru Munshorif

TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul

 

Sumber : https://www.indojayareadymix.com/harga-readymix/