Pengertian Mad Wajib Muttasil
Daftar Isi Artikel
Mad wajib atau mad muttashil dan seringkali disebut dengan mad wajib muttashil adalah salah satu 13 bagian dari hukum mad fari di dalam ilmu tajwidsecara etimologi mad wajib mutthashil artinya adalah. Contoh hukum mad jaiz. Ada beberapa buku tentang agama islam misalnya buku wirid doa doa dan juga buku amalan amalan lain tidak memberi tanda garis yang melengkung di bacaan hukum mad jaiz munfashil.
Baca Juga : Contoh Mad Iwadh
Sedangkan dalam pengertian ilmu tajwid mad adalah memanjangkan bunyi huruf hijaiyah karena adanya pertemuan antara huruf hijaiyah yang berharakat fathah bertemu dengan alif mati huruf hijaiyah berharakat dhammah bertemu dengan wau mati dan huruf hijaiyah berharakar kasrah bertemu huruf ya mati.
Mad artinya adalah panjang bacaan. Jadi jika di istilahkan mad wajib muttasil adalah hukum bacaan yang apabila ada mad thobii mad asli bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah dommah ataupun kasroh dalam satu kata bersambung.
Mad wajib muttasil akan terjadi apabila ada mad thobii yang ditemukan dengan hamzah ء pada satu kalimat atau pada satu ayat. Dan apa saja contohnya. Pengertian mad wajib mad muttashil mad wajib muttashil. Makna dari hukum bacaan mad terbagi menjadi dua. Kemudian untuk cara membaca jenis hukum bacaan mad wajib muttasil ialah dengan dipanjangkan sepanjang 5 harakat atau seperti dua setengah kali dari mad thobii.
Baca Juga ; Alif Layyinah
Pembagian mad dan contohnya. Jadi yang sangat perlu diingat adalah bahwasanya kunci utama hukum mad jaiz munfashil yaitu mad thobii yang ketemu dengan huruf alif. Berikut ini saya akan menyajikan 27 contoh hukum bacaan mad wjib muttasil dalam juz amma.
Sedangkan secara istilah mad mempunyai pengertian membaca panjang pada huruf yang ada pada al quran dikarenakan bertemu dengan beberapa huruf mad seperti hamzah wawu dan yak sedangkan panjangnya tergantung dari mad itu sendiri. Secara bahasa mad mempunyai arti panjang. Menurut bahasa mad artinya panjang.
Hukum mad wajib muttasil dan contohnya. Ada berapa macam hukum bacaan mad. Pengertian mad wajib muttasil secara bahasa ialah mad yang berarti panjang wajib yang berarti harus sedangkan muttasil yaitu bersambung.
Dari tabel diatas kita bisa mengetahui secara gamblang pembagian hukum bacaan mad. Dikesempatan malam hari ini kita akan mempelajari hukum mad pengertian mad ada dua secara bahasa dan istilah menurut bahasa mad artinya panjang sedangkan menurut istilah adalah membaca panjang huruf al quran karena bertemu dengan huruf mad hamzah wawu yak dan panjangnya tergantung mad itu sendiri.
Baca Juga : Munada
27 contoh bacaan mad wajib muttasil dalam juz amma beserta surat dan ayatnya dimulai dari surat an naba sampai al infitar. Apa itu mad. Bagi kamu yang ingin memahami lebih jauh tentang pembagian pembagian hukum bacaan mad silahkan baca
Contoh Mad Wajib Muttasil
Yang dimaksud huruf mad adalah alif setelah fathah, ya’ sukun setelah kasrah dan wau sukun setelah dhammah.
Mad wajib muttashil dimasukkan ke kategori mad far’i karena setelah mad terdapat hamzah. Dihukumi mad wajib karena ulama qiraat sepakat bila mad bertemu hamzah secara langsung pada satu kata dibaca panjang lebih dari dua harakat tapi tidak sepakat ukuran panjangnya.
Contoh mad wajib muttashil:
Baca Juga ; Macam-Macam Athaf
حُنَفَآءَ – سُوْءُ – شَآءَ – وَالسَّمَآءِ – وَجِيْءَ
Apabila diperhatikan pada contoh-contoh di atas, hamzah yang terdapat pada mad wajib muttashil disebut hamzah qatha’ dan bentuknya tidak seperti alif.
Perlu diketahui bahwa tanda alis atau coret panjang bukanlah merupakan bagian dari tanda mad wajib muttashil. Jadi walaupun tidak ada tanda alis maka jika ada mad bertemu hamzah haruslah dibaca panjang. Terus untuk apa tanda alis tersebut? Tanda tersebut untuk memudahkan para pembaca khususnya yang belum menguasai teori ilmu tajwid.
Baca Juga : Na’at Man’ut
Seperti telah saya jelaskan sebelumnya bahwa panjang mad wajib adalah 4-5 harakat. Namun, apabila mad wajib berada di akhir kata dan diwaqafkan maka panjangnya 6 harakat.
Contoh ayat yang terdapat mad wajib muttashil:
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَى
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا