Pengertian Al Kabir
Daftar Isi Artikel
Nama Allah, Al Kabiiru ( الكبير ) dibaca Al Kabir termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :
- Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (An-Nisaa’ [4]: 34)
- Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. (Ar-Ra’d [13]: 9) ang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-hadiid [57]: 3)
Baca Juga : Al Aliy Artinya
Makna Kata Al Kabir
Nama Allah, Al Kabiiru bermakna Yang Maha Besar. Yang tidak dapat diumpamakan, dihinggakan dengan aqal pikiran kebesaranNya dan aqal tidak sanggup mencapai hakikatNya.
DALILNYA Al Kabir
Firman Allah SWT.
عَـٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّہَـٰدَةِ ٱلۡڪَبِيرُ ٱلۡمُتَعَالِ ( ٩ )
Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. ( Al-Ra’d : 9 )
ذَٲلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلۡبَـٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡڪَبِيرُ ( ٦٢ )
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah kerana sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang Al-Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( Al-Hajj : 62 )
Baca Juga : As Syakur Artinya
MAKNA AL-KABIR
Al-Kabir ( الكَبِيْرُ ) menurut bahasa : [1] ( صِيْغَةُ المُبَالَغَةِ ) yakni bentuk yang menyatakan bersangatan atau berlebihan. Maksudnya : ( وَيَكُونُ الكِبَرُ فِى اتِّسَاعِ الذَّاتِ وَعَظَمَةِ الصِّفَاتِ ) : Allah memiliki kebesaran yang luar biasa pasa Dzat-Nya dan pada Sifat-Sifat-Nya.
فَجَعَلَهُمۡ جُذَٲذًا إِلَّا ڪَبِيرً۬ا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ إِلَيۡهِ يَرۡجِعُونَ ( ٥٨ )
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. ( Al-Anbiya’ : 58 )
Al-Kabir juga membawa makna ( وَيَكُونُ الكِبَرُ فِى التَّعَالِي بِالمَنْزِلَةِ وَالرَّفْعَةِ ) : Allah memiliki kebesaran pada ketinggian dalam kedudukan-Nya. Ini sebagaimana firman Allah :
وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَا فِى كُلِّ قَرۡيَةٍ أَڪَـٰبِرَ مُجۡرِمِيهَا لِيَمۡڪُرُواْ فِيهَاۖ وَمَا يَمۡڪُرُونَ إِلَّا بِأَنفُسِہِمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ ( ١٢٣ )
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeripenjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. ( Al-An’aam : 123 )
Jadi jika disimpulkan makna Al-Kabir menurut bahasa dari segala sudutmya maka maksud Nama Allah Al-Kabir, ialah : Allah Maha Besar pada Dzat-Nya, Urusan-Nya, Kadar-Nya, Kedudukan-Nya, Ketinggian-Nya, Keagungan-Nya dan Kesempurnaan Sifat-Sifat-Nya. Allah Maha Besar secara mutlak.
Baca Juga : Al Ghafur Artinya
Syeikh Al-Sa’diy berkata : Al-Kabir ialah Tuhan yang memiliki kebesaran pada Dzat-Nya, pada Sifat-Sifat-Nya. Dia Dzat yang mempunyai kebesaran pada jiwa seluruh penghuni langit dan penghuni bumi.
Syeikh Al-Qahtaniy berkata : Al-Kabir adalah Allah SWT yang disifati dengan segala sifat kebesaran, keagungan, kehebatan. Dia Maha Besar dari segala sesuatu, Maha Agung, Maha Tinggi mengatasi segala sesuatu. Dia Maha Agung dan Maha Mulia di dalam jiwa para Wali-Nya dan dalam hati para insan pilihan-Nya.
Hati mereka penuh dengan peranaan mengagungkan-Nya dan membesarkan-Nya, sambil tunduk dan patuh kepada keagungan-Nya. Hakikat ini sebagaimana tercantum di dalam firman-Nya :
ذَٲلِكُم بِأَنَّهُ ۥۤ إِذَا دُعِىَ ٱللَّهُ وَحۡدَهُ ۥ ڪَفَرۡتُمۡۖ وَإِن يُشۡرَكۡ بِهِۦ تُؤۡمِنُواْۚ فَٱلۡحُكۡمُ لِلَّهِ ٱلۡعَلِىِّ ٱلۡكَبِيرِ ( ١٢ )
Yang demikian itu adalah kerana kamu kafir, apabila Allah saja yang disembah. Dan (sebaliknya) kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( Ghaafir : 12 )
Maksudnya : Allah SWT menerangkan sikap orang-orang Musyrikin di akhirat nanti ketika mereka menyesal kerana telah berbuat syirik di dunia. Mereka memohon kepada Allah agar dikembalikan sekali lagi ke dunia dan berjanji akan melakukan amal berbeza dengan amalan mereka terdahulu yang menyengutukan Allah dan enggan menTauhidkan-Nya. Allah berfirman :
وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلۡمُجۡرِمُونَ نَاكِسُواْ رُءُوسِہِمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ رَبَّنَآ أَبۡصَرۡنَا وَسَمِعۡنَا فَٱرۡجِعۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ ( ١٢ )
Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menun-dukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata) : “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” ( Al-Sajdah : 12 )
Baca Juga : Al Azim Artinya
Prof Wahbah Al-Zuhailiy berkata : Keadaan mereka akan sama sahaja, walaupun dikembalikan lagi ke dunia. Allah SWT menggambarkan keadaan mereka dalam firman-Nya:
وَلَوۡ رُدُّواْ لَعَادُواْ لِمَا نُہُواْ عَنۡهُ وَإِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ ( ٢٨ )
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka. ( Al-An’aam : 28 )
Di antara sifat dan sikap Musyrikin, jika mereka diseru agar mentauhidkan Allah Yang Maha Esa dan jangan sekali-kali berbuat syirik ketika di dunia, maka mereka segera ingkar dan menolak ajakan men-Tauhid-kan Allah, tetapi mereka lebih gemar menyengutukan Allah dengan berhala atau selainnya.
Mereka lebih suka dan yakin jika mereka diseru kepada kesyirikan, mereka akan segera menyahut seruan itu. Padahal ketentuan hukum adalah milik Allah Yang Maha Esa, bukan milik selain-Nya. Dia tidak menentukan hukum kecuali dengan kebenaran dan kebijaksanaan.
Dia Maha Tinggi tiada yang boleh menandinginya, apakah pada Dzat-Nya atau pada Sifat-Sifat-Nya. Dia Maha Besar dari segala kebesaran, Dia Maha Suci daripada sekutu, teman dan anak. Dialah ( العَلِيُّ الكَبِيْرُ ) : Maka Tinggi lagi Maha Besar. Ini menunjukkan betapa kebesaran dan keagungan-Nya.
Baca Juga : Al Halim Artinya
KEHEBATAN AL-KABIR
Jika diperinci Nama Allah Al-Kabir ini, maka Nama ini mencakupi makna-makna seperti berikut, antaranya :
- Dialah yang Maha Besar lagi Maha Tinggi pada Dzat-Nya. Dia Maha Besar dari segalanya. Dia Maha Agung, Maha Tinggi mengatasi segala sesuatu.
- Dialah Allah yang Maha Besar dan Maha Sempurna pada Sifat-Sifat-Nya. Dia tidak serupa dengan apa dan siapun jua.
- Dia Maha Besar dalam Af’aal-Nya (Perbuatan-perbuatan-Nya), Maha Agung dalam penciptaan-Nya. Kehebatan ciptaan dan perbuatan-Nya dapat disaksikan dengan nyata.
- Dia Maha Besar dari sudut penyerupaan dengan segala makhluk-Nya. Maksudnya : Kebesaran-Nya itu sehingga tiada satu apapun jua yang setanding dengan-Nya.
- Dia Maha Besar lagi Maha Agung memiliki segala kebesaran sehingga segala makhluk-Nya adalah kecil dan kerdil jika berhadapan dengan kebesaran-Nya.
- Dialah yang menentukan hamba-hamba-Nya kepada apa yang Dia kehendaki, apakah dalam bentuk suruhan atau larangan dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan.
- Dia memiliki kebesaran dan keagungan serta kekuasaan di langit dan di bumi dalam jiwa dan lisan para wali-Nya dan para insan pilihan-Nya.
- Dia Maha Besar dan Maha Tinggi serta Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, keburukan dan kecacatan.
Baca Juga : Al Khabir Artinya
Kebesaran Nama Allah Al-Kabir ini tidak dapat diketahui oleh seorangpun dari kalangan makhluk-Nya, apakah para Malaikat yang sangat hampir dengan-Nya atau pun para Rasul yang diutus-Nya. Allah khaskan sifat Kebesaran ini hanya untuk Diri-Nya. Sesiapa yang cuba mencabar-Nya dengan sifat Kebesaran ini maka dia akan menerima padahnya dan pasti akan mendapat siksaan-Nya. Allah SWT berfirman di dalam hadis Qudsiy :
العِزُّ إِزَارِي ، وَالكِبْرِيَاءُ رِدَائِى ، فَمَنْ يُنَازِعُنِي عَذَّبْتُهُ . ( رواه مسلم )
Keperkasaan adalah pakaian-Ku, dan Kebesaran adalah selendang-Ku, oleh itu, barangsiapa yang mengambil (sifat itu daripada)-Ku niscaya pasti akan Aku siksakan dia. ( HR Muslim )
Baca Juga : Al Latif Artinya