Pengertian Maf’ul Fiih/ Zharaf
Daftar Isi Artikel
Maf’ul Fiih/ Zharaf ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya sebuah perbuatan/pekerjaan.
Baca Juga : Maf’ul Bih
Maf’ul Fiih ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya sebuah perbuatan/pekerjaan. Atau sebagai jawaban dari pertanyaan “kapan” atau “dimana”. Disebut Zhorof Zaman bilamana berkaitan dengan masa-masa terjadinya perbuatan, dan dinamakan Zhorof Makan bilamana berkaitan dengan lokasi terjadinya perbuatan.
Contoh :
( Zaid bermain sepak bola di depan sekolah) “keterangan tempat”.
وَقَفَ زَيْدٌ أَمَامَ الْمَدْرَسَةِ.(ظَرْفُ الْمَكَانِ)
(Zaid berdiri di depan sekolah) “keterangan tempat”
يَلْعَبُ زَيْدٌ كُرَّةَ القَدَمِ يَوْمَ الأربِعَاءِ.(ظَرْفُ الْزَّمَانِ)
( Zaid bermain sepak bola pada hari Rabu) “keterangan waktu”.
أَذْهَبُ إِلَى الإدَارَةِ صَبَاحًا بَاكِرًا
( Saya pergi ke kantor dini hari ). “keterangan waktu”
Keterangan:
Adapun keterangan-keterangan masa-masa yang biasa digunakan;
Baca Juga : Maf’ul Ma’ah
ظَرْفُ الزَّمَانِ ( Keterangan Waktu)
مَسَاءًا ( Sore hari) صَبَاحًا (Pagi hari)
لَيْلاً (Malam hari) نَهَارًا (Siang hari)
يَوْمًا (Hari) أُسْبُوْعًا (Minggu)
شَهْرًا (Bulan) سَنَةً (Tahun)
أَمْسَ (Kemarin) غَدًا ( Besok)
قَرْنًا (Abad) أَبَدًا (Selamanya)
حِيْنًا (Terkadang) أَحْيَانًا (Kadang-kadang)
تَارَةً (kadang-kadang) سَابَقًا (yang sudah lalu/dulu)
قَبْلَ (Sebelum) بَعْدَ (Sesudah)
سَاعَةً (Satu Jam) الآنَ (Sekarang)
ظَرْفُ المَكَانِ ( Keterangan Tempat)
قُرْبَ (Dekat) جَانِبَ (Di samping)
لَدَيْ (Pada) وَسْطَ (Tengah)
كِيْلُوْمِتْرَ (Kilometer) مِيْلَ (Mil)
أَمَامَ ( Di depan) وَرَاءَ (Di belakang)
فَوْقَ (Di atas) تَحْتَ (Di bawah)
يَمِيْنَ (Di kanan) شمَالَ (Di kiri)
بَيْنَ (Di antara) حَوْلَ (Di sekitar)
عِنْدَ (Di sisi) إِزَاءَ (Di sisi)
B. Pembagian Maf’ul Fiih/ Zharaf
Adapun pembagian Zharaf terdapat 2 bagian, yakni :
1. مُتَصَرِّفْ ( Lafazh yang terkandung bermanfaat sebagai Zharaf dan pun tidak).
Contoh sebagai Zharaf:
صُمْتُ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ
(Aku shaum/puasa pada hari senin)
Contoh bukan sebagai Zharaf:
يَوْمُ الْجُمْعَةِ يَوْمٌ مُبَارَكٌ
(Hari jum’at ialah hari yang berkah)
Keterangan:
Lafazh يَوْمَ (hari) dalam misal kesatu ialah manshub dan bermanfaat sebagai zharaf atau penjelasan waktu dari kata kerja; صُمْتُ (aku puasa).
Sedangkan lafazh يَوْمُ dalam misal kedua bukan sebagai zharaf. Yang kesatu sebagai mubtad’ dan yang kedua sebagai khabar dan keduanya dibaca marfu’.
2. غَيْرُ مُتَصَرِّفْ ( Lafazh-lafazh yang hanya dipakai untuk zharaf atau majrurdengan مِنْ , laksana ; عِنْدَ- قَبْلَ – بَعْدَ
Keterangan:
Baca Juga : Fi’il Lazim
Lafazh-lafazh itu selamanya pasti bermanfaat sebagai zharaf atau majrur dengan مِنْ misal :
زُرْتُ عَلِيًّا بَعْدَكَ
(Aku menengok Ali sesudah kamu)
وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ
(Dan untuk kitab yang diturunkan sebelum kamu)
C. Pembagian I’rab Maf’ul Fiih/ Zharaf
Adapun pembagian I’rab Zharaf terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Zharaf yang Mu’rab, seperti
يَوْمًا , لَيْلاً , شَهْرًا ,سَنَةً
2. Zharaf Mabniy yang senantiasa dibaca dalam format yang sama, seperti;
الآنَ , أَمْسَ , إِذَا , حَيْثُ
Baca Juga :: Fi’il Amr
مِثْلُ :
سَأَزُوْرُكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ
( Saya bakal mengunjungimu pada hari Jum’at)
سِرْتُ كِيْلُوْمِتْرًا
( Saya berlangsung 1 kilometer )
Penjelasan :
Diantara contoh-contoh diatas ada sejumlah kata yang dapat bermanfaat untuk zhorof dan bukan zhorof yang ketika tersebut dia dii’rob cocok letaknya dalam jumlah, yaitu:
جَاءَ يوْمُ الْجُمْعَةِ ,الْكِيْلُوْ مِتُرُ أَلْفَ مِتْرٍ
( Telah datang hari Jum’at, 1000 Km)
Lafazh يوْمُ dan الْكِيْلُوْ مِتُرُ bukan sebagai Zhorof namun sebagai Mubtada’ dan khobar
Zhorf bisa di jarrkan dengan huruf jarr:
كُلُّ مِنْ عِنْدِ اللهِ
(Segalanya di sisi Allah Swt ).
Contoh maful Fig
Maf’ul fih juga dinamakan zharaf zaman apabila menunjukkan kepada waktu terjadinya fi’il dan dinamakan zharaf makan apabila menunjukkan kepada tempat terjadinya fi’il.
Contoh:
سَافَرَتِ الطَّائِرَةُ لَيلًا
Pesawat itu melakukan perjalanan di malam hari.
( لَيلًا: Zharaf zaman manshub dengan fathah)
وَقَفَ الطَّالِبُ أَمَامَ المُدَرِّسِ
Pelajar itu berdiri di hadapan guru.
( أَمَامَ : Zharaf makan manshub dengan fathah)
- Lafadz-lafadz zharaf zaman yang paling penting:
[1]سَاعَة, [2]يَوم, أُسْبُوع[3], [4]شَهْر, [5]سَنَة, صَبَاح[6], [7]مَسَاء, ظُهْر[8], لَيل[9], [10]غَدًا, [11]لَحْظَة, بُرْهَة[12], [13]مُدَّة, [14]فَتْرَة, حِين[15], قَبْل[16], [17]بَعْد, طِوَال[18], خِلَال[19], أَثْنَاء[20]
- Lafadz-lafadz zharaf makan yang paling penting:
أَمَام[21], وَرَاء[22], خَلْف[23], يَمِين[24], يَسَار[25], [26]شِمَال, [27]جَنُوب, [28]شَرْق, غَرْب[29], وَسَط[30], فَوق[31], [32]قَرْب, تَحْت[33], بَين[34], عِنْد[35], لَدَى[36], [37]تِلْقَاء, تُجَاه[38], نَحْو[39], حَول[40], دُون[41], مِيل[42], فَرْسَخ[43], [44]كِيلُومِتْر
- Zharaf zaman dan makan terbagi menjadi :
a. Zharaf mutasharrif (yaitu zharaf yang bisa dipakai sebagai zharaf dan selain zharaf). Diantara zharaf-zharaf ini antara lain:
يَوم – شَهْر – سَنَة – أُسْبُوع – سَاعَة – صَبَاح – مَسَاء – ظُهْر – لَيل – لَحْظَة – مِيل – فَرْسَخ – كِيلُومِتْر – يَمِين – يَسَار – وَسَط – شِمَال – جَنُوب – شَرْق – غَرْب.
– Zharaf-zharaf ini bisa digunakan sebagai zharaf (untuk menunjukkan kepada waktu atau tempat terjadinya fi’il dan kemudian menjadi manshub karena sebagai maf’ul fih).
Contoh:
سِرْتُ كِيلُومِتْرًا
Aku berjalan sejauh satu kilometer.
تَقَعُ سِينَاءُ شَرْقَ قَنَاةِ السُّوِيسِ
Semenanjung Sinai terletak di timur Terusan Suez
– Sebagaimana juga bisa digunakan sebagai selain zharaf dan dii’rab menurut kedudukannya dalam kalimat (mubtada’ atau fa’il, dst).
Contoh:
الكِيلُومِتْرُ أَلْفُ مِتْرٍ
Satu kilometer adalah seribu meter.
(الكِيلُومِتْرُ : Mubtada’ marfu’ dengan dhammah)
جَاءَ يَومُ الجُمُعَةِ
Hari jum’at telah datang.
(يَومُ : Fa’il marfu’ dengan dhammah)
Baca Juga : Jumlah Ismiyah
الشَّرْقُ مَهْدُ الأَدْيَانِ السَّمَاوِيَّةِ
Timur adalah tempat munculnya agama-agama samawi.
(الشَّرْقُ : Mubtada’ marfu’ dengan dhammah)
b. Zharaf ghairu mutasharrif tidak bisa dipakai kecuali sebagai zharaf. Zharaf-zharaf ini antara lain:
حِين[45] – بَعْد – أَثْنَاء – خِلَال – طِوَال – وَرَاء – خَلْف – فَوق – تَحْت – بَين – عِنْد – لَدَى – تِلْقَاء – تُجَاه – نَحْو[46] – حَول – دُون.
Zharaf-zharaf yang tersebut di atas selalu manshub sebagai zharaf dimanapun saja letaknya dalam kalimat. Rinciannya:
– Sebagai maf’ul fih (yaitu menunjukkan kepada waktu atau tempat terjadinya fi’il dan didahului oleh fi’il) dan kemudian menjadi manshub.
Contoh:
تَطِيرُ الطَّائِرَاتُ فَوقَ السَّحَابِ
Pesawat-pesawat itu terbang di atas awan.
(فَوقَ : Zharaf makan maf’ul fih manshub dengan fathah)
– Atau sebagai khabar mubtada’ atau sifat. Ia manshub oleh fi’il yang dihapus secara wajib.
Contoh:
Baca Juga : Isim Mu’rob Dan Isim Mabni
الجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ
Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
( تَحْتَ : Zharaf makan khabar, manshub dengan fi’il yang dihapus secara wajib yaitu تَسْتَقِرُّ )
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ عِنْدَكَ
Aku berpapasan dengan seorang pria yang di sampingmu.
(عِنْدَ : Zharaf makan sifat bagi رَجُلٍ, manshub dengan fi’il yang dihapus secara wajib tersiratnya اِسْتَقَرَّ)
Catatan:
a. Boleh memajrurkan zharaf ghairu mutasharrif dengan lafadz (( مِنْ )).
Contoh:
{قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِاللهِ}
Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. (An Nisa’: 78)
سِرْتُ مِنْ وَرَائِهِ
Aku berjalan dari belakangnya.
b. Ada sebagian zharaf yang mabni, yaitu tidak berubah akhirnya walaupun berubah kedudukannya dalam kalimat, diantaranya:
الانَ – أَمْسِ – حَيثُ
(Akan datang penjelasan hal tersebut pada pembahasan yang akan datang khusus tentang isim mabni)
c. Isim setelah zharaf selalu majrur sebagai mudhaf ilaih.
d. Lafadz (( مَا )) bisa masuk ke sebagian zharaf ( contohnya: عِنْد, حِين, قَبْل, بَعْد dan دُون )
Lafadz (( مَا )) ini adalah zaidah (tambahan) dan tidak ada pengaruhnya terhadap zharaf-zharaf tersebut dan tidak menghalangi amalnya, yaitu zharaf-zharaf ini menjadi manshub dan isim setelahnya sebagai mudhaf ilaih yang majrur.
Contoh:
رَجَوتُ أَنْ يَحْضُرَ دُونَمَا تَأْخِيرٍ
Aku berharap dia hadir tanpa terlambat.
(دُونَمَا : دُونَ adalah zharaf manshub dan مَا adalah zaidah (tambahan) – تَأْخِيرٍ : Mudhaf ilaih majrur dengan kasrah)
e. Boleh menambahkan ya’ bertasydid kepada isim-isim arah yang empat, kemudian kita katakan:
غَرْبِيٌّ, شَرْقِيٌّ, جَنُوبِيٌّ, شِمَالِيٌّ
Contoh:
يَقَعُ السُّوْدَانُ جَنُوْبَ مِصْرَ أَوْ جَنُوْبِيَّ مِصْرَ
Sudan terletak di sebelah selatan Mesir.
Contoh Zharaf Di Al-Qur’an
Baca Juga : Isim Maushul
- Contoh Zharaf Zaman Di Al-Qur’an
- Al-Baqarah: 184
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ
- Al-Baqarah: 259
فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ
- Al-Maidah: 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
- Al-Isra’: 1
مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
- Al-Kahfi: 3
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
- Al-Kahfi: 19
قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ
- Al-Kahfi: 23
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
- Al-Kahfi: 25
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِئَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا
- Al-Muthaffifin: 6
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
- Contoh Zharaf Makan Di Al-Qur’an
- Ali Imran: 19
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
- Yusuf: 9
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا
- Al-Isra’: 5
فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ
- Al-Kahfi: 17
وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ
- Al-Mumtahanah: 12
وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ
- Al-Mumtahanah: 12
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ
- An-Naba’: 12
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا